Gulf pergi ke rumah sakit menggunakan taxi supaya lebih cepat dan tidak membuatnya terlambat kembali ke paradis.
Sebelum sampai di rumah sakit gulf turun didepan sebuah toko kue yang lumayan besar untuk menemui salah satu temannya yang merupakan tenaga kerja di toko itu.
" Gulf? "
" Hai mild apa kabar ? "
Mild menghampiri gulf yang juga berjalan menghampirinya. Mereka sudah lumayan lama tidak bertemu setelah gulf berhenti sekolah.
" Meng aku merindukanmu, kamu kemana saja? Rumah juga kosong "
" Aku juga merindukanmu mild, biasa aku harus bekerja untuk pengobatan phi Gian "
" Apa phi Gian belum sadarkan diri ? "
" Ya begitulah mild, mungkin belum waktunya "
Gulf terus menyembunyikan rasa sakit dihatinya dengan membalut semuanya dalam bentuk senyuman.
" Ponselmu juga tidak aktif "
" Aku sudah menjualnya mild waktu itu ada kebutuhan mendesak, maaf ya "
" Santai saja meng " mild kehabisan kata-kata mendengar kepiluan hidup temannya itu.
" Eh meng tunggu sebentar ya ada pelanggan "
Mild buru-buru melayani pelanggan nya yang baru masuk kedalam toko.
" Kue sus kering dan bolu kukus pelangi phi? "
Mew tersenyum karena mild sudah hafal pesanannya walaupun satu kali seminggu membeli ditoko ini.
Mew selalu membeli kue di toko ini sebelum pulang kerumah. Dan bertepatan selalu mild yang melayaninya jadi mild sudah hafal pesanannya.
" Mild aku buru-buru masih harus ke rumah sakit dan kembali bekerja, lain kali aku akan menemui mu lagi "
Gulf tidak sadar mew ada disebelahnya dan terus menatapnya yang fokus berbicara kepada mild yang sedang menyiapkan pesanan Mew.
" Tunggu dulu Gulf! Tunggu! "
" Ada apa mild? Lain kali aku datang lagi " Gulf langsung pergi tanpa menoleh kesana-kemari padahal jaraknya dengan mew hanya beberapa langkah. Beban pikirannya membuat dia pusing dan kurang fokus.
" Gulf? Gulf.. " teriak mild namun gulf sudah jauh.
" Maaf ya phi, ini pesanannya selamat menikmati dan jangan lupa kembali lagi "
" Dia temanmu? " Tanya Mew sambil mengambil pesanannya.
" Siapa phi? "
" Gulf "
" Ah iya phi dia temanku, tadinya mau ngasih kue sus kesukaannya tapi dia keburu pergi " ucap mild sambil memandangi paper bag nya.
" Sini biar aku berikan "
KAMU SEDANG MEMBACA
Pearl in the Red Room [BL]
RandomKisah remaja lugu yang harus mengorbankan masa remajanya menjadi seorang bartender dan pelayan di paradis salah satu bar besar di Eropa.Demi membiayai pengobatan saudara laki-lakinya. di usianya yang masih muda membuat dia ditindas oleh salah satu p...