Happy Reading! Jangan lupa vote
Wira terus mondar-mandir dengan
tubuh bergerak gelisah di pintu ruang
operasi, hatinya tak tenang menunggu
kabar sang istri dan anaknya yang
berada di dalam menjalankan operasisesar.
Wira begitu panik saat darah
mengalir dari kaki sang istri ketika di mobil tadi, di tambah penjelasan
dokter yang membuat jantungnya
seperti tak berdetak lagi.
Walau sudah di beri pengertian oleh orang tuanya tetap saja Wira panik memikirnya Nata yang sedang bertaruh nyawa di ruang operasi. Batinnya tak berhenti berucap doa untuk keselamatan istri dan anaknya.
"Duduklah, Daddy yakin Nata baik-baik saja"ucap Daddy Bastian dengan tenang walau tak khayal gurat khawatir juga tampak di wajah tuanya untuk menantu kesayangannya.
"Wira gak bisa tenang Dad, istri dan
anak Wira ada di dalam sana sedang
mempertaruhkan nyawa"ucap Wira
penuh gelisah."Daddy tau, tapi tenangkan dirimu
dulu. Setidaknya berdoalah untukkeselamatan keduanya."
Wira mengangguk dengan gurat
kegelisahan di wajahnya, ia duduk di
sebelah sang Daddy, sedang sang Bubu menguatkan Bubu mertuanya yang sedang terisak dan Daddy mertuanyamenatap ke arah jendela di mana di dalam ruangan tersebut ada istri dan anaknya.
Waktu seakan tak berjalan menurut Wira, dua jam sudah ia menunggu dokter keluar dari ruang operasi. Tangannya tertaut gelisah, hatinya sungguh tak
tenang memikirkan keselamatan kedua
orang yang ia sayang.Ku mohon selamatkan istri dan anak
hamba ya Allah. Batinnya berdoa dengan kepala bersandar pada tembok dan mata terpejam.
Ceklek.
Pintu ruangan terbuka menampilkan
dokter dengan baju hijau dan
KAMU SEDANG MEMBACA
Perjodohan||Jeffta^ END
Fanfiction???????? Bagaimana jadinya seorang JONATHAN PERWIRA ABRAHAM Pria tampan berumur 30 tahun mempunyai sifat arogan kepada semua cowok kecuali sang papo/papi,harus menikah dengan seorang remaja laki-laki belia berumur 19 tahun yang baru saja menyelesai...