Dunia yang penuh Warna dan kebahagiaan...
Dan 'Laburi' hidup di dunia yang penuh cinta.
Dunia dengan "Laburi" ini sangat bahagia.
Namun, suatu hari, perpecahan membuat keseimbangan dunia yang bahagia ini hancur, dan "Laburi" mulai kehilangan cahayanya.
Sorot mata seorang gadis kecil memandangi langit-langit dengan penuh antusias mendengarkan cerita-cerita dunia Laburi.
"Jika kau mendengar gemerincing lonceng di pagi hari, bukalah jendela kamarmu. Biarkan para Laburi datang dan memenuhi rumah ini dengan kebahagiaan."
"Apa Laburi itu benar ada?"
"Tentu, mereka ada dihati setiap orang yang memiliki kebahagiaan."
Gadis kecil itu tersenyum pada ayahnya. "Baiklah, Ayah rasa cukup sampai disini, selamat malam putriku" dikecupnya kening sang putri sebagai pertanda waktu tidur telah datang.
🍬🍬🍭🍭🍭🍬🍬
🍬🍭🍭🍭🍭🍭🍬
🍬🍭🍭🍭🍭🍭 🍬
🍬 Twiceland 🍬
🍬🍬🍭🍭🍭🍬🍬
🍬🍬🍬💈🍬🍬🍬
🍬🍬🍬💈🍬🍬🍬
🍬🍬🍬💈🍬🍬🍬Seorang gadis menutup jendelanya dengan kesal. Hujan terus turun padahal ini musim panas. Setidaknya sudah setahun dia merasa suasana hatinya tak menentu, entah apa alasannya. Dunia terlihat suram, dia merasa sering kehilangan fokus sehingga prestasinya menurun.
Itu membuatnya merasa stress karena gagal memenangkan beasiswa yang ia idamkan, sekarang yang bisa dia lakukan setelah lulus dari sekolahnya adalah kembali dari asrama di kota ke rumah ayahnya di desa. "Apa semua orang yang baru lulus sekolah selalu merasa segelisah ini?" gumamnya memijat keningnya sendiri.
"Bukalah jendela kamarmu Nak." Park Jihyo menatap sang ayah.
"Diluar hujan, aku tidak mau."
"Setidaknya udara luar bisa membuatmu merasa lebih tenang."
"Ini bukan soal para Laburi mu itu lagi kan Ayah?" selidiknya.
"Memangnya kenapa?"
Jihyo mengerlingkan matanya malas, "ayolah, aku sudah dewasa okay? Umurku sudah 18 tahun, Haruskah ayah menceritakan dongeng konyol itu lagi?"
Park Jinyoung mengaduk kopi ditangannya "kau... Tidak mempercayai Laburi lagi nak?"
"Aku cukup dewasa untuk itu. Lupakan, aku pulang dari gemerlap kota ke pedesaan sunyi ini karena aku gagal masuk universitas impianku. Dan ini cukup menyebalkan karena setelah lulus aku jadi kehilangan semua fasilitas dan teman-temanku, Tolong... Tolong jangan membawa cerita konyol itu lagi." gadis itu pergi ke kamarnya, entah kenapa dia jadi bosan dengan dongeng para Laburi yang hampir setiap malam dia dengar sewaktu kecil.
Dia tahu jika sang ayah begitu menggilai cerita fiksi itu. Bahkan dia pernah melihat tato Laburi dilengannya. Kira-kira ternapat nama 'Jively' disana dengan gambar kepala Laburi yang sering dia ceritakan.
Berkepala botak dengan dua telinga bergambar hati. Huh Dasar fanboy.
Park Jinyoung menyesap kopinya dan membuka jendela. Tersenyum menikmati udara segar dari luar sana. Sejak putrinya menuntut ilmu di Kota, dia terlihat menjadi lebih dewasa.
![](https://img.wattpad.com/cover/342838671-288-k271364.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
Twiceland [𝕮𝖔𝖒𝖕𝖑𝖊𝖙𝖊𝖉]
FanficJika kau mendengar gemerincing lonceng di pagi hari, bukalah jendela kamarmu. Biarkan para Laburi datang dan memenuhi rumah ini dengan kebahagiaan. "Jika aku menemukan Laburi Laburi itu... Sungguh... Aku akan menggigit telinga mereka. Menyebalkan!" ...