BAB 2

768 45 2
                                    

"212521"

Itulah bunyi surat itu. Aku tak mengerti apakah ada pesan tersirat dari angka itu. Kucoba berulang kali berpikir, mungkin saja aku dapat menebaknya. Mungkin dengan huruf yang serupa dengan angka itu. 2 = Z , 12 = R , 5 = S , 21 = U . Jika memang itu maksud pesan tersirat itu berarti hurufnya adalah ZRSU. Tidak mungkin. Tidak ada dalam Bahasa Prancis ZRSU. Entahlah apa mungkin itu bahasa lain.

Kucoba lagi, siapa tahu aku salah memakai strategi. Kumainkan logikaku, secepat mungkin karena aku penasaran akan maksud surat ini. "Aha, aku menemukannya!" teriakku sambil melompat. Untung saja di pantai ini hanya ada aku seorang. Yeah, ini bukan liburan jadi pasti semua orang sedang sibuk dengan aktivitas ataupun pekerjaannya masing-masing.

212521 = Bleu (Bleu dalam bahasa Prancis artinya adalah blue/biru)

Karena 2 adalah urutan kedua dari huruf B, 12 adalah urutan ke dua belas dari huruf L, 5 adalah urutan ke lima dari huruf E, dan 21 adalah urutan ke 21 dari huruf U.

Tapi apa maksudnya biru? Jika yang dimaksud adalah biru warna apa hubungannya? Entahlah aku tak mengerti dan tak berusaha mencari tahu. Mungkin itu hanyalah orang iseng. Tapi aku penasaran siapa yang mengirim pesan botol itu? Dan untuk siapa?

Aku mulai merasa ini bukanlah sebuah teka-teki. Ini misteri, dan aku akan memecahkan misteri ini.

***

"Mom, aku pulang!" teriakku sambil langsung berlari masuk ke dalam rumah. "Loh, Bee kamu bukannya harus di asrama? Lagipula ini juga masih jam pelajaran. Kamu bolos lagi ya?" Tanya Mom sambil berkacak pinggang. Aku takut jika Mom sudah kesal seperti itu, namun tidak untuk kali ini. Aku segera berlari ke dalam kamarku.

"Bee, buka pintunya! Mom ingin bicara!" teriak Mom samba mengetuk pintuku dengan kasar. Dengan malas, aku segera berjalan ke arah kenop pintu dan segera membukanya.

"Bisa jelaskan semua?" Mom melipat kedua tanggannya di dada, menungguku untuk segera membuka mulut. "Aku hanya sedang ingin memecahkan misteri Mom, sepertinya aku menerima surat dari Kapten Bajak Laut" kataku takut-takut. Aku tahu apa yang akan Mom katakan setelah ini.

"Ayolah Bee, kamu sudah besar. Sampai kapan kamu tetap bergeming dalam dunia khayalanmu itu? Dulu kamu bilang suatu saat kamu akan pergi ke Samudra Atlantik untuk mencari tahu apa penyebab segitiga Bermuda, lalu kamu juga pernah bilang akan mencari tahu tentang keberaaan alien, dan sekarang kamu bilang...."

"Cukup Mom! Sampai kapan kau akan percaya padaku? Aku benar-benar menerima surat botol dan ini..."

"Harusnya aku yang bilang, sampai kapan kau akan mendengarkan Mom! Lebih baik sekarang kamu kembali ke kelasmu dan belajar! Dad sudah bekerja keras untuk itu,"

Well, itulah yang terjadi. Sebenarnya aku tahu apa yang akan Mom katakan jika aku menjelaskan semuanya. Aku bingung, mengapa semuanya begitu meremehkanku. Mulai dari Ibu, Chloe, dan teman-temanku yang lain.

Memangnya kenapa jika aku suka ke pantai? Apa salahnya jika aku berharap? Berharap jika suatu saat aku bisa memecahkan tentang misteri keberadaan alien, atau mungkin peristiwa tentang Penerbangan 19 yang diperkirakan jatuh di Samudra Atlantik dan tak terpecahkan selama hampir 70 tahun.

A

ku kembali teringat tentang tragedi Penerbangan 19 itu. Itu adalah salah satu kisah yang terkenal dan bertahan lama dalam banyaknya kasus misterius mengenai hilangnya pesawat-pesawat dan kapal-kapal yang melintas di Segitiga Bermuda.

Penerbangan itu terakhir kali terlihat saat lepas landas di Fort Lauderdale, Florida pada tanggal 5 Desember 1945. Pesawat-pesawat pada penerbangan 19 ini dibuat secara sistematis oeh orang-orang yang ahli penerbangan dan kelautan untuk mengadapi situasi buruk, namun tiba-tiba dengan mudah menghilang setelah mengirimkan laporan mengenai gejala pandangan yang aneh, dan dianggap tidak masuk akal.

Mungkin Mom benar, aku memang harus meng-istirahatkan otakku sejenak dari hal-hal yang berbau misteri. Karena nyatanya, aku baru ingat, bahwa hari ini ada ujian bahasa Prancis.

***

"Aduh kau ini, bagaimana bisa lupa bila jam ke-5 se-habis istirahat makan siang akan ada ujian?" Tanya Chloe sambil menarikku ke kantin. Untung jam pelajaran sudah usai, jadi aku bisa menceritakan semua.

"Kamu juga salah, kenapa tadi pagi saat aku hendak pergi ke pantai kau tidak melarangku atau mengingatkanku tentang ujian?" aku pura-pura kesal, dan membayar orange juice yang baru saja kubeli. "Maaf, lagipula kupikir kau hanya pergi sebentar, lagipula apa yang kau lakukan di pantai? Mengapa kau suka sekali ke sana?"

Tiba-tiba aku teringat sesuatu dan mengambil sesuatu itu dari tasku. "Oh ya lihat, aku menemukan ini," kuserahkan kertas kuning usang itu. Baru ia akan membuka mulut, aku sudah bicara, "Tak usah banyak tanya, deretan angka itu artinya adalah 'biru'. Mengenai bagaimana caraku menemukan artinya ceritanya panjang dan aku malas menjelaskan," aku tersenyum simpul dan menopang tanganku di dagu.

"Lalu, apa maksud dari 'biru' dalam surat ini?" alisnya mengerut seakan meminta penjelasan. Dengan tangkas kutarik tangannya keluar sekolah dan kunaiki poneyku bersamanya. Hari sudah hampir malam, tapi setidaknya aku masih punya waktu..

A.T.L.A.N.T.I.CTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang