37

1.7K 77 0
                                    

WARNING TYPO BERTEBARAN ‼️
.
.
.

irpan yang sibuk menangis menoleh menatap tio yang baru masuk lalu dia dengan cepat menghampirinya

"pah hiks evan gak papa dimarahin a-asal ja-jangan pisahin evan sama anak ini hiks"mohonnya pada tio

reza dan darren terkejut mendengarnya

"e-evan mau merawatnya hiks evan ma-mau jaga dia dan be-besarin dia"Ucapnya lagi
seketika senyum darren terukir ketika mendengar ucapan irpan yang begitu tulus

"hiks evan"panggil lia
irpan menoleh dan langsung menghampiri sang buna

"bun hiks maafin evan hiks"

"karena evan dah ngecewain buna hiks"
lia menggeleng

"e-evan udah buat keluarga kita ma-malu hiks"ucap irpan sembari menangis

lia menggeleng dia menangkup wajah irpan
"enggak sayang hiks bu-buna gak marah kok"ucap lia

"ta-tapi e-evan udah buat pa-pah sa-sama buna malu hiks"

lia menggeleng"enggak sayang justru buna senang kalo kamu mau merawat anak ini"ucapnya sembari mengelus kepala irpan

irpan diam mencerna kata-kata sang buna

"bu-buna mau nerima a-anak ini hiks"Tanya irpan

lia mengangguk"iya sayang "

irpan Dengan cepat menghapus air matanya
"buna beneran kan buna bolehin evan buat jaga anak ini kan"

"iya sayang buna beneran"ucap lia lalu memeluk irpan dengan erat

irpan melepaskan pelukannya dan menatap tio
"pa-pah mau kan nerima a-anak ini juga"

tio diam sejenak lalu mengangguk

mata irpan berbinar
"papah beneran papah gak boong kan "

tio mendekati mereka
"iya sayang papah mau Nerima anak ini"

"tapi gimana dengan orang lain nanti mereka mandang kita seperti orang aneh "ucap irpan sendu

tio membuang nafas panjang dia mengelus kepala irpan lembut"nak tidak perduli dengan perkataan orang lain karena omongan orang lain itu hanyalah membuat kita runtuh dan menyerah ,dan kami sebagai orang tua akan melakukan apa pun untuk anaknya bahkan jika mengorbankan nyawa sekalipun asalkan anaknya bahagia"ucap tio

"dan jika dunia dan orang lain terlalu kejam untuk anaknya maka orang tua harus menjadi rumah untuknya bersandar dan bercerita"

"sejahat-jahatnya orang tua pada anaknya jika itu menyangkut dengan anaknya dia akan maju paling depan evan"

"jadi jangan berpikir papah sama buna bakal berbuat yang akan merenggut kebahagiaan mu walaupun dengan adanya anak itu lagi pula dia tidak bersalah"ucap tio panjang lebar

irpan diam matanya berkaca-kaca dia kagum dengan ucapan sang papah

"iya sayang papah sama buna akan menerima anak itu dengan senang hati bagaimana juga anak itu adalah cucu papah sama buna dan betul apa yang diucapkan oleh papah kamu tidak perduli dengan perkataan orang lain yang akan menghancurkan hidup kita ikuti saja kata hati kamu dan jangan dengarkan perkataan orang lain "ucap lia

OM DARREN [BL] ‼️ENDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang