Happy Reading! Jangan lupa vote
🦊🦊
Nata melihat ke arah jendela, dimana
langit sudah berubah warna senja
telah menyapa dengan manisnya.Namun seseorang yang ia tunggu
belum juga datang, ia rela pulang cepat
dari rumah orang tuanya demi untuk
menemui Wira dan mengatakan padanya bahwa ia sudah tak ngambek lagi. Nata sangat mencintai Wira dari pertemuan pertama mereka sampai saat ini ia beranjak dewasa, ia pikir dulu hanya kegamuman semata, namun kagum itu berubah menjadi cinta yang kuat saat itu Wira sangat manis sekali padanya.
Sampai la memberikan.
"kalung"panik Nata ketika la tak
menemukan kalung yang la pakal
di lehernya tidak ada kalung cantik
pemberian Wira, kalung berliontin kucing
yang lucu. Namun kembali ia bernafas
lega ketika mengingat jika kalung itu ia lepas dan ia letakkan di kotak kalung tersebut. aku pikir kamu bilang gumam Nata tersenyum kamu berharga bagiku, karna kamu pemberian orang yang aku
tinta"gumam Nata
Nata menyibakkan tirai gorden
kembali, ia kembali melihat jalan
mungkin mobil Wira sudah tampak lagi-
lagi Nata harus menghembuskan nafas
kecewa saat tidak ada tanda-tanda Wira
pulang. Ia menyentuh dada kirinya
degupnya sangat kencang apabila ia
memikirkan Wira, namun sayang apakah
Wira memikirkannya? Nata cemas saatmenunggu Wira pulang, ia berjalan di
sofa dan merebahkan tubuhnya di
sana, Nata rela menunda makannya
hanya untuk menunggu Wira pulang danmereka akan makan bersama, Saat dirumah Bubu dan Daddy nya tadi Nata
sudah belajar masak dengan Bubunya,
ia ingin Wira mencicipi masakannya. Iniadalah hasil dari usahanya yang tak
pantang menyerah.
Sudah tiga jam Nata menunggu Wira
pulang, namun yang di tunggu tak
kunjung datang. Perut Nata sudahmual terasa perih, ini akibatnya jika
tak menunda makan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Perjodohan||Jeffta^ END
Fanfiction???????? Bagaimana jadinya seorang JONATHAN PERWIRA ABRAHAM Pria tampan berumur 30 tahun mempunyai sifat arogan kepada semua cowok kecuali sang papo/papi,harus menikah dengan seorang remaja laki-laki belia berumur 19 tahun yang baru saja menyelesai...