Chapter 2

2.3K 275 9
                                    

Malam pun tiba seperti biasa mereka akan ke bar utama. Mew yang sudah di booking dari siang pun menuju kamar yang sudah disiapkan. Sedangkan Tay mengurus para pekerja lainnya.

Wanita itu menjerit nikmat merasakan sensasi bercinta dengan Mew. Wanita itu membayar mahal untuk mendapatkan mew hanya dalam beberapa jam.

Mew bukan penggila seks tapi dia bisa membuat pelanggannya merasa puas. Bercinta dengan mew harus mengikuti aturannya. Mew anti dalam berciuman dan dia tidak memperbolehkan wanita itu berada diatasnya.

Walaupun banyak aturan namun orang-orang Tetap menggilainya. Jadi dia berhak membuat aturan sendiri.

Setelah bercinta dengan wanita itu Mew pun keluar dari kamar untuk membersihkan tubuhnya dan kembali ke kamar lainnya.

Setiap wanita yang bercinta dengannya akan berakhir lemas dan terbaring diatas ranjang berjam-jam merasakan kenikmatan cum yang mew tinggalkan.

Disaat melewati koridor kamar menuju kamarnya dia tak sengaja melihat gulf dikerumuni beberapa pemuda bertubuh besar. Bahkan lebih besar darinya.

" Apa yang kalian lakukan? "

" Bocah ini terlalu sok jual mahal, kami ingin menyentuhnya sedikit dia melemparkan gelas kepada kami "

" Padahal dia juga pasti ingin dimasuki oleh kami "

" Jalang tetap jalang, jangan sok jual mahal "

" Kamu jangan pura-pura menjadi lelaki sempurna, melihat wajah mu saja kami tau kamu itu bottom "

Para pemuda itu mengata-ngatai gulf dihadapan mew. Mereka merasa kesal karena gulf tidak mau disentuh-sentuh oleh mereka saat meracik minuman.

Gulf hanya bisa menunduk dia sangat takut akan disiksa oleh mew dan sangat takut akan dilaporkan kepada madam pemilik paradis.

" Aaakkkk..... Le-lepaskann... " Mew mencekik salah satu pemuda dengan tangan kirinya.

" Hanya aku yang boleh kasar kepadanya, ingat itu! "

Mew melemparkan pemuda itu kepusat keramaian dan teman-temannya ketakutan karena mereka mengenal siapa Mew. Mereka mengira mew akan memperolok-olokkan Gulf seperti biasa.

Setelah para pemuda itu pergi Mew pun pergi karena dia sudah terlambat untuk membersihkan tubuhnya dan melayani pelanggannya.

Gulf merasa lebih aman untuk melanjutkan pekerjaannya.

Suasana didalam paradis sangat panas seiring dengan larutnya malam dan para pelanggan terbuai dengan minuman-minuman memabukkan yang mereka pesan.

Didalam red room mengeluarkan jeritan-jeritan yang terdengar memburu membuat siapapun akan terbuai dan ingin melakukan seks.

Sesuai dengan perkataannya mew hanya melayani empat perempuan untuk malam ini. Biasanya mew melayani banyak wanita.

**

" Berikan aku segelas minuman "

" Oke phi "

Kao duduk sambil menatap Gulf meracik minuman. Setelah melayani beberapa wanita kao selalu menyempatkan diri untuk menemani gulf.

" Ini phi "

" Apa kamu capek Gulf ? "

Gulf meracik minuman sendirian dan kadang dia juga mengantarkan minuman jika itu diminta oleh pelanggan.

Dia bisa meracik minuman karena diajari oleh Luke salah satu pekerja seks. Luke merupakan teman dari saudara gulf dan yang membantu gulf untuk diterima di paradis adalah Luke.

Pearl in the Red Room [BL]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang