Bab 3 - Lingkungan Baru

1 1 0
                                    

 Edwin terus berkeliling dan akhirnya menemukan Desa kecil yang didalamnya ada sedikit warga, dia punn datang ke rumah salah satu warga untuk bertanya tanya tentang desa.

Di Desa yang ternyata Bernama Eriwald Edwin bertemu dengan kakek–kakek yang tinggal di Desa tersebut dan dia bertanya tentang makanan yang sering dikonsumsi di Desa tersebut, karena pohon dan buah di Desa tersebut terlihat aneh, kakek itu pun menjelaskan tentang buah-buahan yang ada di desa ini.

Setelah mengerti hal umum tentang Desa tersebut Edwin pun tertidur kerena kelelahan, ia tidur dengan pulas dibawah pohon.

Edwin tertidur sangat lama sampai malam dan Edwin mencari orang di Desa untuk meminta tumpangan tidur, dan Edwin kembali ke rumah warga yang tanyai sebelumnya.

Disaat pagi hari ia pergi keluar rumah dan berkeliling di Desa itu untuk melihat warga-warga yang sedang beraktivitas di pagi hari, Edwin menyapa warga di sekeliling Desa, dia pun menyempatkan mampir ke rumah salah satu warga yang sedang berkumpul di depan rumah.

Suasana desa yang ditinggali Edwin sangatlah tenang dan damai, pagi yang cerah dengan diisi suara aktivitas warga yang menimba air sumur, melakukan transkasi jual beli dan banyak anak kecil berkeliaran bermain dan membantu orang tua mereka bekerja.

Edwin pun terdorong untuk membantu salah satu warga yang ada disekitarnya itu, ia pun memasuki sebuah rumah bambu yang ditempati oleh ibu ibu yang sedang menyapu halaman rumahnya

" saya akan membantu di keluarga ini dan Saya akan menjadi lebih baik aku akan membantu Pekerjaan rumah dan lain-lain",

"Edwin bisakah kau membantu saya untuk ke kebun mencari kayu bakar?, pinta ibu yang ada di rumah tersebut, " lya bu saya akan membantu untuk mencari kayu bakar" , akhirnya Edwin berangkat ke kebun mencari kayu bakar Itu,

Edwin pun mencari kayu bakar di kebun, tak membutuhkan waktu yang lama Edwin mampu dengan singkat menyelesaikan pekerjaan mencari kayunya tersebut.

Setelah Edwin mendapatkan kayu bakar dia pun langsung pulang, "ini bu kayu bakarnya apakah ibu butuh bantuan lagi ? kalau butuh tinggal Panggil saya aja kata Edwin"

Edwin berangkat ke kebun untuk membantu bapak yang mempunyai rumah itu, Edwin membantu menanam dan membantu memanen Padi di Sawah, Setelah itu Edwin mengantar Padi Itu untuk di bawa pulang.

Setelah itu Edwin dan bapak itu makan makanan yang di masak oleh ibu Itu, Sore hari pun tiba saatnya Edwin istirahat agar hari esok bisa membantu di kebun dan di rumah.

Saat esok hari Edwin bangun dan langsung membantu pekerjaan rumah itu, Setelah beberapa bulan, padi yang ditanam pun sudah waktunya dipanen, Edwin membantu untuk bekerja, pada saat itu Edwin pergi untuk mencari pekerjaan untuk dirinya agar dia bisa untuk membeli apapun memakai uangnya sendiri, disaat itu Edwin berkeliling untuk mencari pekerjaan dan akhirnya dia mendapat pekerjaan. Dia sangat bosan dan tidak tahu apa yang akan dia lakukan, Kata bibi pemilik sawah

"Nak, jika kamu membutuhkan sesuatu kemarilah, jika aku bisa membantu akan kuberikan" Edwin berpikir waktu dia masih hidup ia agak bisa memasak seperti nasi goreng atau tumis daging sederhana, Ia pikir dia bisa berjualan, ia meminta beras, daging, sayur dan rempah sebagai modal awal, Ia pun mencari peluang bisnis yang baik.

Ia berfikir apa aku jual saja di pasar malam di pasar desa, Karena desa di alam ini agak berbeda dengan desa di dunia tempat tinggalku dahulu, Desa disini lebih sederhana dan juga agak lebih ramai disini masih ada kehidupan tradisional seperti bertani dan lain lain dan satu lagi, masakan disini rasanya agak hambar,

Ia tidak tahu mengapa, jadi ia akan membuat masakan ini lebih berasa,

mungkin akan laku Setelah meminta bahan dan mencoba memasak, lalu ia berdagang di pusat desa di mana orang orang berkumpul bersama keluarga dan teman teman, Ia mencoba strategi memasak langsung di tempat, agar nanti aromanya akan tercium, dan benar saja orang mulai berdatangan dan mencoba masakan Edwin dan masakan Edwin pun menuai banyak komentar positif .

Setelah lama berjualan Edwin pun mencoba membuka tempat makan kecil, Di hari pertama buka ada beberapa orang yang datang untuk mebeli makanan Edwin, ada macam macam menu makanan yang ada di tempat makan Edwin ini, agar pelanggan dapat memilih makanan ynag ia inginkan sehingga pelanggan tidak bosan dengan makanannya, selang beberapa hari, toko Edwin mulai ramai pelanggan, dan Edwin kualahan untuk melayani pelanggan sehingga Edwin mencari karyawan untuk membantu Edwin melayani pelanggan, Edwin membuka lowongan kerja untuk mencari karawan agar bisa membantu Edwin menyidangkan makanan ke pelanggan.

Selang beberapa hari ada orang yang ingin bekerja ke warteg Edwin untuk membantu ia melakukan pekerjaanya endwin pun memilih

Orang untuk bekerja di toko Edwin, setelah memilih orang untuk bekerja di warteg, edwin melakukan pekerjaan seperti biasa memasak dan melayani pelanggan dengan tidak kualahan lagi, dan terasa ringan tidak seperti dulu sebelum ada karyawan, Edwin senang ada yang membantu pekrjaannya.

Begitulah kehidupanku di desa baru ini, hari silih berganti tak terasa sudah 3 bulan aku pindah ke desa ini, akupun memutuskan untuk membangun rumah disini agar memudahkanku dalam menguruh Toko, aku menyewa beberapa orang pengrajin untuk membangunkan aku rumah disampig toko.

Aku melanjutkan kerjaku, terasa menyenangkan walau ada yang menganjal, mungkin aku yang belum terbiasa, hari berganti minggu, minggu berganti bulan.

Tak terasa sudah 5 bulan setelah aku memesan sebuah rumah, aku pun menghampiri rumahku yang telah dapat di tempati, sekarang aku tak lagi harus bolak balik dari desa 

Dimen SeaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang