Chapter 3 - Teman baru

190 10 0
                                    

***

Cahaya matahari pagi menembus kaca jendela.
Terbangunlah para anak muda, untuk bersiap ke sekolah.

Bersiaplah Yurika tuk pergi ke sekolah. Tak lupa ia sarapan bersama keluarganya. Dan sedikit mengobrol bersama, bak keluarga harmonis pada umumnya.

"Aku berangkat..". Pamitnya.
"Ya, hati-hati. Selamat jalan...". Balas ibunya penuh cinta.

Berangkatlah gadis muda tersebut dengan semangat dan senyum yang terpancar dari wajahnya.

Bunga sakura yang masih bermekaran di musim semi, menghujani jalanan kota.
Para murid bersenda gurau di jalan seraya menikmati keindahan kelopak sakura yang menari-nari di udara.

Terdengar tawa dari seorang gadis, bersenda gurau bersama kedua teman laki-lakinya. Layaknya seorang putri yang dikawal oleh dua pangeran.

"Daah... Sampai ketemu di jam pulang..". Ucap Yurika sembari melambaikan tangannya.

"Pagi". Sapa seorang lelaki yang muncul tiba-tiba.
"Ah.. pagi juga Akira san". Balas Yurika.
"Kau berangkat bersama mereka?". Tanya Akira.
"Ya, kami selalu berangkat dan pulang bersama". Balasnya.

"Hei-hei, apa kalian melihat anak-anak berandalan? Tumben mereka belum lewat. Biasanya pagi-pagi mereka sudah nongkrong di tempat pembuangan".
"Iya juga ya".
"Tadi saat aku lewat sana, aku juga tidak melihat mereka".
"Wah kemana ya mereka".
"Paling sudah di usir dari sekolah".
"Ahaha, becanda mu bisa saja". Gosip para murid.

Yurika yang mendengarnya, membuat ia teringat kejadian kemarin. Seketika membuatnya termenung.
Akira yang menyadarinya pun, menggandeng erat tangan Yurika dan meyakinkannya bahwa ia akan baik-baik saja . Lalu menggandengnya pergi ke kelas.

Deg!
Hati Yurika berdegup, kehangatan Akira yang menenangkannya begitu membuatnya nyaman.

"Ah maaf". Ucap Yurika, tiba-tiba melepaskan genggaman Akira.
Pipinya mulai memerah karena tersipu.
"Ah, aku juga minta maaf karena mendadak menggandeng mu". Ucap Akira, sembari menggaruk tengkuknya.

Suasana diantara mereka menjadi canggung. Dipenuhi oleh rasa malu hingga pipi mereka memerah.

Bel berbunyi, memudarkan suasana canggung tersebut.

"Bel sudah berbunyi, kita harus segera masuk". Ucap Akira.
"Ah, iya". Balas Yurika, berlari mengikuti langkah Akira.

***

Singkat cerita, jam makan siang pun tiba.

"Yurika chan, ayo makan bekal bersama ditaman". Ajak Yuki teman dekat Yurika.
"Hmp!". Angguk Yurika.

Setelah makan, mereka kembali menuju kelas.
Di tengah-tengah perjalanan..
Lagi-lagi, terdengar para murid menggosipkan tentang menghilangnya para berandalan sekolah. Hal itu menyebabkan Yurika termenung, dan berpikir..

'Apakah mereka menghilang karena diriku?'.

Sesampainya di kelas, Yurika hanya duduk termenung diam dalam lamunannya. Akira yang melihatnya merasa kesal.

"Ada apa? Kenapa kau melamun?". Tanya Akira.
"Eem, soal menghilangnya para berandalan itu. Apa, itu disebabkan karena aku?". Tanya Yurika.
"Apa yang kau bicarakan? Mana mungkin". Balas Akira.
"Tapi, mereka menghilang setelah kejadian kemarin kan? Aku pikir, ini semua salah ku". Ujarnya.

Akira pun mencoba meyakinkan Yurika dengan menggenggam kedua tangan Yurika.

"Dengar, ini bukan salahmu. Mungkin saja ulah mereka sudah diketahui oleh kepala sekolah, dah mengeluarkan mereka dari sekolah ini". Ucap Akira dengan tatapan yang mencoba untuk meyakinkan.

Yandere Boyfriend - ヤンデレ彼氏 (yandere kareshi)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang