"Eh.. Teman-teman," Emma mengerang pelan sampai akhirnya menghentikan langkahnya. Erangannya membuat kelima temannya menoleh ke belakang, sadar bahwa Emma masih tertinggal.
"Apa yang terjadi Emma?" Tanya Jack menghampiri disusul oleh keempat temannya.
"Aku..aku. serasa ingin pingsan," Perkataanyna seketika membuat Jack terperangah dan segera menuntun Emma.
"Kau butuh istirahat Emma," Elle menimpali. Sambil dibimbing Jack dan Elle mereka berjalan pelan-pelan.
"Paul, kita tidak bisa lanjut. Kita harus istirahat," Steven mulai menengahi keadaan. Paul mengangguk, tanda setuju. Lagipula tidak hanya Emma, Paul juga mulai memperhatikan keadaan Blair yang sepertinya terlalu lelah, tapi Blair tidak pernah bilang.
Ia tahu segala hal tentang gadis itu.
"Aku tau di mana tempat yang cocok untuk istirahat," Kata syhara. "Goa Strofus adalah tempat yang berair hangat, dan banyak oksigen. Tapi yah, resikonya karena keadaan yang bagus, mereka dihuni oleh banyak ikan,"
"Bisa kita tangani bukan? Mereka bukan sejenis piranha atau hiu, jadi kurasa baik-baik saja," Steven menjawab.
"Ayo cepat!" Jack memotong pembicaraan mereka, sambil terus menuntun Emma ke Goa Strofus yang tidak jauh dari situ.
Ditengah perjalanan, mereka melihat Syhara yang masih tertinggal di belakang. "Aku menyusul!" Teriaknya kemudian, disertai anggukan mengerti dari teman-temannya.
Sampai Akhirnya Blair melihat sebuah batu besar yang bolong ditengahnya, atau bisa disebut juga dengan Goa. Anehnya, tidak layaknya seperti goa-goa di dalam laut yang biasanya memiliki arus yang besar ke dalam, Goa itu dialiri air yang sangat tenang. Selain itu banyak ikan-ikan kecil yang hidup di dalamnya, seperti ikan badut, dan yang lainnya.
Seketika Blair melihat ketiga temannya (tidak termasuk Emma dan Syhara) mengisyaratkan sesuatu dengan tangan mereka. Setelah itu mereka membungkuk seolah mengucapkan terimakasih, lalu ikan-ikan itu pergi meninggalkan mereka.
"Wow.. tapi, bagaimana bisa?" Blair masih terperangah tak percaya. Sambil kembali mengerjapkan matanya, Blair menengok ke belakang-ke depan melihat ikan yang berlalu lalang, dan meniysakan Goa yang kosong.
"Kalau kau kembali ke bumi, jangan pernah menyakiti ikan," Paul melirik ke arah Blair.
"Akan kuingat," kata Blair sambil berjalan masuk ke dalam Goa bersama keempat temannya.
"Aku pulang!" Teriak Syhara girang sambil membawa gulungan daun yang besar.
"Dari tadi kau mencari itu?" Tanya Blair yang mulai penasaran akan fungsi daun tersebut.
"Kau lupa? Ini Softleaft, aku sengaja mencabutnya di sana," Syhara menggerakkan telunjuknya kea rah Timur, "Ini bisa kita gunakan untuk alas tidur. Katanya, kalian semua lelah kan?" Tanya Syhara sambil tersenyum.
"Oh Syhara, terimakasih," Kata Emma terharu.
"Aku suka perempuan yang cerdas dan mandiri," Celetuk Steven tiba-tiba. Entah kenapa, setelah mendengar hal itu, hati Elle menjadi panas. Tapi ia sengaja menutupnya rapat-rapat.
'Perasaan apa ini? Kenapa aku tak suka Steven selalu memuji dan membela Syhara? Toh itu hak-nya berkata demikian' Elle berpikir dalam hatinya. Tidak sadar, ia menggeleng-gelengkan kepalanya sendiri. 'Tidak-tidak, aku tidak mungkin menyukainya' pikirnya lagi, seraya memejamkan mata dan mengernyitkan dahi.
"Kau kenapa Elle? Sakit?" Tanya Steven tiba-tiba. "Pusing?" Tanyanya lagi. Entah terdengar nada khawatir dalam bicaranya. Entahlah. Elle tidak mau berharap lebih. Tunggu! Kenapa kesannya Elle jadi menyukai Steven? 'Tidak-tidak' pikirnya lagi sambil memejamkan mata
![](https://img.wattpad.com/cover/41317453-288-k481630.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
A.T.L.A.N.T.I.C
FantasyApakah kau suka laut? -aku suka Kau percaya mitos segitiga bermuda? -mungkin Percayalah kau akan menyesalinya. Karena kenyataannya, tak sesederhana itu. -RaRa-