9. dunia_me and you

17.9K 720 61
                                    

Wooohhhooo...balik lagi...
Kalo kata orang kebaikan sama kejahatan harus seimbang, berarti boleh dong aku lanjutin cerita babang gery setelah selesai lanjutin cerita AL KAHFI.. heheeee...
Biar seimbang semuanya. :v

Yuk.. lanjut...

****

Aku tertawa karena pikiran ku melayang kearah yang tidak baik. Ternyata yang tadi aku pegang adalah botol susu deria yang terjepit antara tubuh ku dan gery. Sungguh malu rasanya diriku. Untung saja om bodoh satu ini tidak sadar. Biarkan dia menikmati memeluk diriku yang belum mandi ini.

"Sudah berapa lama tidak mandi? Rambut mu bau asap" wah, sial betul dia. Kenapa dia harus sadar dengan bau tubuh ku.

"lagian maen peluk aja. Gak ada yang suruh om peluk aku" kesal ku.

Ku lihat dia menaikkan sebelah bibirnya, benar-benar sok kecakepan banget pria tua satu ini.

Dengan gemas, ku tarik kumis tipis di sekitar bibirnya..

"AAAAHHHH... DUNIAA.." makinya kepada ku. Entah kenapa, sedetik saja tidak menjahili nya serasa ada yang kurang.

"Apa sih?" Ku pasang tampang sepolos mungkin.

"Sakit" bentak ya.

"Abis kumis om kayak ikan lele..." ledek ku, lalu berlalu menuju kamar.

"My world. Sudah selesai acara susu ?"

Aku melotot ke arah gery, dasar pria tua tidak tau diri. Enak banget dia bilang acara susu. Awas saja kau, akan aku balas.

"Udah, lagian gak seru kalau ditontonin"

"Kenapa tidak seru. Aku kan hanya melihat" secepat kilat dia sudah berdiri disamping ku.

"Apa sih deket-deket. Katanya aku bau" aku mendorong-dorong tubuhnya.

"Jangan marah-marah, aku sedang menggendong deria"

"Ya udah taro dulu sana.."

"Terus kita mau berbuat apa setelah itu"

Puukkk...

Botol susu yang masih berada ditangan ku melayang begitu saja mengenai kepalanya dengan kuat.

"Aahh.. dunia.." dia mengusap cairan merah yang keluar dari lubang hidungnya.

"OM.. ya Tuhan. Om berdarah.." aku menjadi panik melihat dia berdarah karena ulah ku.

Ku tarik tubuhnya untuk duduk diatas ranjang. Lalu ku ambil deria dari gendongannya dan meletakkannya didalam box bayi.

Dengan cepat aku kedapur untuk mengambil es, ku masukkan es itu kedalam sebuah kain lalu kembali kekamar.

Ku tempelkan kain berisi es itu ke hidung dan kepalanya.

"Gimana? Sakit?" Tanya ku cemas.

Dia menarik tangan ku yang memegang kain berisi es itu.

"Ya Tuhan, dunia. Ini kain lap dapur" sentaknya kaget melihat apa yang ada ditangan ku. Dan ku sadari juga, wajah gery sudah kotor karena kain lap itu. Banyak noda hitam diwajahnya karena ulah ku lagi.

Bodoh..
Bodoh..
Bodoh..

Ku pukul-pukul kepala ku, karena lagi-lagi aku melakukan kebodohan. Aku sungguh menyesal.

"Sudah. Jangan menyalahkan dirimu sendiri" dia memegang tangan ku.

Posisi ku yang berlutut dihadapan dia yang tengah duduk, membuatnya leluasa menatap ku.

separate to reuniteTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang