Episode 11

2 0 0
                                    

"Ada apa, Aileen?" tanyaku kepada Aileen yang terus menarik tanganku. Ia tak menjawab pertanyaanku. "Aileen!"

Setelah aku memanggilnya dengan sedikit keras, Aileen pun berhenti. Kami tengah berada di lorong samping taman air mancur Akademi Alfonso. Perlahan Aileen melepas pegangannya dari tanganku.

Aku memperhatikan wajah Aileen yang sudah berbalik menatapku. Sekarang aku yang takut kepadanya karena aku membentaknya tadi.

"Entah bagaimana aku menjelaskannya kepada kalian," ucap Aileen pelan.

Ia terduduk di kursi taman. Kami bertiga pun ikut duduk bersamanya. "Apa yang terjadi, Aileen?" tanyaku pelan.

Aileen menghembuskan napas sembari melirik-lirik ke sekitar. "Kalian tidak boleh masuk ke dalam sana. Itu tempat terlarang yang tidak boleh dimasuki oleh siapapun," ucap Aileen dengan nada suara gemetar.

Aku mengernyitkan dahi. "Kenapa?"

"Sini kuceritakan." Mendengar hal itu, kami pun langsung memasang wajah serius. Aku sangat penasaran, kenapa ruangan itu tidak boleh dimasuki oleh siapapun?

"Ruangan itu adalah ruangan Raja Cuba dahulu. Lebih tepatnya seperti tempat istirahatnya beliau. Ruangan rahasia itu dulunya boleh dimasuki oleh siapa saja asal dengan izin Raja Cuba. Namun, setelah peperangan antara Barsha dan Mion usai, ruangan itu tak boleh dimasuki oleh siapapun, termasuk Raja Cuba sendiri," jelas Aileen.

Kami diam mendengarkan. "Tidak ada yang tahu pasti mengapa ruangan itu menjadi terlarang. Intinya, seluruh warga Akademi Alfonso dilarang membahas ruangan itu sampai ke anak-cucunya dan berakhir terlupakan dari benak mereka. Bahkan mereka tidak tahu bagaimana cara membuka ruangan itu sampai kalian datang dan membukanya."

"Semua kejadian itu sudah tergambar di ramalan. Tentang ruangan itu dan tentang apa yang terjadi jika ruangan itu terbuka kembali," sambung Aileen.

"Apa yang akan terjadi?" tanya Ken.

"Menurut ramalan, orang yang bisa membuka ruangan itu adalah orang yang paling kuat di sini yang konon katanya akan membantu Raja Tigroth melawan pasukan Pangeran Kegelapan. Jika ruangan itu berhasil dibuka, berarti kedatangan Pangeran Kegelapan tidak lama lagi. Kita harus bersiap untuk melawan pasukan Pangeran Kegelapan," jawab Aileen.

Aku sempat tersontak. Aku yang membuka ruangan itu, maka aku-lah yang akan membantu Tigroth melawan Khufra. Secepat itu?

"T-tapi, kami belum ada belajar sedikitpun di sini," ucapku.

"Itu yang aku takutkan tadi. Begitu aku melihat patung Raja Cuba bergeser, aku curiga bahwa ruangan itu terbuka sebelumnya. Ketika aku mendekat ke dinding itu, tiba-tiba saja dinding tersebut terbuka sendiri dan aku melihat kalian ada di dalamnya. Hal yang pertama terbesit dipikiranku adalah 'kedatangan Pangeran Kegelapan sudah tidak lama lagi'." Aileen menjelaskan.

"Tapi kalian masih punya waktu banyak untuk berlatih. Jangan sia-siakan waktu sedikitpun. Kapan pun, kita harus siap siaga untuk berperang melawan pasukan Kerajaan Mion," sambung Aileen memberi semangat.

Aku mengangguk. "Aku tadi sempat melihat ke arah cermin. Cermin itu berubah seperti gelombang air, lalu berubah menjadi kabut hitam berbentuk kuda, peperangan, lalu wajah yang menyeramkan keluar dari cermin itu seakan ingin menerkamku. Apa kau tahu tentang itu?" tanyaku kepada Aileen.

"Di dunia ini, alternatif untuk bepergian dengan cepat adalah cermin. Selain untuk bepergian, cermin juga bisa dipakai untuk menggambarkan ramalan. Hanya beberapa orang saja yang dapat menggunakan cermin untuk hal semacam itu. Yang kau lihat di cermin itu adalah ramalan tentang peperangan yang akan terjadi nanti dan wajah menyeramkan yang kau lihat itu mungkin adalah wajah dari Pangeran Kegelapan," jelas Aileen.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 31, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Barsha: Audey AdventureTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang