10. selalu Saja

153 11 0
                                    

Happy Reading! Jangan lupa vote

















🦊🦊

Nata melihat ke arah jendela, dimana
langit sudah berubah warna senja
telah menyapa dengan manisnya.

Namun seseorang yang ia tunggu

belum juga datang, ia rela pulang cepat

dari rumah orang tuanya demi untuk

menemui Wira dan mengatakan padanya bahwa ia sudah tak ngambek lagi. Nata sangat mencintai Wira dari pertemuan pertama mereka sampai saat ini ia beranjak dewasa, ia pikir dulu hanya kegamuman semata, namun kagum itu berubah menjadi cinta yang kuat saat itu Wira sangat manis sekali padanya.

Sampai la memberikan.

"kalung"panik Nata ketika la tak

menemukan kalung yang la pakal

di lehernya tidak ada kalung cantik

pemberian Wira, kalung berliontin kucing

yang lucu. Namun kembali ia bernafas

lega ketika mengingat jika kalung itu ia lepas dan ia letakkan di kotak kalung tersebut. aku pikir kamu bilang gumam Nata tersenyum kamu berharga bagiku, karna kamu pemberian orang yang aku

tinta"gumam Nata

Nata menyibakkan tirai gorden

kembali, ia kembali melihat jalan

mungkin mobil Wira sudah tampak lagi-

lagi Nata harus menghembuskan nafas

kecewa saat tidak ada tanda-tanda Wira

pulang. Ia menyentuh dada kirinya

degupnya sangat kencang apabila ia

memikirkan Wira, namun sayang apakah
Wira memikirkannya? Nata cemas saat

menunggu Wira pulang, ia berjalan di

sofa dan merebahkan tubuhnya di

sana, Nata rela menunda makannya

hanya untuk menunggu Wira pulang danmereka akan makan bersama, Saat dirumah Bubu dan Daddy nya tadi Nata

sudah belajar masak dengan Bubunya,
ia ingin Wira mencicipi masakannya. Ini

adalah hasil dari usahanya yang tak

pantang menyerah.

Sudah tiga jam Nata menunggu Wira

pulang, namun yang di tunggu tak
kunjung datang. Perut Nata sudah

mual terasa perih, ini akibatnya jika

tak menunda makan.

Perjodohan||Jeffta^ END Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang