3

26 14 1
                                    

Happy Reading - ̗̀꒰ᐢ • ˕ • ᐢ꒱ ̖́-

Siswa siswi SMA Venus sedang berkumpul di lapangan upacara. Mereka sudah berbaris rapi perkelas dengan petugas PMR yang berada di setiap barisan, dan mereka sudah siap untuk melaksanakan upacara bendera.

Hari Senin ini OSIS yang menjadi petugas upacara, dengan Aresh yang menjadi pemimpin upacaranya.

Upacara sudah dimulai, dan pembina upacara sedang menyampaikan amanatnya. Detik detik ini lah dimana siswa siswi banyak yang mengeluh, apalagi jika amanat yang di berikan sangat panjang, membuat sebagian dari mereka sudah mulai tidak kondusif.

Di salah satu barisan bagian depan ada seorang perempuan yang sedang menahan rasa pusing di kepala nya, wajah perempuan itu sudah pucat tapi dia tetap berusaha untuk menahan rasa pusingnya.

Brukk

Perempuan itu pingsan di barisannya. Baru saja petugas PMR bergerak, tiba tiba Aresh yang berada di posisi sebagai pemimpin upacara langsung menoleh ke sumber suara dan berlari menghampiri gadis yang pingsan tersebut.

Aresh langsung menggendong gadis itu ala bridal style, dan bergegas menuju UKS. Kejadian tersebut tidak luput dari pandangan siswa siswi beserta guru guru yang berada di lapangan.

Pintu UKS terbuka, Narsha yang sedang di meja sembari mencatat itu seketika menoleh ke arah pintu. Dari luar pintu terlihat jelas Aresh yang masuk sembari membawa perempuan yang berada di gendongannya.

Apakah Narsha terkejut? Tentu saja. Karena, cewe mana yang tidak terkejut ketika melihat crushnya menggendong cewe lain.

Tapi Narsha mengatur ekspresi wajahnya agar tidak terlihat terkejut, "Cepet tidurin di brankar," titahnya kepada Aresh.

Aresh pun langsung menidurkan perempuan yang berada di gendongannya itu. Narsha dengan gerak cepat langsung mengambil minyak angin, dan langsung mendekat kan minyak angin itu ke hidung perempuan itu.

Narsha melirik Aresh. "Lo mendingan balik ke lapang, dia biar gue yang urus," titahnya lagi.

Bukannya kembali ke lapangan, Aresh dengan santainya duduk di brankar lain yang posisinya bersebelahan dengan brankar yang di tempati perempuan itu. "Gak, gue disini aja nemenin sampe dia sadar," jawabnya.

Helaan nafas dikeluarkan oleh Narsha, dia tidak ingin menyangkal jawaban Aresh, karena dia sangat malas jika nantinya malah berakhir berdebat.

Selain Aresh Friendly dia juga keras kepala, makanya Narsha lebih baik mengalah untuk saat ini.

Sejujurnya Narsha sangat kesal dengan jawaban Aresh. Tapi emang pada dasarnya Aresh gak peka, jadi dia gak tau kalau Narsha sekarang sedang terbakar api cemburu.

Setelah percakapan singkat, akhirnya perempuan yang pingsan itu pun sadar. Narsha langsung mengambil air hangat dan langsung memberikan kepadanya. "Nih minum dulu," ucap Narsha. "Biar agak enakan," lanjutnya.

Gamila mendudukan dirinya dengan punggung yang bersandar pada kepala brankar. Lalu ia mengambil air hangat itu, dan langsung meminumnya hingga tandas. "Thanks sya," ucapnya sembari menyimpan gelas tersebut di meja kecil yang berada disamping berankarnya.

"Iya sama sama," jawab Narsha.

Gamila Akira kelas 11 IPA 3. Dia termasuk saingan Narsha, karena Gamila termasuk salah satu dari sekian banyak perempuan yang ngecrush Aresh. Saking sukanya malahan Gamila ini pernah menembak Aresh secara terang terangan, tetapi pada akhirnya malah ditolak mentah mentah oleh seorang Nareshwara Vano Raizel.

Dari lubuk hati yang paling dalam, sebenernya Narsha sangat malas jika harus berinteraksi dengan Gamila. Bukan hanya karena penyuka Aresh saja, tetapi kelakuan dan sifat centilnya yang bikin Narsha sangat muak. Tapi mau bagaimana pun, Narsha harus menjalankan tugasnya sebagai petugas UKS.

Narsha AlettaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang