Chapter 19 - Permintaan maaf

64 7 0
                                    


***

Pagi yang cerah, dengan nyanyian burung yang terdengar gembira ria. Diikuti hembusan angin musim panas yang menggoyangkannya gorden jendela.

"Emm..dimana ini?". Gumam seorang gadis yang terbangun dari tidurnya.
"Ah, benar. Aku kan di rumah sakit semalam". Sambungnya.

"Yurika, hari ini kau sudah boleh pulang sayang. Karena luka mu tak terlalu parah, kau hanya butuh sehari saja disini". Ucap sang ibu yang tiba-tiba datang entah dari mana.

"Hari ini ibu dan ayah mu akan pergi ke kediaman keluarga Yoshimura. Kau mau ikut?". Tanya sang ibu.
"Iya. Aku harus mengucapkan banyak terimakasih". Jawabnya.
"Baiklah, ayo ibu bantu kau bersiap. Ayah mu akan menjemput kita di depan rumah sakit". Balas sang ibu.

Setelah bersiap, Yurika pun berjalan perlahan menuju pintu kamar pasien yang ia tempati. Berjalan melewati lorong rumah sakit dengan langkah yang pelan-pelan.

Lalu berhentilah ia didepan pintu sebuah kamar lain.
"Ibu, aku ingin menemuinya sebentar". Ucap Yurika lalu masuk kedalam kamar itu.

Terlihat seorang lelaki muda yang tidur lemas tak berdaya dengan masker oksigen yang menutupi hidung dan mulutnya.

"Aku harap, kau cepat tersadar. Terimakasih telah menyelamatkan ku, hiks!". Ucapnya sembari menggenggam salah satu tangan Akira.

***

Ting-tong!
Terdengar suara bel pintu rumah yang sangat nyaring. Dan terbukalah pintu rumah tersebut, dengan menampakkan sosok wanita paruh baya.

"Selamat pagi, nyonya Yoshimura". Salam ayah Yurika.
"Ah, selamat pagi. Silahkan masuk". Balas ibu Akira ramah.

Duduklah mereka di kursi ruang tamu yang terlihat mewah. Disuguhkan lah teh hangat dengan kue kering.

Lalu datanglah pria paruh baya yang usianya tak jauh berbeda dari ayah Yurika. Lalu duduk di hadapan ayahnya.

"Ada perlu apa? Tuan Sasamoto". Ucapnya.
"Kami, datang kesini. Untuk berterima kasih sekaligus meminta maaf karena telah menyelamatkan putri kami". Jawab ayah Yurika.
"Kami akan mengganti biaya rumah sakit putra anda sebagai bentuk terimakasih kami". Sambungnya.

"Tidak perlu meminta maaf, putra kami telah melakukan tindakan yang mulia karena telah menolong temannya. Tentu kami bangga. Jadi tidak perlu merasa bersalah tuan Sasamoto". Balas ayah Akira.
"Anda juga tidak perlu repot-repot membiayai perawatan putra kami". Sambungnya.

"Terimakasih, namun kami mohon. Biarkan kami yang mengganti biaya rumah sakit. Agar saya bisa lega karena telah berhutang budi kepada anda dan putra anda. Saya mohon..". Ucap ayah Yurika memohon.
"Saya juga bersedia untuk menggantikan menjaga Akira sepulang sekolah setiap harinya". Timpal Yurika.
"Baiklah jika itu yang kalian mau. Saya tidak akan menolaknya". Balas ayah Akira tersenyum.
Mereka pun berjabat tangan sebagai bentuk saling menghargai.

Setelah mengobrol santai, keluarga Yurika pun pamit. Berjalan lah mobil yang ditumpangi keluarga Yurika. Menjauh dari kediaman Yoshimura.

"Jadi, dia perempuan yang diselamatkan oleh kakak?". Gumam Akemi dari jendela.
"Pertama kalinya kakak mau berkorban demi temannya. Apa jangan-jangan, dia begitu penting bagi kakak..?". Sambungnya penasaran.

***

Kini matahari telah terbit, menandakan hari baru telah dimulai.

Bersiaplah Yurika untuk pergi ke sekolah setelah beberapa hari ia tidak berangkat akibat kejadian buruk yang telah menimpanya.

Yandere Boyfriend - ヤンデレ彼氏 (yandere kareshi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang