Anak Kuliahan

47.6K 125 0
                                    

PLOK! PLOK! PLOK!

Bunyi benturan dua kelamin yang berbeda begitu menggema di ruangan itu. Aroma khas percintaan pun sangat menguar memenuhi seisi ruangan.

"Fuck! Nikmat banget ngentotin lo, Vanessa Sayang!" geraman penuh kenikmatan keluar dari mulut seorang cowok yang tengah menumbuk memek Vanessa dari belakang.

"Ahh.. Kak Marcell.." desah Vanessa yang tubuhnya terhentak-hentak digenjot kontol cowok itu.

Dengan tetap menusuk memek Vanessa dengan cepat, Marcell membungkukkan badannya untuk melumat bibir sensual yang tidak berhenti mendesah itu. Tangannya bergerak meremas kuat gundukan favoritnya yang tengah bergoyang seiring kocokannya.

Vanessa meliukkan pinggulnya berlawanan arah dengan kocokan kontol Marcell. Tahu kalau Vanessa akan keluar, Marcell semakin kuat menyodok memek cewek itu seraya melahap dan mengenyot puting Vanessa.

"Ooohhhh.." tubuh Vanessa ambruk saat selesai meraih pelepasannya. Marcell pun turut menindih Vanessa karena kontolnya masih tertanam di memek Vanessa.

"Gue belum, Sayang," bisik Marcell seraya mengecup pipi Vanessa.

Marcell mengangkat pinggul Vanessa dan mulai menggoyangkan kontolnya hingga membuat Vanessa menjerit nikmat. Ia fokus menggenjot memek Vanessa karena sebenarnya ia akan keluar. Variasi gerakan ia lakukan, mulai dari berlawanan arah hingga berputar.

"Yasshh.. terus, Sayang.." erang Marcell saat Vanessa meliukkan pinggulnya sehingga kontol Marcell seperti diperas.

"Uhhh.." Vanessa mendesah tiap kali ujung kontol Marcell menyentuh sesuatu yang lembut di dalam sana.

Marcell mencengkram erat pinggul Vanessa guna semakin mempercepat gerakan cewek itu. Ia menyodok memek Vanessa dengan sangat cepat dan liar. Ia merasakan kontraksi otot memek Vanessa. Sementara Vanessa merasa memeknya begitu penuh karena kontol Marcell yang membesar dan berdenyut.

"Ouuuhhhh.." Vanessa kembali meraih pelepasannya. Kemudian disusul oleh Marcell.

CROT! CROT! CROT!

"Aarrhhh.." Marcell mendesah puas setelah menembakkan pejunya sebanyak 7 semprotan. Ia memeluk Vanessa yang sudah ambruk. Cukup sudah sarapan untuk pagi ini. Vanessa sudah keluar 3x, sedangkan ia hanya sekali.

Marcell mencabut kontolnya yang melemas dan berjalan ke kamar mandi. Setelah siap berangkat ke kampus, Marcell mengecup puncak kepala Vanessa, hendak berpamitan. Tapi, Vanessa tertidur pulas. Sejenak ia menatap tubuh bugil Vanessa. Jakunnya bergerak naik turun, tapi ia sudah tidak punya waktu lagi. Ia tutupi tubuh itu dengan selimut.

***

"Van, lo di mana?!"

"Ini gue udah di belakang lo!" jawab Vanessa di telepon itu.

"Heh lo dari mana aja sih?"

"Dari rumah, Stell," bohong Vanessa. Napasnya terengah-engah karena habis berlari.

"Lo nggak mau ketemu kak Marcell, pacar lo yang keker itu?"

"Apaan sih, Stel? Biasa aja. Yaudah yuk masuk," ajak Vanessa pada Stella untuk memasuki salah satu kampus.

Ya, kampus itu adalah tempat Marcell mengemban ilmu. Saat ini, Fakultas Ilmu Komputer, tempat Marcell belajar, sedang mengadakan festival untuk umum sehingga Vanessa dan Stella bisa mendatanginya. Marcell dan Vanessa sendiri sudah berpacaran sejak Marcell dan almamaternya mengadakan promosi kampus di sekolahnya.

"Eh itu kak Marcell bukan sih? Ke sana yuk!" ajak Stella menarik tangan Vanessa. "Hai, kak Marcell!" sapa Stella ceria pada Marcell yang tengah berada di salah satu stand.

VanessaWhere stories live. Discover now