Kita Break

344 26 0
                                    

.






.







.






.

Segera setelah pekerjaan nya selesai, Minhyung  buru buru menyusul sang kekasih. Namun, sesampai nya di tempat yang telah dijanjikan. Jeno sama sekali tidak nampak batang hidung nya. Malahan ia melihat beberapa teman pria itu yang sedang mengobrol asyik sambil merokok di sana.







"Mas Jek ...," panggil nya berjalan mendekat hendak bertanya kepada Jungkook.









"Eh.., Minhyung. Sendirian aja? Mana si Jeno?" sahut Jungkook yang malah bertanya balik di mana keberadaan Jeno.









"Nah itu, aku mau nanyain malah. Mas tau gak di mana? Kata nya tadi mau ke sini, terus aku suruh duluan. Aku nyusul belakang. Tapi kok dicari orang nya gak ada ya?" jelas Minhyung.







"Udah lo telpon, Min?" tanya Yeonjun menimpali.







"Udah, tapi gak tersambung. Hp nya mati kek nya." lesu Minhyung.





"Eh, Min. Nyariin Jeno ya?" celutuk Lucas yang baru datang, sambil mengambil tempat duduk yang kosong.







"Iya, mas Lucas tau?"





"Ada di kost dia. Lagi marahan ya kalian? Mupeng banget muka nya. Mana sensi kek cewe dapet aja pas ditanya." jawab Lucas, yang memang satu kost dengan Jeno.




"Ah gitu ya." Guman Minhyung merasa mencelos.




"Yaudah deh. Aku mau nyusul mas Jeno dulu. Makasih info nya ya. Makasih ya mas, aku duluan." setelah berpamitan Minhyung langsung nyusul Jeno di tempat yang telah ditunjukkan oleh Lucas.



.




.




.




.


Minhyung pikir dengan segera datang untuk menjelaskan kesalahan pahaman mereka tadi, Jeno akan mau mengerti. Dan keadaan kembali baik. Ternyata harapan nya salah. Mereka malah bertengkar, permasalahan nya juga meleber ke mana mana.






"Kamu peduli sama semua orang. Tapi kamu gak peduli sama aku, Min." ucap Jeno dengan nada tinggi, terdengar amat kecewa.





"...," Minhyung tidak berani menjawab. Jujur dia memang takut dengan suara nada tinggi yang keluar dari bibir kekasih nya itu.






"Denger gak kamu?! Aku lagi ngomong sama kamu. Aku ngomong serius." sambung nya lagi.






"Maaf, Mas."








"Apa artinya aku buat kamu Min?! Kamu selalu menomor sekian kan aku. Padahal seharus nya aku yang lebih kamu perhatiin. Sebenar nya apa cuman aku sih yang jalani hubungan ini dengan perasaan?! Apa cuman aku yang cinta kamu sendirian. Aku liat kamu gak serius sama aku." tuduh Jeno.





"Mas..., aku gak maksud gitu." bantah si wanita.






"Tapi nyatanya gitu, Min. Aku tuh lelah banget jalanin hubungan ini sendirian. Tolong ngertiin aku sedikit saja."





"Mas.., dengerin penjelasan aku dulu ya. Mas yang tenang."





"Apa aku harus tetap tenang kalau kamu selalu giniin aku?" sengak pria itu tidak terima.




"Mas.., jujur mungkin saat awal aku ragu dengan perasaan ku. Tapi setelah kita terikat, aku tidak pernah bermain main tentang apa yang sedang aku jalani itu. Mas jangan ragukan soal hati ini untuk siapa? Dan soal perhatian, aku sudah berusaha semaksimal mungkin. Mas tahu sendiri aku sesibuk apa?" Kalina mencoba menjelaskan dengan nada lembut agar pria itu mau mengerti dan tidak tersulut emosi.






"Apa kamu gak bisa tinggalin organisasi itu untuk aku, Min?" tanya Jeno berharap.






"Mas, gak semudah itu. Dan lagi, aku gak bisa bawa permasalahan pribadi ke organisasi. Aku harus profesional. Kalau aku keluar sesuka hati, nanti di dalam organisasi bisa berantakan. Itu namanya tidak bertanggung jawab."




Mendengar penjelasan Minhyung itu, Jeno membuang napas nya kasar dan berdecih. Dia sudah cukup sabar, tapi jawaban kekasih nya membuat nya terlihat jelas bahwa ia ini bukan apa apa bagi gadis itu. Dengan perasaan masih dongkol, ia pun memaksa Minhyung untuk pergi meninggalkan nya.






"Pulang saja sekarang! Aku mau sendirian, kita break dulu. Kamu gak pernah ngertiin perasaan aku, Min."







"Mas, aku minta maaf."







"Kamu pulang...!"







"Mas...,"








"Pulang..!!!" tekan Jeno sekali lagi.




Dan mau tidak mau, Minhyung harus pergi dari sana. Jika ia tetap memaksa di sana seperti nya itu tidak terlalu baik untuk keadaan nya. Mengingat kondisi Jeno sendiri yang terlihat jelas dikuasai oleh amarah. Sampai sampai pria itu meminta hubungan mereka dijeda untuk sementara waktu. Mungkin itu keputusan yang paling tepat untuk mereka berdua. Seperti nya kedua nya harus memikir kan hubungan mereka ke depan nya dengan baik baik lagi. Agar kekecewaan dan pertengkaran semacam ini bisa diminimalkan lagi.





TBc

Hadirrr kembali 😁,
Ada yang kangen kah?

Hadirrr kembali 😁, Ada yang kangen kah?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
FATETempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang