"Nabong sialan." Jihyo menyalakan flash ponselnya kala dia memasuki hutan Twiceland yang daunnya rimbun, lebat buahnya besar pohonnya.
"Walaupun hidup seribu tahun kalau tak bisa masuk Onceland, apa gunanya"
Dipundaknya, ada sosok Savely yang ditugaskan menemaninya selama dia menjalankan misi.
Ya, Misi.
Setelah cerita selesai Nayeon meminta Jihyo untuk membujuk Chaeyoung kembali pulang.
Awalnya Jihyo menolak. Ya, tentu saja menolak. Dia hanya tersesat disini, dan para Teudong itu menariknya kedalam masalah mereka?
Ahh tapi Jihyo juga mengeluhkan pekerjaan mereka, ya kata egoisnya Jihyo melakukan ini untuk dirinya sendiri, untuk karirnya dan lain-lain.
~~~
Flashback
~~~"Kau harus menemui Chaeyoung dan memintanya kembali."
"Hey, kalian saja tidak mampu membawa dia kembali apalagi aku?"
"Ya kalau orang lain bisa kenapa harus kami?" timpal Sana.
"Ya, orang lain saja tidak bisa apalagi kami?" lanjut Momo.
"Aku tidak bisa, maaf. Aku harus pulang, Ayahku sudah menungguku sangat lama. Sana, kembalikan jamurku. Anak-anakmu mencurinya tadi."
"Ya, ambilah di Onceland."
"Dimana lagi itu!?"
"Seberang Twiceland. Tempat Chaeyoung, Dahyun dan Tzuyu tinggal."
"Girls, I can't. Take me home please."
Tiba-tiba saja Nayeon bersimpuh dikakinya "aku mohon Jihyo-ssi, hanya kau yang bisa membantu kami. Kembalikan keseimbangan Bumi, takdir dunia ada ditanganmu."
Momo mengernyit jijik "berlebihan sekali"
"Tapi kenapa? Kenapa harus aku? Kenapa tidak kalian saja huh?"
"Mereka membuat portal yang membuat para Teudong tidak bisa memasuki tempat itu. Hanya kau, Manusia yang bisa memasuki Onceland dengan selamat."
"Hanya aku? Tapi bagaimana aku melakukan itu?"
"Ini, ambilah cincin ini." Sana memberikan sebuah cincin padanya.
"Kau melamarku?" tanya Jihyo berkaca-kaca.
"Tidak sayangku, aku sudah memiliki soulmate."
"Lalu apa? Ahh ini bisa melindungiku dari marabahaya dan malapetaka disana?"
"Tidak juga."
"Lalu ini apa?"
"Itu Cincin milik Mina. Katakan padanya Mina tidak pernah meninggalkannya, dia masih bersamanya, dia hanya tertidur karena melanggar aturan para leluhur."
"Bukankah Jeongyeon sudah mengambilnya?"
"Itu tiruan."
Jihyo mengangguk faham "tapi aku tidak bisa, maaf."
Sana menariknya untuk menatap matanya "memangnya kau tidak mau fokusmu, Keceriaanmu, dan keterampilanmu kembali? Kau tidak ingin keterampilan mu kembali? Menjalani hidup normal mu?"
Jihyo terdiam beberapa saat. "Jika aku mati diperjalanan, tolong katakan pada ayahku jika aku membenci tato Laburinya."
"Baiklah. Kau tidak akan pergi sendirian, ada Laburi yang akan menemanimu nanti." masuklah tiga Laburi dengan warna berbeda. Ungu, Biru muda, dan Pink.
KAMU SEDANG MEMBACA
Twiceland [𝕮𝖔𝖒𝖕𝖑𝖊𝖙𝖊𝖉]
FanfictionJika kau mendengar gemerincing lonceng di pagi hari, bukalah jendela kamarmu. Biarkan para Laburi datang dan memenuhi rumah ini dengan kebahagiaan. "Jika aku menemukan Laburi Laburi itu... Sungguh... Aku akan menggigit telinga mereka. Menyebalkan!" ...