Pengalaman Pertama

92.7K 263 10
                                    

Vanessa Ines merupakan salah satu deretan cewek cantik di sekolahnya. Rambut hitam dan lurus terurai hingga di bawah pundaknyal. Bulu matanya yang lentik menghiasi matanya yang bulat nan indah. Hidungnya mungil, namun bibirnya begitu sensual hingga mampu mengundang para lelaki untuk mengulumnya. Untuk ukuran kelas 11, Vanessa memiliki bentuk tubuh yang aduhai. Baju seragamnya tak mampu menutupi payudaranya yang sekal, bulat, nan membusung. Tak heran bila banyak kaum lelaki ingin menjadi kekasihnya.

Pacarnya yang sekarang adalah kakak kelasnya yang terkenal play boy dan mesum, Reyhan Pratama. Entah bagaimana Vanessa bisa terjerat dalam bujuk rayunya sehingga ia mengenal dunia lain yang penuh kenikmatan. Bisa dibilang Reyhanlah orang pertama yang menguak sisi lain dari Vanessa.

Malam minggu ini, Vanessa dan Reyhan menonton film horor di bioskop. Vanessa tipikal cewek yang penakut tapi penasaran dengan film horor. Tentu saja, hal ini sangat dimanfaatkan oleh si mesum Reyhan.

"Aaaaa... setannya serem banget," teriak Vanessa sembari kedua tangannya menutup wajah.

"Sssst, it's okay, ada gue di sini," bisik Reyhan tepat di telinga Vanessa. Tak lupa tangannya mengusap lembut lengan Vanessa.

Hembusan napas Reyhan membuat Vanessa merinding. Ia menatap sebentar wajah Reyhan, kemudian berpaling karena tersipu malu. Reyhan begitu dalam menatap mata Vanessa. Senyum tampan cowok itu berhasil membuat jantung Vanessa berdegup kencang.

Tak lama kemudian, Vanessa begitu fokus dengan tayangan di layar lebar. Ia tak menyadari kalau tangan Reyhan tak lagi melingkar di lengannya, melainkan di pinggangnya. Bahkan usapan pelan di pinggangnya tidak ia hiraukan. Reyhan begitu bebas mencium pipi, leher, bahkan pundak Vanessa. Ia berhasil menyingkap outer denim milik Vanessa.

"Reyhan, ih!" Vanessa berjengit saat Reyhan terus-terusan menciumnya. Letak duduk mereka yang di belakang sangat memudahkan Reyhan melancarkan aksinya.

"Kenapa sih, Sayang, hm?" tanya Reyhan yang ingin mencium Vanessa lagi, namun tertahan oleh tangan cewek itu.

"Jangan cium-cium terus ah!" Vanessa cemberut.

"Ya emangnya kenapa? Kan sama pacar sendiri," kata Reyhan sembari menaikturunkan kedua alisnya. Tak ayal, kedua pipi Vanessa merona. Ia melengos menatap layar kembali.

Reyhan menarik dagu Vanessa untuk menghadapnya. Ibu jarinya mengusap pipi Vanessa. Lama mereka bertatapan, kemudian Reyhan mendekatkan wajahnya. Bibirnya bertemu dengan bibir sensual milik Vanessa. Ia mencecap, mengulum, dan menghisap bibir Vanessa. Lidahnya pun turut bermain dan membujuk bibir Vanessa untuk terbuka.

Gemas karena Vanessa tak kunjung membuka mulutnya, tangan Reyhan yang bertengger di pinggang Vanessa beralih menekan payudara sekal cewek itu.

"Akh!"

Lidah Reyhan langsung menyeruak masuk ke dalam mulut Vanessa. Lidahnya bergerak mengabsen setiap gigi Vanessa dan membujuk lidah cewek itu untuk membalasnya. Tangan Reyhan bergerak mengelus dan menekan kedua payudara Vanessa.

"Mmmmpphhh," desah Vanessa tertahan. Baru kali ini ia merasakan tubuhnya merinding akibat ciuman dan pergerakan di payudaranya. Ya, ini adalah ciuman pertamanya.

Kedua tangan Vanessa reflek melingkar di leher Reyhan. Sudut bibir Reyhan terangkat tatkala Vanessa mulai bisa mengimbangi ciumannya.

"Shit! Baru bibirnya aja udah seenak ini!" batin Reyhan.

Reyhan pun menarik tengkuk Vanessa untuk memperdalam ciuman mereka. Untungnya audio bioskop tersebut begitu keras hingga meampu menyamakan suara decapan bibir kedua insan itu.

Vanessa memegang erat kedua pundak Reyhan, menandakan ia butuh oksigen. Reyhan pun melepaskan ciuman itu. Mereka berdua terengah-engah karena kehabisan napas.

VanessaWhere stories live. Discover now