10. gery_my phobia

13.1K 699 65
                                    

Oke.. balik lagi sama cerita absurd ini ╮(╯3╰)╭

Nikmatin aja keabsurd an mereka..

*****

"Bertahanlah sayang..." bisik ku ditelinga nya. Dia wanita yang ku cintai sejak kecil tengah berjuang antara hidup dan mati.

"Berjanjilah pada ku gery, lindungi anak kita kelak. Berikan dia kasih sayang yang berlimpah. Aku tidak ingin anak ku mengalami hal yang sama dengan ku. Dan setelah aku pergi, menikahlah segera. Jangan sampai anak kita kehilangan sosok ibu" pinta wanita itu kepada ku dengan berurai air mata.

"Aku mohon jangan berkata seperti ini. Sejauh ini kita mampu untuk berjalan bersama-sama. Jangan tinggalkan aku lagi delia" ku peluk tubuhnya yang lemah.

"Ayolah gery, berjanji kepada ku. Walau nanti aku tidak ada, percayalah aku akan selalu dihati mu" delia menunjukkan hati ku dengan jari telunjuknya. "Sejak dulu harusnya aku tahu jika kamu memang selalu mencintai ku. Dan saat ini adalah saatnya aku pergi melepas mu. Sudah cukup kebahagiaan yang kurasakan" sambungnya.

"Tidak.. tidak.. ku mohon delia. Jangan pernah mengucapkan itu"

"Kau akan lebih bahagia tanpa ku. Aku hanya kisah masa lalu mu. Masa depan mu masih ada bersama anak kita dan tentunya wanita yang begitu mencintai mu kelak"

Napas delia mulai terputus-putus, tim dokter memutuskan untuk mengeluarkan anak kami dengan cara operasi. Walau kandungannya baru menginjak 7 bulan, namun karena pendarahan hebat yang diderita delia membuat para dokter memutuskan ini hal terbaik.

"Kita harus selamatkan anaknya.." teriak tim dokter.

"Tidak.. tidak.. selamatkan ibu nya. Aku tidak mau anaknya. Selamatkan ibunya, bagaimanapun caranya" perintah ku pada dokter.

"Itu resiko besar, jika kita selamatkan ibunya. Ada kemungkinan anak dan ibunya akan mati. Kita harus mengambil kemungkinan terbaik. Kita selamatkan anaknya"

Ya Tuhan, jika ini batas akhir mu untuk melihat ku bahagia dengan delia aku akan terima. Tetapi aku harap kau menjaganya disana, bilang padanya tunggu diriku disana. Aku akan menyusulnya.

"DELIAAAA...." jerit ku. Sudah sebulan ini aku tidak pernah bermimpi tentang delia lagi. Apalagi sejak hadirnya dunia, namun kenapa hari ini aku bermimpi dia lagi. Disaat posisi ku yang hanya terlelap di sofa ruang kantor ku. Apa yang diinginkan delia? Apa permintaannya untuk aku segera menikah belum bisa ku penuhi?

Ya Tuhan, aku sudah berusaha semaksimal mungkin untuk meminta dunia menikah. Dan baru kemarin ini dijawabnya. Sebelumnya dia berpikir aku hanya bercanda mengucapkan itu.

"Ooommmm..." panjang umur sekali gadis ini. Baru saja aku memikirkannya sekarang dia telah hadir didepan ku bersama malaikat kecil ku.

"Om bukannya kerja malahan tidur" ku lihat deria tertawa-tawa dalam gendongannya.

"Ada apa? Tidak biasanya kemari" aku berjalan mendekat kearahnya. Ku peluk tubuhnya dari belakang.

"Yaelah, berasa kayak di titanic.. every night in my dream.. i see you.. i feel you..." kembali lagi ulah bodohnya dia keluarkan didepan ku.

"Bisa kali om kapan-kapan kita maen titanic titanican. Seru pasti tuh" rayu dunia kepada ku. Gadis ini kalau sudah ada maunya pasti bersikap manis kepada ku. Coba jika tidak, habis diriku lebam karena pukulannya atau tendangannya.

"Tapi nanti ada acara susu tidak?" Tanya ku sambil menahan tawa.

"Om mesum...!!!!" Jeritnya sambil mencubit perut ku. Lihatlah, baru saja aku goda, dia sudah mencubit ku seperti ini. "Jangan berani mikirin hal mesum ya, awas aja. Otongnya aku potong kecil-kecil"

separate to reuniteTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang