Chapter 12

1.8K 269 11
                                    

Pagi hari di rumah sakit

Mew tertidur sambil menggenggam tangan gulf. Dia tidak tidur semalaman membuatnya sulit untuk bangun pagi.

" Ngh "

Gulf bangun dan membuka matanya secara perlahan, tubuhnya mulai terasa membaik walaupun lukanya belum sepenuhnya kering.

Disaat membuka matanya hal pertama yang dia lihat adalah mew, orang yang akhir-akhir ini membuat jantungnya berdegup kencang.

Perlahan jemari yang ditempeli infus itupun mengusap kepala mew.

" Singa ini terlihat seperti kucing saat tidur "

" Ngh.. Gulf ? " Mew langsung berdiri dan meletakkan punggung tangannya di kening gulf.

" Aku baik-baik saja dad, cuma perih aja di punggung "

" Aku sangat mengkhawatirkanmu, ini minum dulu " Mew membantu gulf minum.

" Maaf sudah buat Daddy khawatir "

" Aku yang minta maaf karna terlambat, maaf ya mulai saat ini kamu tidak akan berada di neraka itu lagi "

" Jangan menyalahkan diri sendiri dad, ini hal wajar karna aku bekerja disitu "

" Tidak! Ini keterlaluan aku tidak bisa menerimanya "

" Sudah-sudah sekarang aku sudah membaik, kita pulang saja, disini sangat tidak nyaman "

" Kamu masih mau kembali kesana ? "

" Gajiku belum di berikan dad, setidaknya aku harus mengambilnya untuk pengobatan phi Gian "

" Aku yang akan meminta nya "

" Tidak dad, ini kan pekerjaan ku daddy tidak boleh ikut campur "

" Tapi aku tidak mau kamu bertemu dengan jalang sialan itu "

" Jangan marah-marah nanti Daddy pusing "

" Maaf ya, aku terlalu mengekang mu "

" Ayo dad kita pulang "

" Baiklah, tunggu sebentar ya "

Mew berlalu keluar dari ruangan untuk mengurus administrasi dan menebus obat.

" Aku akan membalas mu, kamu pikir aku akan diam saja hmm? No, jalang seperti mu harus menangisi perbuatan mu ini, aku akan membuatmu menyesal memiliki mata "

Beberapa saat kemudian mew pun kembali membawa kantong plastik obat.

" Ayo kita pulang " Mew pun menggendong gulf, dan dia sama sekali tidak merasa keberatan digendong oleh mew melewati keramaian.

**
Paradis

Setibanya di paradis mereka langsung dibantu oleh Luke,Joss dan Kao. Ketiga pemuda itu sangat mengkhawatirkan kondisi gulf.

" Biar aku saja, jangan menyentuhnya! "

Kao langsung menjauh dari gulf, awalnya dia ingin membantu memapahnya.

Pearl in the Red Room [BL]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang