{12: Kenyataan Pahit}

116 16 0
                                    

Peringatan🚨!!
Tolong jangan jadi reader yang cuma baca ceritanya doang. Hargai juga karyanya dengan vote.

Cerita ini dibuat oleh imajinasi aku sendiri, jadi tidak ada maksud untuk menjiplak karya orang lain. Bila ada, aku mohon maaf yang sebesar-besarnya.

Happy Reading ya

~•«o0o»•~

Back to 4 tahun sebelumnya.

Kala itu Alex masih kelas 1 SMP. Ia tak sengaja mendapati sang kakek tengah berbicara begitu serius di ruang keluarga. Dilihatnya ada seorang wanita dan pria asing juga.

"Maksud kedatangan saya disini mengumpulkan kalian semua adalah untuk membicarakan sesuatu yang sangat penting..".

"..Kamu dan keluargamu sudah banyak sekali membantu keluarga kami dan saya berterimakasih atas itu. Tetapi.. karena itu juga saya jadi merasa hutang Budi. Saya tidak tau umur saya akan sampai kapan, karena itu saya membuat keputusan ini sebelum saya pergi..".

"..dulu saat kalian baru saja menikah, saya dan ayah anda sudah membuat sebuah perjanjian. Jikalau nanti anak kalian beranjak 17 tahun saya ingin mereka untuk dijodohkan..".

"..saya tahu ini sangat mengejutkan, tapi saya harap hal ini bisa terlaksana sebelum saya pergi nanti".

****

(2 tahun kemudian)

M♡
| Aku mau ketemuan di tempat biasa
| ada yang mau aku omongin sama kamu

Alex tiba di cafe, tempat biasanya ia pergi bersama Megan. Sampai disana ia melihat gadis itu tengah melambaikan tangannya kearahnya. Alex langsung saja menghampirinya.

"Hi, I miss you". Ucap Alex memeluk Megan begitu erat. Megan baru saja balik dari liburannya.
"Me too". Jawab Megan membalas pelukan Alex.

"Kok gak ngasih kabar sih kalo udah tiba?". Ucap Alex cemberut.
"Emang kamu mau ngapain?". Tanya Megan.
"Mau jemput kamulah sayang". Jawab Alex membuat Megan terkekeh, ia mengelus rambut Alex gemas.

"Btw, kamu mau ngomongin apa?". Tanya Alex.
"Oh iya soal itu.. Aku bingung mau ngomongin dari mana. Aku takut nyakitin kamu". Jawab Megan membuat Alex mengerutkan keningnya.

"Kita kan udah mau lulus..". Ucap megan membuat Alex menganggukkan kepalanya.
"Habis inikan kita pasti sibuk buat daftar SMA..",  Lagi-lagi Alex mengangguk. Dia masih bingung dengan maksud perkataan Megan.

"Lex, kayaknya.. kita gak bisa lagi sama-sama". Megan langsung to the point membuat wajah Alex berubah jadi datar tak suka mendengarnya.

"Kenapa? Aku ada salah ya? Kalo iya, apa? Kasih tau aku, biar aku perbaiki". Jawab Alex.
"Gak lex, kamu gak ada salah". Jawab Megan menggelengkan kepalanya.

"Terus apa? Kenapa kamu tiba-tiba ngomong gitu?". Tanyanya menahan air matanya. Megan menundukkan kepalanya tak berani menatap Alex.

"Megan Abigail, tolong kasih tau aku". Ucap Alex murka.
"Aku dijodohin". Jawab Megan tak bisa menahan tangisnya.
"Aku dijdohin, Alex. Dan aku gak bisa menolaknya". Lanjut Megan.

Alex terdiam mendengar perkataan Megan.

"Siapa? Kamu dijodohin sama siapa?". Tanya Alex.
"Aku gak tau". Jawab Megan.

****

[Hari kelulusan tiba]

Seluruh siswa menghadirinya, termasuk Alex dan Megan. Alex hanya terdiam menatap Megan dari kejauhan. Cantik sekali. Ingin sekali rasanya ia menghampiri gadis itu tapi sekarang ia tak bisa melakukan itu lagi. Gadis itu sudah menjadi milik orang lain sekarang. Orang lain yang sukses membuat Alex patah hati yang terdalam.

Eh! Kebetulan sekali.
Baru saja kita bicarakan, orang itu datang. Tentu menghampiri gadis itu.

"Selamat ya atas kelulusan kamu". Ucapnya terdengar di telinga Alex karena memang jarak mereka tidak begitu jauh.
Megan tersenyum menyambutnya, ia bahkan menerima buket bunga dari laki-laki itu.

Alex hanya menatap miris hal tersebut.

"Oi Lex, selamat juga buat lo. Lo keren bisa dapat nilai tertinggi kali ini". Ucapnya menghampiri Alex. Alex hanya menanggapinya dengan senyum simpul.

(Dua minggu sebelumnya)

Keluarga Alex tiba-tiba ditelpon untuk segera ke rumah sakit karena kondisi tubuh kakek menurun.

"Dok, bagaimana dengan keadaan kakek saya?". Tanya Alex.
"Ada Jevan?". Tanya Dokter.

"Saya dok". Ucap Jevan mengangkat tangannya.
"Kakek ingin menemui anda". Jawab sang dokter.

"Baik". Jevan langsung memasuki ruangan kakeknya. Alex tertinggal sendiri di luar.

Di dalam ruangan, dalam keadaan mengenaskan Jevan melihat kakeknya.

"Kakek ingin bicara apa sama Jevan?". Tanya Jevan.
Tanpa bergerak kakeknya itu berbicara sangat pelan, karena ia kesusahan.

"Kakek, ingin melihat kamu tunangan dengan seseorang. Kakek sudah menjodohkan kamu dengan dia sejak lama. Bisa kan kamu lakukan itu sebelum kakek pergi?".

Jevan terkejut mendengar perkataan kakeknya. Tapiini permintaan terakhir kakeknya, ia tidak mungkin menolaknya. Jadi Jevan menganggukkan kepalanya.

"Iya, Jevan akan tunangan dengan gadis pilihan kakek itu".

Setelah berbicara tersebut kakeknya tersenyum.

Akhirnya seminggu kemudian acara itu pun dilaksanakan. Beberapa rekan kerja dan teman-teman dekat diundang untuk menyaksikan acara bahagia ini.

Alex terkejut mengetahui hal ini. Ia bahkan menemui Megan di ruang rias kala sepi. Lalu ia mengunci pintu tersebut agar tidak ada yang bisa masuk.

"Alex" Panggil Megan.
"Kamu ngapain disini?". Tanyanya.

"Menemui kamu". Jawab Alex.
"Jadi ini alasan kamu memutuskan hubungan kita?". Tanya Alex membuat Megan terdiam.

"Meg, kamu lebih pilih dia daripada aku?". Ucap Alex menunjukkan sakit hatinya.
"Kamu tuh sebenarnya beneran sayang gak sih sama aku?". Tanya Alex lagi.

"Alex.. aku udah bilangkan kalo aku gak bisa nolak, karena ini permintaan kakek aku". Jawab Megan.

"TAPI KENAPA HARUS DIA, MEGAN?". Ucap Alex emosi.
"Kenapa harus sepupu aku orangnya?".

Megan menitikkan air matanya menggelengkan kepalanya. Tandanya ia tak tau kenapa harus berakhir dijodohkan dengan orang lain, yang notabenenya adalah sepupu Alex sendiri. Ini sungguh menyakitinya, begitu juga untuk Alex. Kalo saja ia punya kekuasaan mungkin bisa saja ia menolak tapi ia tak bisa.

"Megan, kamu udah selesaikan sayang?". Itu mamanya.

"Aku kecewa sama kamu". Ucap Alex langsung pergi membuka pintu ruangan itu.

"Loh, Alex kok disini?". Tanya mama Megan. Alex tak menjawab, ia langsung pergi begitu saja.

"Sayang, kok mata kamu sembab sih? Make upnya jadi lunturkan". Ucap mamanya.

~•«o0o»•~

Jangan lupa vote dan komen.

[✓] ᴡᴀᴋᴇᴛᴏꜱ | ᴋɪᴍ ᴍɪɴᴋʏᴜ - ɴɪɴɢɴɪɴɢTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang