{01: Surat}

305 39 0
                                    

Peringatan🚨!!
Tolong jangan jadi reader yang cuma baca ceritanya doang. Hargai juga karyanya dengan vote.

Cerita ini dibuat oleh imajinasi aku sendiri, jadi tidak ada maksud untuk menjiplak karya orang lain. Bila ada, aku mohon maaf yang sebesar-besarnya.

Happy Reading ya

~•«o0o»•~

Pagi harinya, Devi datang begitu pagi karena ia yang memegang kunci kelas. Kalau ia datang terlambat kasihan teman-temannya tidak belajar nantinya.

Dari gerbang gadis itu jalan menuju tempat absen. Entah kenapa pagi ini begitu cerah ya. Di lapangan sana kakak kelas yang disukainya itu sedang melatih calon-calon paskibra.

'aduhh gantengnya calon pacar'.

Devi mencuri-curi pandang kakak kelasnya itu. Tapi alangkah terkejutnya laki-laki itu langsung melihat kearahnya membuat Devi gugup setengah mati. Devi langsung memutuskan kontak matanya segera.

'haduh, kok bisa ketahuan sih'.

Devi dengan cepat mengantri absen. Saat gilirannya ia langsung absen. Setelah itu ia segera berjalan ke kelasnya tapi..

"Tunggu". Ucap seseorang menghentikan langkah Devi berjalan.

"Ini, maaf saya gak bisa kasih hadiah seperti yang kamu berikan, tapi saya harap ini bisa jadi pengganti yang setimpal". Jawabnya langsung pergi kembali ke lapangan.

Devi menatap kertas yang diberikan oleh kakak kelasnya itu. Otak terus berpikir apa yang tertulis didalamnya ya?

****

Masih setia menatap kertas yang diberikan kakak kelasnya tadi. Devi sampai melamun, ia bahkan tidak sadar jika namanya dipanggil.

"Devi, itu buguru panggil loh". Lili menepuk bahu gadis itu sontak membuat Devi tersadar dari lamunannya.

"Oh iya maaf bu, saya hadir". Ucapnya.

"Jangan melamun Devi, ini masih pagi". Ujar gurunya.

"Iya maaf, Bu". Jawab Devi.

****

Jam istirahat tiba.

Devi bersama teman-temannya pergi makan dikantin.

"Surat dari siapa?". Tanya Ziva yang berjalan disebelah Devi. Ia melihat sejak tadi Devi memegangi kertas itu.

"Hah? Ini, dari kak Alex". Jawab Devi.

"Dari kak Alex, yang bener aja". Ucap Ziva.

"Beneran tau, gue gak bercanda". Jawab Devi.

"Seriusan? Coba lihat?". Tanya Ziva mengambil surat itu dari tangan Devi.

Ziva membaca isi suratnya membuat Devi si pemilik itu jadi penasaran. Apalagi melihat Ziva begitu serius membaca suratnya.

"Apa isinya?". Tanya Devi. Ziva langsung tersenyum aneh membuat Devi bingung.

"Cieee, aduh teman gue bentar lagi punya ayang nih kayaknya". Ujar Ziva.

"Hah?".

"Baca deh isinya, dijamin Lo bakal tersenyum". Ucap Ziva berjalan lebih dulu meninggalkan gadis itu dengan senyum yang aneh.

Devi terdiam di tempatnya menatap kertas itu. Ia sungguh penasaran tapi ia juga tidak berani membacanya. Takut itu akan menyakiti hatinya. Tapi tadi Ziva bilang kalau ia akan tersenyum setelah membacanya.

Dari pada penasaran ia akhirnya pun memberanikan diri untuk membaca surat itu.

Jantungnya berdegup kencang, perasaan bahagia menghampirinya.

"Ini beneran gak sih?".

~•«o0o»•~

~•«o0o»•~

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ziva

Jangan lupa vote dan komen.

[✓] ᴡᴀᴋᴇᴛᴏꜱ | ᴋɪᴍ ᴍɪɴᴋʏᴜ - ɴɪɴɢɴɪɴɢTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang