Sunny tidak tahu kenapa Rigel bisa menemukan rumahnya. Seingatnya, di pertemuan terakhir mereka laki-laki itu sama sekali tak bertanya soal di mana ia tinggal.
Sekarang, Rigel sudah duduk nyaman di sofa rumahnya setelah ibu Sunny menyambutnya untuk masuk. Menunggu Sunny bersiap karena perempuan itu nyaris lupa dengan janji mereka.
Sunny tidak memiliki banyak gaun, melihat jas dengan kilau yang dipakai oleh Rigel membuatnya kebingungan. Ia yakin salah satu dari gaunnya tak akan bisa cocok dengan pakaian yang Rigel kenakan.
"Tuan Putri," panggil Rigel dari luar kamarnya. Tampaknya laki-laki itu bisa menangkap apa alasan Sunny lama dalam bersiap.
"Ini masih sedikit jauh dari jam makan malamnya dimulai, rencananya aku mau ajak kamu ke salon dulu. Kalau kamu gak keberatan, sih. Tapi kamu gak pake make up pun udah cantik."
Sunny mendekat ke arah pintu. "Rigel, I don't have a nice dress."
"Just wear what you like, Tuan Putri. You will look good with anything. Jangan lama-lama, ya? Kita ngejar waktu."
Sunny menghela napasnya. "Oke, sebentar."
Pilihan Sunny akhirnya jatuh pada dress floral. Rambut cokelatnya yang ikal ia tata dengan gaya half up. Perempuan itu memoleskan lipstik di bibirnya sebelum tersenyum memandang pantulannya sendiri. Namun, senyum itu tak bertahan lama karena ia tiba-tiba merasa tak enak dengan pilihannya untuk membantu Rigel.
Terlebih semenjak bertemu dengan Rigel, Sunny tak pernah memimpikan sosok Hoshi lagi.
"Apa pun yang terjadi nanti, semoga bukan hal buruk," ucap Sunny sebelum memejamkan matanya untuk berdoa. Setelahnya, ia segera keluar. Rigel sudah menunggunya cukup lama.
Reaksi pertama yang Rigel berikan untuk Sunny adalah mulut yang terbuka. Laki-laki itu berdecak kagum tak lama kemudian.
"Kan! Cantik," komentarnya membuat rona merah tipis muncul di pipi Sunny.
Laki-laki itu menggenggam tangan Sunny lalu menariknya untuk berjalan berdampingan. Mereka kemudian berpapasan dengan ibunya.
"Mau berangkat?" tanya ibu.
Rigel mengangguk. "Aku pinjam anaknya, ya, Bu."
Ibu tertawa, merasa terhibur dengan kalimat Rigel. "Anak ibu dijaga baik-baik, ya, Nak Rigel."
Tangannya yang tak memegang Sunny memasang pose hormat. "Siap!"
Sunny tersenyum geli melihat itu. "Aku pergi dulu, ya, Bu."
"Hati-hati, Nak."
Kedua kemudian keluar dari rumah. Rigel membukakan pintu mobil untuk Sunny.
"Ah, kamu nyetir sendiri?" tanya Sunny. Ia baru menyadari kalau Rigel hanya datang sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fallin' Flower | Hoshi x Sana
Romantizm[Threeshot] "Do I have to be punished again for loving you at this time?" Sunny sering mendapatkan mimpi buruk tentang seseorang yang tengah dihukum. Ia tak menduga akan bertemu dengan laki-laki yang mirip dengan sosok dalam mimpinya, Rigel. Rigel j...