Air mata Jeongyeon tak lagi bisa dia bendung saat merasakan seluruh peemukaan kulit Jihyo mendingin.
"Hey, kita sudah berjalan sejauh ini. Kau tega melakukan ini padaku hah!?"
Jeongyeon tertunduk lesu, "bukalah matamu. Kau belum menggigit telinga Laburi."
"Kau belum melakukan apa yang kau impikan."
Jeongyeon menekan dadanya lagi gingga akhirnya Jihyo terbatuk dan mengeluarkan air yang tadi dia telan dari mulutnya.
Ditatapnya Jihyo dengan berkaca-kaca, tanpa banyak bicara dia memeluk tubuh gadis itu "manusia nakal! Kau membuatku khawatir!"
Jihyo membalas pelukan itu dengan lemas, "kau begitu kedinginan." Jeongyeon mengambil jubahnya dan memberikannya pada Jihyo, "pakailah. Aku akan nyalakan api."
"Korek api ku basah."
"Tidak apa, aku akan membuatnya dengan batang kayu."
Jihyo mengalihkan pandangannya pada Savely yang menatapnya tanpa berkedip. "Kau kenapa?"
Tiba-tiba mahluk itu berlarian padanya lalu memeluknya dengan derai air mata. "Aku baik-baik saja okay?"
Savely masih menangis sambil memeluknya. Dia mengelus kepala Laburi berwarna ungu itu "sudahlah, kau menangisiku? Kau khawatir padaku?"
Mahluk itu mengangguk "wah aku merasa sicintai, aku merasa sangat istimewa."
Jihyo mendekati Jeongyeon bersama Savely. "Mahluk apa tadi?" tanya Jihyo.
Dia ingat bentuknya, memiliki banyak tentakel dan tempurung yang besar.
"Itu Thrice."
"Thrice? Mahluk apa lagi itu?"
"Mahluk yang paling berbahaya, oleh karena itu para leluhur tidak menerimanya di Twiceland, jadi dia tinggal di Onceland. Tapi aku tidak mengerti bagaimana caranya masuk Twiceland."
"Chaeyoung" gumam Jihyo.
"Ya... Tidak salah lagi, ini pekerjaan Chaeyoung. Dia Benar-benar menantang kita."
"Apa kau mengalahkannya seorang diri?" tanya Jihyo.
"Tidak. Aku hanya memutuskan satu kakinya. Dan sialnya satu kaki dipotong akan tumbuh dua lainnya."
"Itu gila."
"Benar. Aku tidak yakin akan melewati danau ini dengan rakit jika mahluk itu masih bersembunyi didalam air."
"Lalu apa yang harus kuta lakukan?"
Jeongyeon menyerahkan satu buah padanya "isilah energimu dulu. Besok kita akan melawannya, atau mungkin melewatinya."
Jihyo menerimanya, cacing-cacing dalam perutnya sudah meminta diisi. Dia juga Benar-benar lemas setelah tenggelam tadi.
"Oh ya kau merasakan gempa tadi? Apa yang terjadi?" tanya Jeongyeon.
"Mahluk itu lompat dari air lalu menarikku kedalam."
"Lalu? Kau masuk kedalam air begitu saja?"
"Tentu tidak. Aku melawannya, aku pukul tentakelnya dengan kayu namun semakin lama aku semakin lemas hingga dia berhasil membawaku kedalam air."
Jeongyeon tersenyum mendengar itu, "hey, ada apa dengan senyumanmu itu huh?"
Jeongyeon mengedikkan bahunya "aku tahu kau tidak semudah itu ditaklukan."
o0o
Mereka bermalam sedikit jauh dari danau. Menghela nafas karena rakit yang sudah mereka buat dengan susah payah hancur karena serangab mahluk itu semalam.
KAMU SEDANG MEMBACA
Twiceland [𝕮𝖔𝖒𝖕𝖑𝖊𝖙𝖊𝖉]
FanfictionJika kau mendengar gemerincing lonceng di pagi hari, bukalah jendela kamarmu. Biarkan para Laburi datang dan memenuhi rumah ini dengan kebahagiaan. "Jika aku menemukan Laburi Laburi itu... Sungguh... Aku akan menggigit telinga mereka. Menyebalkan!" ...