Part 7. Mending Kamu Pilih Aku, Ra
"Chae, gue baper banget, gimana dong nih?"
"Apaan lagi sih?"
Eunchae menjawab malas-malasan. Ia baru saja pulang sekolah, dalam kondisi kelelahan, dan berniat untuk langsung rebahan di kasur. Namun, dering panggilan dari Mingyu menginterupsi rencana itu sebelum ia sempat rebahan di kasur.
Kakaknya itu memang benar-benar ya, selalu saja mengganggu Eunchae untuk melaporkan perkembangan hubungannya dengan Sakura.
"Lo udah liat postingannya Sakura kan? Dia bilang dia ga pacaran sama Younghoon dan minta shipper mereka berhenti halu!" seru Mingyu bahagia.
Hari ini berubah dari suram menjadi one of the best day di hidup Mingyu. Mood-nya melonjak pesat begitu membaca postingan klarifikasi dari Sakura. Dia merasa puas karena shipper halu itu dilabrak langsung oleh si gadis tanpa ia harus ikut campur.
"Ya udah sih, kan emang mereka udah putus."
Lebay, pikir Eunchae.
Tidak tahu saja dia, for him who have nothing, a little something is everything. Bagi si bucin Mingyu, sedikit saja respons baik dari Sakura sangat berarti untuknya. Itu bisa jadi memperbesar peluangnya untuk mendekati gadis itu.
"Duh, lo tuh emang gabisa ngeliat orang seneng dikit ya!"
"Lagian lo gitu doang senengnya udah kayak dapet menang lotre 2M"
"Apalah arti uang 2M kalau hidup tanpa cinta," ujar Mingyu dengan nada puitis. Eunchae saja sampai merinding mendengarnya.
"Najis!"
Tidak kehabisan akal, Mingyu pun menyinggung bias Eunchae yang lain, yang kala itu akan mengadakan comeback.
"Gue denger SEVENTEEN mau comeback nih, harga albumnya berapaan ya kira-kira?"
Sontak saja rasa malas di mata Eunchae tergantikan oleh binar semangat yang membuncah. Ya, Eunchae memang lemah dengan segala hal menyangkut biasnya. Apalagi ia sudah bolak-balik memantengi detail album grup kesayangannya itu di weverse shop. Ia bahkan mulai menghemat uang jajannya demi bisa mengikuti PO. Kalau begini sih, ia tidak keberatan menjilat Mingyu.
"Mau gue bantuin ga kak PDKTnya? Dijamin ampuh sih ini," suaranya seperti sales MLM yang menawarkan dagangannya dengan cara yang meyakinkan.
"Gimana caranya?"
"Caranya.... eitts, tapi ada syaratnya. Sesungguhnya tidak ada yang gratis di dunia ini saudaraku!"
Mingyu mendengus kesal. Ia tahu adiknya itu tidak akan membantunya secara sukarela, tapi lama-lama menyebalkan juga ya ternyata. Sangat tidak baik untuk keamanan isi dompetnya.
"Matre!"
"Nyenyenye."
"Yaudah album SEVENTEEN dah."
"3 versi ya Kak, hehehe."
"Buset, lo malakin gue ga tanggung-tanggung ya. Ntar gue makan apa Eunchae? Kagak ada sopan-sopannya nih bocil!" seru Mingyu tidak mengerti dengan cara berpikir Eunchae.
Memang dia kira Mingyu membeli album pesanannya itu menggunakan kertas koran? Atau Mingyu kebetulan punya pohon duit ajaib seperti di ftv gentabuana pada zaman dahulu, sehingga uangnya akan terus melimpah? Tentu tidak!
KAMU SEDANG MEMBACA
Mending Kamu Pilih Aku, Ra
Fiksi PenggemarIni kisah Mingyu, si anak Jakarta yang rela merantau ke Solo demi menemui pujaan hatinya, Sakura. Berbekal niat dan restu orang tua, Mingyu mencoba peruntungan dengan mendaftar di kampus yang sama dengan Sakura. Keberuntungan memihaknya kala ia din...