☀️CL 열 다섯

1K 114 4
                                    

Urusan dengan agensi selesai, penggemar mereka pun tetap mendukung keputusan kedua idol itu untuk menjalin hubungan,kini Jeno benar² membawa Haechan kerumah nya, mengenal kan kekasih nya pada orang tua juga kakak nya.

"Jen, serius kau ingin membuat ku terkena serangan jantung dadakan apa bagaimana hah!" Haechan merutuki sifat Jeno yang kadang suka membuat nya kesal.

Bagaimana tidak kesal, tiba-tiba saja dirinya sudah berada di depan rumah kekasih berotot nya itu,memberi Jeno pelajaran sekarang tidak ada gunanya karena mereka sudah tanggung dengan sambutan kedua orang tua Jeno yang berdiri di depan pintu seraya tersenyum lembut ketika Haechan turun dari mobil nya.

"Hai sayang,ugh benar kata Jeno kau sangat manis ya!". Pipi Haechan bersemu mendengar ibu Jeno memuji nya apalagi memeluk dirinya.

"Terima kasih Tante," jawabnya kaku.

"Kenapa memanggil Tante,?" Tidak suka ibu Jeno dengan panggilan Haechan barusan.

"Eomma, jangan membuat nya tertekan pelan-pelan saja." Sela Jeno sembari menggandeng pinggang Haechan.

Haechan menyikut sedikit keras perut Jeno dari samping, sungguh dia ingin sekali menenggelamkan Jeno di kolam ikan milik Chenle.

"Sakit sayang,,," rengek Jeno karena pukulan Haechan,heran dia kenapa Haechan suka sekali main kekerasan padanya.

"Kau ini,tau tempat tidak,,!" Bisik Haechan geram,dia kan malu di hadapan kedua orang tua Jeno.

"Jangan malu nak,Jeno memang seperti itu! Kalau sudah menyukai suatu hal dia akan sangat menjaga dan protektif jadi kami sudah maklum, sedari kecil memang begitu sifatnya." Ungkap tuan Lee selaku ayah Jeno.

"A-ah,,, benarkah! Maaf paman,"

"Tidak perlu minta maaf, kekasih mu saja yang posesif! Ayo tinggal kan dia." Ibu Jeno langsung merangkul lengan Haechan dan membawa nya masuk.

Hal itu membuat Jeno mencebikkan bibir nya,dia kesini atas permintaan sang ayah dan membawa Haechan untuk dikenalkan padanya malah sekarang kekasih manisnya itu di monopoli oleh sang ibu.

"Tidak perlu merajuk seperti itu,ibumu sudah sangat antusias menunggu calon menantu nya" sang ayah menepuk pundak anaknya dan berjalan memasuki rumah menyusul sang istri dan juga calon menantu tadi katanya.

Jeno mendengus,ayah dan ibunya sama saja! Kenapa juga dia setuju pulang kalau pada akhirnya dirinya di telantar kan demi Haechan yang sudah di nanti kedatangan oleh keluarga nya.

Saat masuk ke dapur yang menyatu dengan meja makan,dia melihat kalau sang kakak tengah berbincang dengan Haechan nya.

Ingat, Haechan itu hanya milik Lee Jeno.

"Dia punya ku ya Hyung." Sinis Jeno pada sang kakak.

"Cih, kalau pun dia milikmu aku mampu merebut nya kalau mau." Jeno memberikan tatapan membunuh nya pada sang kakak.

"Sudah-sudah, kalian ini kalau bertemu berantem Mulu kerjaan nya! Ngk capek apa?" Tanya kakak kedua Jeno,dia seorang perempuan karir sama seperti kakak dan adiknya,dia anak tengah dan bekerja sebagai pengacara sedangkan sang kakak pertama dia seorang dokter yang bekerja di rumah sakit pusat kota Seoul.

Makan malam di rumah Jeno di selingi dengan beberapa percakapan agar tidak membuat Haechan tegang kalau kata ayah nya Jeno.

Sekarang Lee bucin Jeno membawa kekasih nya kedalam kamar yang sudah lama tidak ia masuki karena selalu tinggal di dorm dan juga kesibukan nya yang membuat dirinya tidak bisa pulang.

"Kamar mu rapi juga ternyata," Haechan mengelilingi setiap sisi kamar Jeno.

Banyak foto masa kecil dari kekasih nya dan juga buku² yang ntah tentang apa saja, banyak juga mainan Jeno yang ditata rapi di sebuah rak khusus yang mungkin dibuat oleh sang ayah.

"Eum,dari dulu sebelum aku masuk SM ibuku selalu menertibkan peraturan agar anaknya tidak membuat berantakan kamar dan kalau pun kita bermain kita harus membersihkan semua nya sendiri,jadi ya begitu." Jeno duduk di meja belajar nya.

Masih sama seperti terakhir kali dia tidur di kamar ini, mungkin sekitar empat bulan yang lalu atau bahkan lebih,dia tidak terlalu ingat.

"Jeno,,," Jeno mendongak lalu tersenyum, membawa Haechan duduk di pangkuan nya.

Posisi yang sangat Jeno sukai.

"Kenapa," Jeno melihat gurat tidak nyaman dari wajah sang kekasih.

"Apa tidak apa kalau aku menginap? Aku hanya takut mereka tidak nyaman dengan kehadiran ku." Jeno mengecup bibir pemuda itu singkat.

"Kau tau, bahkan sebelum aku membawa mu menemui mereka, mereka selalu menanyakan siapa kekasih ku? kapan aku mengenalkan mereka pada kekasih ku? Memang nya kau tidak ingin segera memberi cucu seperti kedua kakak mu?" Jeno mengeratkan pelukannya di pinggang Haechan.

"Aku hanya takut kalau mereka menerima ku karena terpaksa." Haechan menunduk, dia dan kedua menantu orang tua Jeno berbeda.

Meskipun sang ayah tidak mengatakan apapun pada mereka tapi Haechan takut kalau suatu saat mereka benar menuntut mereka keturunan kalau benar Jeno dan Haechan sampai ke jenjang yang lebih serius.

"Jangan pikir yang aneh-aneh, orang tuaku tidak sekolot seperti yang kau kira! Mereka akan mendukung apa yang membuat ku bahagia Haechan, dan kebahagiaan ku ada dalam diri mu." Tanpa Haechan sadari tangan besar Jeno sudah masuk kedalam t-shirt yang ia kenakan.

Memang ya,Jeno tidak bisa di tinggal berdua saja dengan Haechan.

"Eunghhh,,,Jen,,kau mau kepala mu benar² lepas! Kita masih di rumah orang tua mu ya! Jangan lupakan juga kakak mu dan iparmu Lee Jeno mesum." Haechan beranjak setelah menginjak kaki Jeno sedikit keras.

Jeno meringis kecil saat kaki nya menjadi korban kekerasan oleh kekasihnya,benar² meskipun Haechan itu manis tapi perbuatan nya pada Jeno yang suka melakukan kdrt padanya membuat Jeno selalu mengelus dada dengan Haechan yang mudah sekali emosi.

Kalau kata Renjun, Haechan itu lebih galak dari pada dirinya! Benar,Jeno akan akui kata² Renjun kalau begini.

"Sayang, kau itu suka sekali memukul ku sih!" Rajuk Jeno,dia menyusul sang kekasih yang sudah duduk di tepi ranjang nya.

"Salahmu sendiri tidak tau tempat, kalau kita hanya berdua dan di dorm maka aku akan membiarkan mu,tapi ingat ini rumah ayahmu Lee Jeno." Kesal Haechan.

"Iya Lee Haechan,aku ingat! Apa salahnya mencoba untuk uji nyali." Haechan menatap Jeno penuh peringatan.

"Jangan macam-macam,atau ku potong milikmu." Jeno seketika mengatupkan bibirnya dan menutup area privasi kebanggan nya,itu kan untuk memuaskan Haechan kalau sampai di potong! Bagaimana dia akan membuat Haechan mendesah di bawahnya.

Astaga, otak Jeno benar².

Jangan sampai Haechan mencari lelaki lain yang lebih bisa memuaskan diri nya, tidak Jeno tidak akan membiarkan itu terjadi.

"Ck,kau memikirkan apa hah! Berani berpikir yang tidak² ku congkel otakmu" Jeno menyengir tanpa dosa.

Seperti nya dia harus merelakan waktu malam ini agar penisnya aman dari Haechan, kalau tidak tamat sudah riwayat adik kecil Lee Jeno.

"Peluk saja ya! Janji kali ini hanya peluk,,,aku serius sayang,,," saat mendapat tatapan tajam dari Haechan Jeno langsung membujuk kekasih manis nya supaya anak itu mau ia peluk untuk semalaman.

Oke, rencana Jeno untuk mencoba uji nyali dengan meniduri Haechan di rumah nya harus di blacklist.

Karena sudah pasti tidak akan berhasil walaupun mereka menikah nanti, Jeno tersenyum geli ketika menyadari wajah Haechan memerah karena kesal padanya.

Cup

"Good night bidadari nya Jeno."

"Heh,aku lelaki mana ada bidadari laki-laki Lee Jeno."

"Baiklah,aku koreksi, selamat malam peri kecil ku."

Haechan berdecak,tapi dia tidak berkomentar lagi, berdebat dengan Jeno hanya akan membuat kepala nya meledak di tempat.




Wuah......
Lama ngk up cerita ini ya guys! Msh ada yang minat kahh?😁

Complicated love (END)✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang