15:: Seriousness

1.7K 191 19
                                    

Hi, remember me? Wkwk🤪

•••••

Di suasana siang yang cerah kebangetan ini, Airin dan Salsa mengantri di toko eskrim dengan kipas portabel ditangan masing-masing.

Antriannya sangat panjang, karena orang-orang memang sangat membutuhkan makanan penutup beku itu di hari yang sangat panas ini.

"Ini Jakarta ga bosen apa panas mulu.." keluh Salsa sambil memejamkan mata menikmati angin dari kipasnya.

"Jakarta said kalo lu ngeluh mulu mending lu yang minggat ke kutub utara tuh." dengus Airin. "Udah deh, bersyukur lu masi dikasi napas sama tuhan." lanjutnya.

"Siapa yang ga pernah ngeluh sama panasnya Jakarta? Kalo ada gua kasih hadiah."

Airin tersenyum miring, "Ada tuh." katanya.

"Siapa?"

"Nih gue."

Salsa berdecak, "Ga jadi, gua tarik kata-kata gua yang tadi."

"Halah, emang lu nya doang yang pengen ngeluh." cibir Airin.

"Misi.. ini mba-mba berdua ga ada niatan beli? Kenapa ga maju-maju??"

Airin dan Salsa tersentak dan serempak menoleh ke belakang mereka.

"Eh pino! Gue pikir siapa anjir.." kaget Airin.

Vino menghela napas lelah, lelah untuk mengingatkan bahwa namanya jangan diganti. "Nama gue Vino, please.."

"Lo kesini mau jemput Lisa ya? Dimana tuh anak?" tanya Salsa.

Pasalnya, sangat jarang mereka melihat Vino disekitaran kampus mereka ini. Soalnya, kampus dia sama Lisa kan beda jauh banget jaraknya. Kalo Vino udah disana berarti memang untuk bertemu Lisa.

Vino mengangguk, "Lisa belum keluar, katanya bentar lagi. Jadi gue beliin eskrim dulu untuk dia."

Airin berdecak kagum. Seketika keinget sama cowonya, si Surya. Kadang, Surya juga gini, nungguin dia pulang dari kampus. Tapi sayangnya, pacarnya itu lagi sibuk-sibuknya kerja sekarang, ya Airin sebagai pacar yang baik hati ga terlalu memaksa Surya untuk selalu ketemuan.

"Lisa beruntung banget loh da--"

"Ini mas sama mba berdua ini mau pesen apa? Antriannya makin panjang, mohon dipercepat." tegur sang kasir.

Vino tersadar, "Ah maaf, ini saya mau pesen cookies and cream satu sama mint satu." ujarnya yang diangguki sang kasir.
"Eh iya, ka Airin sama ka Salsa langsung pesen aja, gue yang bayar."

Mata mereka berdua berbinar, "Serius lu, Vin?" tanya Salsa memastikan dan Vino mengangguk.

Yuhuu lumayan kan gratisss.

"Wah makasih loh Vino.. Gue doain lu sama Lisa langgeng dah!" ujar Airin. Giliran ditraktir baru bener nyebut nama orang.

Vino mendengus geli mendengar itu, "Makasih juga udah mau jadi temennya Lisa."

Bener-bener ya si Vino bucin baik hati banget dah pokonya.

Setelah mendapatkan eskrim mereka, Vino pamit duluan untuk menemui Lisa. Airin dan Salsa memilih untuk duduk dulu menikmati eskrim mereka di salah satu bangku panjang di bawah pohon rindang disamping toko eskrim itu.

"Bentar lagi kita wisuda kan ya? Lu beneran mau lanjut ke S2??" Salsa membuka percakapan.

Airin mengangguk, "Rencananya gitu. Doain hati gue yakin ya, soalnya akhir-akhir ini gue mulai ragu."

K.O.P.I [bv] ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang