13. dunia_'rayuan gombal si om'

14.7K 705 67
                                    

Setelah kemarin sedih..
Sekarang kita ketawa lagi.

****

Wanita mana yang tidak akan marah, suami nya menyebut nama wanita lain yang dia cinta. Entah itu masa lalu atau apapun itu. Pasti keki mendengarnya. Jika memang ada wanita yang tidak akan marah, mungkin hati wanita itu sudah selebar lapangan sepak bola.

"Pokoknya aku ngambekkkkkk...." teriak ku. Saat ini aku sedang berada didalam taksi. Aku pun tidak tahu mau kemana, yang jelas muter-muter aja dulu.

Deria yang berada dalam gendongan ku tertawa mendengar aku berteriak-teriak. Dia pikir aku orang gila

Gara-gara bapak bayi satu ini aku jadi stres begini. Padahal cinta aja gak sama si om satu itu.

Eh, bener ya aku gak cinta?

Kalau gak cinta, kenapa harus adegan kabur begini? Harusnya kan aku terus disana, siapa tau si om itu ngerayu aku.

'Ya Tuhan, jangan berharap manusia bodoh itu bisa merayu...sampe lebarannya fir'aun juga gak akan bisa ngerayu' kesal ku.

"Maaf nyonya, mau saya antar kemana? Kita sudah mutar-mutar lapangan berkali-kali" tanya supir taksi.

Aku tertawa dalam hati, karena emosi tadi aku meminta supir itu muter-muter lapangan basket tak jauh dari apartement ku.

"Pulang aja pak" jawab ku.

"Nyonya mau ikut saya pulang"

Ya ampun, ini supir taksi bodohnya. Siapa dia berani ngajak wanita cantik kayak aku pulang. Si om aja gak berani.

"Ya pulang kerumah saya lah pak" jawab ku ketus. Awas saja dia macam-macam, gak tau aku jago silat

"Alamatnya dimana? Nyonya belum kasih saya alamat rumah nyonya dari tadi"

Bagus, ternyata yang bodoh aku bukan supir taksi ini. Tolong, minta kolornya messi buat nutupi muka. Hahaha

Setelah lama berputar-putar, aku sampai didepan apartemen ku. Eh, maksud ku apartement si om. Namun lagi-lagi aku kembali sial. Dompet ku tidak ada didalam tas ku, lalu dengan apa aku membayar taksi ini?

Dari jauh ku lihat mobil si om masuk kedalam parkiran apartemen.

'Masa minta dibayarin si om, gengsi dong....!!! Aku kan lagi ngambek plus plus'

"Dari mana saja kamu?" Tanya si om sok galak. Padahal mah ciut dalemnya.

"Bayar tuh taksinya, aku gak punya uang" jawab ku sedikit membentak. Biar keliatan aku yang menang.

Aku mendengar gery menghembuskan napasnya kuat.

'Ya elah, bayar taksi aja gak rela banget'

Gery memberikan beberapa lembar uang ribuan dollar untuk supir itu.

"Eh.. ehh.. tunggu..." teriak ku pada supir taksi. "Tadi kan argo nya gak segini mahal. Udah tua juga masih aja mau korupsi" tanpa belas kasihan, aku mengambil 4lembar ribuan dollar dari tangan supir taksi itu. Dan menyisakan hanya satu lembar seribu dollar.

"Kenapa diambil lagi?" Tanya gery yang tidak terima.

"Suka-suka dong..." ketus ku. Dengan terburu-buru aku masuk kedalam apartement meninggalkan gery dan supir taksi itu.

Jangan bilang si om kasih duit lagi ke supir itu. Besok aku jatah uang nya baru tau rasa !!!!

"My world, wait me..." teriaknya saat aku sudah masuk kedalam lift.

"Kan bisa pake lift lain" kesal ku.

"Kenapa harus pakai lift lain?" Tanya gery tak mengerti.

Deria yang sadar akan kehadiran ayah nya, berceloteh tak jelas kepada gery. Dan pria bodoh nan tua ini ikut berbicara bahasa planet dengan deria.

separate to reuniteTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang