Happy Reading! Jangan lupa vote
🦊🦊🦊
Memantapkan hati untuk selalu
ceria adalah tekad Nata, ia percayasetelah datangnya hujan maka akan
hadir pelangi, Langkah yang ringan
ia memasuki apartemennya dengan
menekan tombol angka supaya pintuitu terbuka. Sunyi yang ia rasa ketika ia
mulai memasuki apartemen tersebut.
Padahal jam sudah menunjukkan
pukul 9 malam. Tangan mungil itu
meraba dinding untuk mencari
saklar agar apartemennya menjadi
terang kembali, setelah dapat ia
menghidupkannya, tubuh lelahnya la
sandarkan ke sandaran sofa, senyum
mengembang ketika ia mengingat
sejuknya rumah pohon yang di
beritahu oleh David, ah Nata akan ke
sana kembali jika ada waktu.
Beban yang la pikul terasa ringan saat ia
berteriak dengan kencangnya tadi
sampai-sampai suaranya menjadiserak tapi tak apa Nata menyukainya.
Kantuk mulai menyerang matanya
saat mata itu hendak terpejam Nata di
kagetkan dengan suara gedoran pintu
yang sangat keras, takut ia rasakan jika
yang mengedor itu adalah maling atau
penjahat semacamnya.
la melangkah pelan mengendap-endap, tangannya gemetar saat memegang handle pintu.
DASAR LAKI-LAKI BODOH DARI MANA
SAJA KAU"racau Wira tak jelas
Hembusan nafas lega sesaat terdengar
dari hidung Nata, namun kelegaan
itu tergantikan dengan raut cemas
saat melihat penampilan Wira yang
acak-acakan. Kancing baju yang sudah
tak beraturan dan jangan lupakan bau
alkohol yang tercium di hidung Nata.
"kakak mabuk"ucap Nata lirih, in tak
percaya Wira akan seperti ini. Nata tak mengenali Wira yang begini Tubuh sempoyongan Wira mendekati Nata dengan perlahan refleks Nata memundurkan langkkahnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Perjodohan||Jeffta^ END
Fanfiction???????? Bagaimana jadinya seorang JONATHAN PERWIRA ABRAHAM Pria tampan berumur 30 tahun mempunyai sifat arogan kepada semua cowok kecuali sang papo/papi,harus menikah dengan seorang remaja laki-laki belia berumur 19 tahun yang baru saja menyelesai...