{07: Latihan}

143 22 1
                                    

Peringatan🚨!!
Tolong jangan jadi reader yang cuma baca ceritanya doang. Hargai juga karyanya dengan vote.

Cerita ini dibuat oleh imajinasi aku sendiri, jadi tidak ada maksud untuk menjiplak karya orang lain. Bila ada, aku mohon maaf yang sebesar-besarnya.

Happy Reading ya

~•«o0o»•~

Pulang sekolah tiba, Alex belum pulang. Hari ini jadwalnya paskibra latihan. Tapi kenapa laki-laki itu berada diparkiran?

"Oy, Lex, nungguin siapa?". Tanya Samudra. Teman paskibranya, ketua paskibra.
"Ada, seseorang". Jawabnya.

"Pacar ya?". Tanyanya sambil berbisik.
"Calon". Jawab Alex.

"Ouh, siapa sih orangnya? Cantik gak?". Tanyanya lagi penasaran.
"Kepo deh, sana latihan, yang lain nungguin tuh". Ucap Alex membuat Samudra mendengus kesal.

Tak lama seseorang yang ditunggunya pun terlihat. Alex menampilkan senyumnya. Ia langsung menghampiri gadis itu.

"Hai". Sapanya.
"Hai juga, kak". Jawab Devi.

"Kamu mau pulang?". Tanya Alex. Devi mengangguk.

"Sendirian?". Tanya Alex lagi. Lagi-lagi Devi mengangguk.

"Ziva kemana emangnya?". Tanya Alex.
"Ziva dijemput supirnya". Jawab Devi.

"Ouh, mau bareng gak?". Tanya Alex.
"Emang kakak gak latihan?". Tanya Devi balik.

"Latihan, tapi nganterin kamu pulang dulu". Jawabnya sengaja membuat pipi Devi merona.

"Bisa aja kak". Ucap Devi.

"Mau gak pulang bareng aku?". Tanya Alex tambah membuat pipi Devi merah. Apalagi tiba-tiba kakak kelasnya itu mengganti kata-katanya jadi aku-kamu.

Devi mengangguk kecil membuat Alex tersenyum senang.

Alex memberikan helmnya pada Devi. Dia membawa dua helm. Devi pun menerimanya. Namun sayangnya Devi tak bisa memakainya. Alex yang melihat itu langsung peka. Ia akhirnya membantu Devi memakai helmnya.
Pipi Devi yang sudah normal kembali memerah lagi. Ia bahkan menghindari tatapan kakak kelasnya itu.

****

'Alex, mana ya?'. Tanya Megan dalam hati. Gadis itu belum pulang, ia berkeliling mencari Alex.

Tiba di lapangan, gadis itu melihat Alex tengah melatih junior paskibra.

"ALEXX". Teriaknya tak tau malu. Gadis itu melambaikan tangannya pada Alex. Bahkan ia tak peduli dengan orang-orang yang melihatnya.

Alex menatapnya datar. Gadis itu berjalan menuju lapangan tempat Alex sedang melatih junior paskibra.

Tapi sayangnya belum sampai ke Alex, gadis itu sudah di hadang oleh Nayara yang juga anak paskibra.

"Lo mau ngapain kesini?". Tanyanya.
"Gue mau nyamperin Alex, gue mau pulang bareng dia". Jawab Megan.

"Lo gak lihat? Alex lagi latihan, gak bisa di ganggu". Jawab Nayara.

"Yaudah gue tungguin sampai selesai". Jawabnya.
"Lo mendingan pulang sekarang deh, Lo mengganggu latihan tau gak". Ucap Nayara emosi.

"Lo kenapa sih? Gue gak mau pulang kalo bukan Alex yang anterin gue". Jawab Megan.

"Udah Nay, biarin aja dia nungguin. Tapi ingat Lo gak boleh mengganggu Alex lagi latihan, dan tunggu dipinggir lapangan sana". Ucap Samudra.

Nayara mendengus kesal sedangkan Megan tersenyum senang.

"Makasih ya ganteng, tapi masih gantengan Alex sih". Ucap Megan pada Samudra. Samudra hanya menggelengkan kepalanya melihat tingkah gadis itu.

****

Devi dirumahnya sedang makan. Setelah diantar pulang oleh sang kakak idola, ia merasa kelaparan. Orang tuanya juga tidak ada, beruntung dirumah ini ada pembantu. Jadi ia tak perlu mengeluarkan uang untuk memesan go food. Devi itu tidak bisa masak, karena mamanya tidak membiarkan gadis itu menyentuh dapur sedikitpun. The power of anak bungsu.

Ia makan sambil main Instagram. Devi melihat story paskibra yang sedang latihan saat ini. Saat sudah menggeser ke slide yang lain gadis itu langsung kembali ke slide sebelumnya. Ia menyipitkan matanya.

'dia siapa?'. Batin gadis itu. Melihat seseorang dipinggir lapangan tapi tatapannya terus mengarah ke kak Alex.

~•«o0o»•~

~•«o0o»•~

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Samudra

Jangan lupa vote dan komen.

[1] ᴡᴀᴋᴇᴛᴏꜱ | ᴋɪᴍ ᴍɪɴᴋʏᴜ - ɴɪɴɢɴɪɴɢ ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang