*Latar tempat bayangin MV MnM yang penuh warna ygy🐐
"Brave aaaahh I'm never alone so I'm never alone~
"Bisakah kau hentikan nyanyianmu itu? Gendang telingaku hampir pecah."
Jihyo menatap kearah Jeongyeon disampingnya. "Baru satu album."
"Pokoknya hentikan itu. Aku ingin ketenangan disini."
Jeongyeon melihat kekanan dan kiri "Ya, kemana kita selanjutnya?" tanya Jihyo.
"Aku lupa."
"Lupa? Kau ini pikun sekali, ayo katakan. Berapa usiamu?"
"2700 tahun."
"Ohh sial. Itu umur atau harga air botol?"
"Apa itu air botol? Hey berhentilah menggunakan istilah manusia disini."
"Kau saja yang bodoh."
"Apa!?"
"Babo, Teudong Babo!"
"Katakan sekali lagi!"
"Ah sudahlah. Selain bodoh kau juga tuli."
Jeongyeon mendelik "jika bukan karena kami membutuhkanmu, sudah aku hanyutkan kau di sungai tadi."
"Lakukanlah jika kau bisa."
Pandangan Jihyo tertuju pada langit "Hari mulai gelap."
"Sebaiknya kita mencari tempat untuk bermalam."
"Ide bagus." Jihyo menoleh kesamping dimana Savely ada dipundaknya, dia tertidur.
"Ayo, dia juga sudah tertidur. Kita butuh makan dan istirahat." dia pergi menjauh.
"Hey, kau bisa membuat api dengan kayu bakar?"
"Tidak."
"Baiklah sebaiknya kau mencari ikan atau jamur untuk dimakan."
"Tidak mau. Kau saja yang mencari ikan."
"Hey? Lalu apa yang akan kau lakukan?"
"Membuat api unggun."
"Bukannya kau tidak bisa-
"Ya. Aku bisa." Jihyo tersenyum dengan korek api ditangannya. "Pergilah, serahkan ini padaku."
Meski ragu Jeongyeon menurutinya, bahkan mereka tidak memiliki kayu bakar untuk api unggun disana "ah biarkan saja, bukankah dia berkata serahkan ini padanya?"
o0o
Berada jauh di istana Twiceland. Beberapa Laburi tengah meracik ramuan untuk membuat Mina kembali bangun.
Tapi tak ada satupun racikan mereka yang berhasil. Nayeon mulai menyerah, "Aku tidak tahu apa yang harus kukatakan pada Chaeyoung jika kau belum bangun setelah dia pulang nanti."
Cring
CringNayeon berbalik pada Navely dibelakangnya, dia memberikan sebotol cairan berwarna Merah muda padanya. "Kau yakin ini berhasil?"
Dia hanya menggaruk kepalanya tanda tidak tahu. Nayeon menghembuskan nafasnya "setidaknya kita sudah mencoba."
Dia membuka tutup botol itu lalu meneteskan kedalam mulut Mina yang sedikit terbuka.
Menunggu beberapa saat, hingga kelopak matanya bergerak. Nayeon membulatkan matanya "kau berhasil?"
Navely nampak ikut terkejut, tangan Mina terangkat untuk memegang kepalanya, namun belum sempat rambut pirangnya tersentuh, tangan itu kembali turun dan memukul Navely tanpa sengaja.
KAMU SEDANG MEMBACA
Twiceland [𝕮𝖔𝖒𝖕𝖑𝖊𝖙𝖊𝖉]
FanfictionJika kau mendengar gemerincing lonceng di pagi hari, bukalah jendela kamarmu. Biarkan para Laburi datang dan memenuhi rumah ini dengan kebahagiaan. "Jika aku menemukan Laburi Laburi itu... Sungguh... Aku akan menggigit telinga mereka. Menyebalkan!" ...