Bobok

192 27 1
                                    

.






.





.



.


"Ngantuk, mas?" tanya Minhyung yang kebetulan melihat sang kekasih beberapa kali terlihat menguap.






"Iya..," lirih Jeno dengan mata yang berat sekali.





"Tidur aja dulu, nanti aku bangunin kalau sudah jam tiga." suruh nya.






"Peluk ya...,"







"Iya, gak papa, tidur sini."





Jeno langsung menidurkan kepala nya di paha Minhyung sambil memeluk erat perut gadis itu. Sedangkan Minhyung sendiri hanya tersenyum simpul seraya membelai rambut si pacar. Mereka berdua sedang ada di ruang HIMA yang kebetulan ruangan nya hanya menyediakan karpet saja sebagai alas tempat duduk. Alhasil banyak mahasiswa lain yang biasa numpang ke sini dijadiin tempat tidur juga.





Setengah jam kemudian Minhyung melihat telepon masuk di hp nya,






"Halo, mas."





"Lagi di mana?"







"Di ruang hima. Mas aku tunggu dari tadi kok gak datang datang?" jawab Minhyung terdengar sedikit kesal.








"Sorry ya, Mi. Tadi masih nganterin nyonya pulang. Sama siapa di situ?"










"Sama mas Jeno. Tapi lagi tidur orang nya."







"Kiww, sama mas pacar ternyata. Ati ati loh, banyak setan. Wkwkwkw." goda si penelpon.








"Ngomong apa sih, mas? Cepetan sini deh daripada ngelatur. Lagian ya, yang ada di ruang HIMA bukan cuman mas Jeno dan aku. Itu ada Felix, Beomgyu, Taeyang juga. Cuman mereka juga sibuk sendiri tau."









"Khekhekhe, iya iya, jangan marah gitu nona manis. Tunggu lima menit lagi, cusss."










"Haishh.., dasar!"








"Tutup dulu ya cantik. Bye."









"Bye...,"








Sekitar sepuluhan menit kemudian orang yang Minhyung tunggu tunggu itu datang. Jaehyun sampai juga di ruang hima sambil membawa sekresek makanan ringan sama minuman dingin.







"Banyak amat mas bawaan nya?" Tanya Minhyung menerima pemberian Jaehyun.







"Makan aja udah, gak papa. Itung itung permintaan maaf dari gue yang telat dari janji tadi." sahut nya tak mau repot.








"Oh gitu, makasih dan seharusnya gak usah repot repot, mas. Tapi kalau mas mau repot juga gak papa sih, hehehehe."









"Ck.., dasar lu, kocheng!! Dah, mana laporan nya?! Gue mau lihat."






"Ini..,"




Setelah di serahkan berkas laporan pengajuan dana yang mereka rapat kan beberapa hari lalu. Jaehyun pun membaca nya dengan seksama.







"Ya Tuhan!!!! Bang Jaehyun pilih kasih amat itu sama kita. Minhyung dibawain jajan, kita nya enggak!!!" Celutuk Beomgyu yang ternyata sedari tadi ngeliatin Minhyung sama Jaehyun.








"Dih.., pake iri irian segala lo, kuda. Situ ambil sendiri di Minhyung ngapa? Lagian gak mungkin dia abisin sendiri." julid Jaehyun.





"Astaga, baru aja mau ditawari malah nethink duluan sih kamu. Sini ambil sendiri." sabar Minhyung.





"Hehehehe, sorry."





Kemudian kawan kawan nya yang lain ikut berkerumun mengambil cemilan itu sendiri sendiri. Lalu ngobrol ngobrol ringan sama Jaehyun dan juga Minhyung. Kebetulan topik yang mereka bahas sebelum nya sudah selesai. Jadi tidak salah bukan, kalau mereka ikut nimbrung pembicaraan nya Minhyung dan ketua HIMA nya.







"Betewe, itu si Jeno ngebo dari jam berapa?" bisik Jaehyun yang ngelirik teman nya itu sama sekali tidak terusik dengan suara berisik percakapan di sekitar nya dan malah terlihat nyenyak sekali tidur dipangkuan Minhyung.






"Jam satuan kayaknya. Belum lama sih kalau menurut ku." balas Minhyung mengingat ingat.





"Oh..," Jaehyun mengangguk angguk tanda paham.





TBC

Masih setia? Ayo kumpul lagi

Masih setia? Ayo kumpul lagi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
FATETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang