Part 10. Yakin, Sebelumnya Ga Pernah MLYT?
"Kalo penasaran, kenapa ga coba aja Ra?"
"Coba apa?"
"Coba jatuh cinta,"
Sakura memutar bola mata. Yunjin menyarankannya untuk jatuh cinta seolah itu adalah hal yang mudah saja. Pikirannya itu disuarakan oleh Eunchae, yang tidak setuju dengan saran dari gadis itu.
"Emangnya lo pikir jatuh cinta itu gampang? Gausah aneh-aneh deh Jin," sahut Eunchae.
Yunjin memicingkan mata.
"Lah, lo sendiri gampang banget jatuh cinta sama bias-bias lo?"
Eunchae seperti disiram air di kepala. Beraninya temannya yang satu itu meremehkan cintanya pada bias-bias yang sangat dicintai Eunchae? Tidak tahukah Yunjin seperti apa perjuangan Eunchae untuk mengakomodir rasa cintanya?
"Gampang-gampang your head! Jatuh cinta itu butuh komitmen dan juga dompet yang tebal untuk gue bisa menafkahi pria-pria ini, you know?" kata gadis itu berapi-api.
Yunjin terlihat amatlah speechless melihat respon Eunchae yang sangat tidak santai. Tahu kalau dilanjutkan gadis itu akan mengamuk, ia memilih menyudahinya saja.
"Terserah lo aja deh Chae, gue angkat tangan banget lah."
Yunjin mengangkat tangannya memperlihatkan gestur menyerah. Untungnya, rasa kesal Eunchae juga tidak bertahan lama. Ia tidak lagi berniat memperpanjang perdebatan mereka. Lagipula, fokusnya di sini bukan tentang dia dengan biasnya, tapi tentang sahabatnya yang sudah menjomblo seumur hidupnya.
"Tapi bener juga sih Ra, lo kan udah SMA nih, masa gak pernah sih jatuh cinta? Bukannya orang bilang masa-masa SMA tuh sarat akan kisah cintanya ya?"
"Omongan orang bucin lo percaya! Sekolah tuh fokusnya belajar bukan cinta-cintaan!"
Yunjin tiba-tiba saja menyangkal pernyataan Eunchae. Ia selalu merasa lebih baik mendengarkan dua sudut pandang berbeda sebelum membuat keputusan. Jadi, ketika Eunchae mengubah haluan, Yunjin pun sama. Kini mereka bertukar posisi, Eunchae di pihak pro untuk Sakura berpacaran, sedangkan Yunjin di pihak kontra.
"Sewot banget sih Bu? Lagian kurang fokus apaan coba si Sakura belajarnya hah? Semua olimnas kayaknya udah pernah diikutin sama dia," Eunchae berargumen, yang langsung dipatahkan oleh orang yang sedang mereka bicarakan.
"Gak juga, gue cuman fokus di olimpiade matematika."
Sakura memberi tatapan datar pada dua sahabat yang kompak melihat ke arahnya. Memang benar kok, dia hanya mengikuti olimpiade matematika. Selain itu dia tidak mau.
"Hahaha, sama aja dong Ara,"
"Beda dong, Eunchae,"
"Oke cukup dengan perdebatan tentang olimpiade ini, kita kembali ke fokus awalnya! Lo itu terlalu fokus sama kegiatan akademis lo Ra, jadi lo gak aware sama sekitar lo. Kayak yang lo bilang tadi, temen-temen lo pada ngomongin soal cinta-cintaan kan? Sedangkan lo masih awam banget soal itu."
Sakura mengangguk membenarkan.
"Padahal, survei membuktikan bahwa anak remaja kelas 10 SMA, sudah pernah pacaran paling tidak satu kali dalam hidupnya. Jangan tanya sumbernya dari mana, yang jelas ada. Lo sadar gak sih, kehidupan asmara lo tuh kering kerontang bagaikan sahara bestiee, coba lah sekali-kali pacaran, biar ga belajar mulu hari-hari lo."
"Surveinya bersumber darimana tuh?"
"Kepo deh. Kan udah gue bilang, gausah tanya sumbernya. Tinggal terima aja apa susahnya sih Yunjinku tersayang?"
KAMU SEDANG MEMBACA
Mending Kamu Pilih Aku, Ra
FanfictionIni kisah Mingyu, si anak Jakarta yang rela merantau ke Solo demi menemui pujaan hatinya, Sakura. Berbekal niat dan restu orang tua, Mingyu mencoba peruntungan dengan mendaftar di kampus yang sama dengan Sakura. Keberuntungan memihaknya kala ia din...