Happy Reading! Jangan lupa vote
🦊🦊🦊
Semua sudah berlalu ia yang dulu
berjalan di sampingmu kini berlari
pergi menjauh, berjalan tanpamu
adalah sebuah pilihan yang sulit
baginya karna kehadiranmu adalah
hal yang biasa baginya. Nata menatap
dirinya di cermin, tubuh itu terlihat
kurus padahal ia sedang mengandung.Tangan kecil itu mengelus perutnya
yang masih rata ada kebahagiaan yang
menyeruak di hatinya, kala mengingat
ada kehidupan di rahim."maafin Bunda sayang harus
menjauhkan kamu dari ayah, itu
semua demi kebaikan kita. Mari kita buka lembaran baru, hanya kita berdua bersama kakek dan nenek ucap Nata lirih namun ada senyuman tersungging di bibir tipisnya. Biarlah Wira menjadi masalalunya sekarang masa depannya ada bersama sang anak, la akan menjadi ibu dan ayah yang baik
untuk anaknya.Nata berjalan keluar dari kamarnya
hari ini ia akan berangkat kuliah
seperti biasa, ia tak boleh terpuruk
terlalu lama karena ia sudah berjanji
pada dirinya sendiri untuk selalu
tersenyum walau itu hanya senyuman
palsu."sudah siap sayang, ayo sarapan
nanti biar papa yang antar Nata ke
kampus"ucap sang papa ketika Nata
sudah berada di dekatnya."oke Dad, Nata mau sarapan pakai roti
selai kacang"ucap Nata semangat ketika
ia mengucapkan selai kacang."kamu kan gak suka selai kacang, apa
cucu Daddy yang meminta hmm"ucap
Daddy Bastian tersenyum."tentu pasti, sayang"ucap mom Alby menimpali Nata menggaruk tengkuknya yang tak gatal, ia juga merasa bingung
dengan dirinya. Apakah ini yang di
namakan ngidam tetapi mengapa ia tak
merasakan mual. Entahlah mungkin
anaknya mengerti keadaannya
Nata sarapan dengan lahap la
menghabiskan dua potong roti dengan
isi selai kacang dengan cepat, Daddy
dan Momnya tersenyum melihat Nata
yang sudah mau makan dengan lahap
mereka berharap Nata dan cucunya
baik-baik saja walau tanpa sosok suami
yang mendampinginya.Kini mereka, Nata dan Daddy Bastian
sudah di dalam mobil dengan Nata
yang selalu bermanja pada sang Daddy,
Nata tidak bisa menghilangkan sifat
manjanya yang sudah mendarah
daging karna emang sudah dari kecil ia
di perlakukan seperti itu."nanti kalau sudah pulang telepon
Daddy, Daddy yang akan jemput
Nata"ucap Daddy Bastian mengelus kepala Nata yang bersender di lengannya."iya Daddy sayang"
Bastian tersenyum melihat Nata sudah
membaik dari hari sebelumnya, ia
akan berbicara masalah ini dengan
sahabatnya bagaimanapun masalah
ini harus cepat di selesaikan, in tau
ini semakin sulit ketika Nata sedang
mengandung, perceraian tak bisa
di lakukan. Tapi ia akan melakukan
apa saja untuk kebahagian sang
putra, karna ia tau Nata masih sangat
mencintai Wira walau cinta itu tertutup
dengan benci, Bastian tau itu.Mobil Daddy Bastian sudah berhenti di
depan pintu gerbang fakultas Nata, Nata
menyalami punggung tangan Daddynya
setelah itu mencium kedua pipi sang
Daddy."Nata masuk Dad, assalamualaikum"
"hati-hati sayang, jangan lupa telepan
Daddy sayang. Waalakumussalam"."iya Daddy"
Nata membuka pintu penumpang ia
keluar dari mobil sang Daddy perlahan
setelah itu tangannya melambai
melihat mobil sang Daddy sudah berlalu,
la menarik nafas perlahan sebelum
memasuki kampusnya."Nata"
Nata mematung mendengar suara yang
sangat la kenal, suara itu.."gadis kucing, kakak minta maaf sudah
melupakan Nata. Kakak menyuruh
Nata jangan melupakan kakak tapi
kakak sendiri melupakan Nata, kakak
minta maaf sayang"ucap Wira lirih penuh.penyesalan Nata memandang kesembarang arah tak mau melihat wajah al sama sekali, Jangan takut tak bisa menahan tangannya.
untuk merengkuh tubuh tegap yang
berada di depannya itu."gadis kucing kakak minta maaf"ucap Wira sekali lagi, ia menatap Nata dengan mata sayu. Ingin sekali ja merengkuh tubuh yang sangat ia rindukan itu "kenapa? Kenapa di saat Nata ingin
melupakan kakak, kakak datang di
hadapan Nata dengan kelembutan.Nata capek kak, meminta maaf
emang mudah tapi ingatkah kakak
bahwa hati Nata terluka terlalu dalam.Pergilah, Nata mengkhilaskan kakak
dengan Laila, Biarkan Nata mencari
kebahagiaan Nata ucap Nata lirih masih
tak mau menatap Wira."kakak cinta Nata, kakak tau sudah
terlambat untuk mengetahui rasa itu.Kakak terlalu bodoh gak mengenali
Wira, maaf kakak udah kejam sama
Nata. Beri kakak kesempatan kedua
sayang, kakak janji gak akan kasar
sama Nata, kakak sayang baby juga"Nata terkekeh mendengar kalimat
terakhir Wira yang menggelikan di dengar telinganya baby tidak butuh papa nya, ia terlanjur kecewa ketika kehadirannya tak di harapkan. Pergilah, jangan menemui Nata agi"ucap Nata lirih dengan mata berkaca-kaca."kakak gak akan nyerah untuk
mendapatkan maaf dari Nata, kakak
sayang Nata. Mulai hari ini kakak yang
akan mengungkapkan cinta untuk Nata
sampai Nata mau menerima kakak lagi."Nata masih istri kakak sampai kapan
pun""kita akan bertemu di pengadilan kak
jika kakak lupa"ucap Nata tenang"kita gak akan berpisah sayang.
di perut kamu sudah ada pengikat
kita selamanya. Kalau Nata lupa itu
juga jawab Wira tenang Nata kesal melihat Wira terserah, Nata benci kakak."Jangan temui Nata lagi"kesal Naya
"kakak cinta Nata"ucap Wira tersenyum
Nata yang kesal berlari meninggalkan
Wira begitu saja."SAYANG JANGAN LARI ADA ANAK
AKU DI DALAM PERUT KAMU teriak wira
lantang, ia tersenyum ketika melihat
Nata mulai berjalan dengan pelan. Ia
yakin pasti pipi gadis kucingnya sudah
memerah Wira tersenyum menatap Nata yang mulai menjauh, inikah rasa bahagia ketika kita bisa bertemu dengan orang yang kita cintainya? Wira tidak akan menyerah untuk mendapatkan maaf Nata, demi cinta mereka dan demi anak mereka Wira akan berjuang. Tak akan membiarkan Nata lepas darinya, semua butuh proses. Wira tau mematkan tak semudah meminta maaf Sayang aku tau kamu masih mencintai aku cinta kamu masih ada untukku, biarkan kali ini aku berjuang untuk mendapatkanmu kembali, tak perduli dengan kata benci yang kau ungkapan.Aku ingin membalur luka mu yang
tercipta karna ku, aku mencintaimu
gadis kucing.Walau sekarang aku berjalan tanpamu
namun aku yakin kita akan berjalan
beriringan kembali berdua dan mungkin
bersama anak kita.Perjuanganku baru saja di mulai
🦊🦊🦊
See You Next
KAMU SEDANG MEMBACA
Perjodohan||Jeffta^ END
Fanfiction???????? Bagaimana jadinya seorang JONATHAN PERWIRA ABRAHAM Pria tampan berumur 30 tahun mempunyai sifat arogan kepada semua cowok kecuali sang papo/papi,harus menikah dengan seorang remaja laki-laki belia berumur 19 tahun yang baru saja menyelesai...