2

36 19 8
                                    

Happy Reading - ̗̀꒰ᐢ • ˕ • ᐢ꒱  ̖́-

Bel istirahat telah berbunyi sejak tadi, semua siswa dari berbagai kelas telah berhamburan keluar. Begitu juga dengan kelas 11 IPS 1 semua siswa siswi telah berhamburan keluar, termasuk Narsha dkk.

Sesampainya di kantin Narsha dkk mencari meja kosong yang berada di kantin tersebut. Sekar menunjuk salah satu meja kosong, "Eh itu di sana ada meja yang kosong," tunjuk Sekar. "Gimana kalau duduk di sana aja?" lanjutnya bertanya.

Mereka bertiga mengikuti arah telunjuk Sekar. "Boleh, udah di situ aja," ucap Zira dan di setujui anggukan oleh Narsha dan Cleo.

"Kalian berdua nunggu di meja itu, biar gue sama Sekar yang pesen makan sama minum," putus Narsha.

"Oke," jawab mereka berdua.

"Pesenan kalian kayak biasakan?" tanya Sekar, mereka yang ditanya menjawab dengan anggukan.

Setelah mengatur strategi, azekk strategi ga tuhh. Cleo dan Zira berjalan menuju meja yang akan mereka tempati, sedangkan Narsha dan Sekar berjalan menuju stan makanan dan minuman.

"Sha lo yang bawa makan gue yang bawa minum, gantian hehe," ucap Sekar yang di balas anggukan oleh Narsha.

Berhubung penjual makanan dan minuman jarak nya tidak berdekatan alhasil mereka berdua berpencar, dan mereka pun mengantri di tempatnya masing masing.

Setelah Narsha mengantri beberapa menit, akhirnya Narsha mendapatkan giliran untuk memesan. "Mang Bakso nya 4 ya kayak biasa," ucap Narsha kepada Mang Ujang sang penjual bakso.

"Siap Neng Arsha," jawab Mang Ujang.

Mang Ujang memang sudah kenal Narsha, karena Narsha itu pembeli yang selalu berlangganan bakso Mang Ujang. Narsha dan Mang Ujang juga sudah seperti bestii forever, bahkan terkadang juga Narsha curhat ke Mang Ujang.

"Mang 3 kayak biasa," ucap seorang laki laki yang posisinya berada di belakang Narsha.

Jantung Narsha berdegup kencang mendengar suara laki laki yang ada di belakangnya, pasalnya Narsha sangat kenal dengan suara tersebut. "Siap bro Aresh," jawab Mang Ujang.

Tiba tiba seorang yang Mang Ujang sebut 'Aresh' itu berpindah posisi yang kini berada di samping Narsha. Sontak Narsha seketika menetralkan degup jantungnya yang sudah tidak beraturan.

Narsha sudah tau orang tersebut siapa, tapi tetap saja jiwa penasarannya meronta ronta. Sampai akhirnya Narsha memberanikan diri untuk melirik kepada laki laki yang berada di samping dirinya.

Seketika pandangan Narsha terkunci karena ternyata laki laki tersebut juga melirik kepada dirinya. Narsha yang jantungnya berdegup kencang kini bertambah dengan rasa panas di wajah yang membuat wajahnya seperti kepiting rebus.

Waktu seakan akan berhenti ketika dua insan tersebut bertatap tatapan. Sampai akhirnya salah satu dari mereka bardua memutuskan pandangan satu sama lain.

"Halo Sha," sapa Nareshwara melambaikan tangan.

Nareshwara Vano Raizel, atau sering di panggil Aresh, dia ini adalah seorang Most Wanted, sekaligus Ketua Osis SMA Venus yang memiliki sifat friendly, dan tidak peka. Karena sifat ke friendlyan nya itu banyak cewek cewek yang salah paham, dan mengira kalau mereka di sukai balik oleh seorang Nareshwara.

"Hai Nareshwara," jawab Narsha yang disertai membalas lambaian tangan juga. Yap betul Nareshwara adalah cowo friendly yang Narsha crushkan selama ini.

Posisi Narsha sekarang ingin sekali menjerit sekeras kerasnya, karena ia sudah tidak sanggup menahan ke saltingannya ini. Tapi mau tidak mau Narsha harus jaga image di depan mas Crush.

Aresh terkekeh, "lo masih aja panggil gue Nareshwara, padahal kan gue udah bilang panggil aja Aresh biar ga kepanjangan," ucapnya membuka topik pembicaraan.

Narsha tersenyum simpul, "Eh iya sorry Aresh maksudnya," koreksinya.

Bagaimana Aresh bisa kenal dengan Narsha? Mereka berdua sudah saling kenal, karena mereka satu SMP dan juga mereka berdua pernah menjadi partner dalam perlombaan olimpiade IPA.

"Neng Arsha ini bakso nya udah jadi."

"Oh iya mang," ucap Narsha. Dia langsung mengambil nampan yang berisi 4 mangkok bakso itu, "makasih ya Mang."

"Iya sama sama Neng Arsha."

Lalu Narsha melirik Aresh. "Gue duluan ya," ucap Narsha berpamitan sekaligus mengakhiri dialog singkat mereka.

"Okee Sha, hati hati bawanya takut jatoh," jawab Aresh sambil tersenyum. Narsha mengangguk tanda jawaban.

Itulah Narsha, jika sedang berbicara dengan crushnya dia selalu bersikap cuek dan biasa saja. Padahal kondisi jantung Narsha sedang tidak baik baik saja ketika berbicara dengan Aresh.

Bisa di bilang mungkin Narsha gengsi, atau mungkin tidak bisa mengekspresikan kesaltingannya (?), yang jelas hanya Narsha dan Tuhan yang tau.

Ia pun berjalan menghampiri Sekar yang telah selesai memesan minuman. Mereka berdua pun jalan beriringan menuju meja tadi.

Zira dan Cleo sedang mengotak atik ponselnya masing masing. Karena kedatangan kedua sahabatnya yang membawa makan dan minum, mereka yang tadinya bermain ponsel langsung mengalihkan pandangannya kepada Narsha dan Sekar yang menyimpan kedua nampan tersebut.

Belum juga Narsha membagi kan satu persatu pesanan sahabatnya, Zira sudah dengan cepat langsung mengambil salah satu mangkok yang berisi bakso. "Lama banget si kalian persennya, gue dari tadi udah laper tau," keluhnya.

Narsha hanya geleng geleng dengan kelakuan Zira itu, "Wajar kali ngantri dulu," jawab Narsha yang sembari memberikan satu persatu mangkok berisi bakso kepada Sekar dan Cleo.

Sekar melakukan hal yang sama dengan Narsha, ia membagikan satu persatu minuman pesanan sahabatnya. "Alah lo mah ngantri sambil ngobrol sama mas crush," timpal Sekar.

Sang empu yang mendengar penuturan Sekar langsung membelalakkan matanya, "Lah kok lo tau??" tanya Narsha.

"Ya iyalah gue tau, orang gue liat sendiri lo lagi ngobrol sama si friendly," jawab Sekar.

Fyi sahabat sahabat Narsha sering memanggil Nareshwara dengan sebutan friendly.

Wajah Narsha kembali memerah lagi karena ingat kembali percakapan singkat nya dengan sang crush.

"Kiw kiw yang tadi ngobrol sama mas crush," goda Zira. Narsha reflek menutup wajah dengan kedua tangannya.

"Uhuyy uhuyyy ketemu mas crush nihh yaaa," goda Sekar yang tak ingin kalah.

"Ishhh apann sii orang cuman ngobrol aja," jawab Narsha masih dengan posisinya yang menutup wajahnya.

"Katanya ngobrol aja tapi kok mukanya di tutupin?" tanya Cleo.

Narsha menurunkan tangannya. "Enggak tuh, gue gak nutupin wajah," jawab Narsha dengan tampang yang berusaha seperti tidak terjadi apa apa.

Ketiga sahabatnya hanya terkekeh dengan kelakuan Narsha yang selalu aja kayak gitu, gengsi buat bilang kalau di salting.

"Udah udah lanjutin makannya nanti keburu bel masuk," ucap Narsha mengalihkan pembicaraan. Kalau terus terusan ia ladeni, bisa bisa Narsha menjerit saat itu juga karena salting di goda sahabat sahabatnya.

kalau ada typo tolong di koreksi yaa💗

jangan lupa vote dan komen ya guys ૮₍ ≧ . ≦ ₎ა

see you ₍⑅ᐢ..ᐢ₎♡

Narsha AlettaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang