6. gery_ jealous with baby

14.3K 808 101
                                    

Selalu ada alasan untuk menunggu matahari pagi...
masih ada alasan untuk menunggu bagian hidup yang hilang...

Pagi ini aku sengaja membawa deria bertemu dengan dunia. Aku harap dunia bisa berbaik hati memberikan kasih sayangnya kepada deria. Karena aku tahu deria begitu merindukan sosok ibu dalam hidupnya.

Tak lupa pengasuh deria menyiapkan semua kebutuhan deria. Agar nanti tidak terjadi kerepotan ketika bertemu dunia.

Sebelum kekantor aku bergerak menuju kedai es krim tempat dunia ku bekerja. Tak butuh waktu lama untuk tiba disana.

Dengan setelan jas hugo aku menggendong deria dalam pelukan ku. Gadis kecil ku ini sedang suka sekali memasukan jari-jarinya kedalam mulut kecilnya.

"Pagi mr.." sambut pelayan dengan ramah. Aku berusaha mencari sosok dunia pagi ini. "Ada yang bisa saya bantu?"

"Dimana dunia?" Tanya ku padanya. Pelayan itu tampak bingung, karena yang ku lakukan bukan memesan makanan tetapi langsung bertanya dimana dunia.

"Dunia masuk shift siang mr.." sedikit kecewa mendengar perkataannya membuat ku menatap deria, bingung harus menitipkan deria dimana. Karena pagi ini dean ingin kembali ke kantor ku. Aku tidak ingin dean bertemu deria kembali.

"Mr bisa ke flatnya. Tidak jauh dari sini"

Seperti dapat sebuah pencerahan, aku meminta alamat flatnya kepada pelayan itu. Sedikit uang tip untuknya karena telah memberikan informasi untukku.

Karena jaraknya begitu dekat, aku berjalan kaki menuju flatnya. Saat tiba didepan flatnya ku ketuk pintu flatnya.

"Siapa sih?" Tanya dunia terdengar menggerutu dari dalam.

"Om..." mata nya yang tadi tertutup menjadi terbuka hebat. Jangan dilupakan mulutnya juga dia buka, sungguh tampangnya membuat aku ingin tertawa.

"Hei. Boleh aku masuk?"

"Om.. ini masih pagi" dunia bingung melihat beberapa pengasuh juga ikut masuk kedalam flatnya dan ada assisten ku juga yang menunggu diluar. Karena ukuran flat yang begitu kecil.

"Ngapain sih om pagi-pagi? Gak boleh tau dateng kerumah orang pagi-pagi" sungut dunia kesal.

"Aku mau mengenalkan mu pada seseorang" aku menunjukkan deria kepadanya. Dan betapa terkejutnya dia melihat deria yang tersenyum kearahnya.

"Ya Tuhan, lucunya. Boleh nemu dimana om? Om bukan kerja jual beli bayi kan?" Tanya dunia seperti menyelidiki ku.

"Kamu pikir aku pria seperti itu" tanya ku tak bisa menahan tawa ku. Para pengasuh juga sebisa mungkin menahan agar tidak tertawa.

"Om. Aku serius. Gak mau ikutan ah kalo jual beli bayi. Nanti di tangkep FBI om"

Tangan dunia menyentuh pipi gembul deria. Tanpa di duga-duga, gadis kecil ku ingin sekali di gendong oleh dunia. Dengan cepat dunia mengambil alih deria dari ku.

"Kamu bisa menjaga bayi kan?"

"Helo.. om yang udah tua tapi gak inget umur. Apa sih yang dunia gak bisa?"

"Baiklah, aku titip deria sama kamu. Ini ada dua pengasuh yang siapin semua kebutuhan dia. Kalau butuh sesuatu minta sama mereka. Aku harus kekantor" ku kecup pipi anak ku dengan cepat.

"Loh om. Ini bayi nya di tinggal?" Dunia tampak bingung, dia seperti tidak memahami apa yang ku katakan tadi.

"Aku kan bilang titip deria" lalu aku berjalan pergi meninggalkan dunia yang masih bingung. Tetapi aku yakin dunia mampu.

separate to reuniteTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang