Extra Part

240 6 0
                                    

Happy Reading! Jangan lupa vote



























Tangan kecil itu mengganggu tidur dua insan dewasa yang sedang berpelukan. Tangannya menepuk-nepuk pelan rahang tegas pria dewasa yang asik memejamkan matanya.Bibir tipisnya terkikis geli saat mendengar suara erengan dari sang ayah, tubuh kecilnya menakiki perut sang ayah sedangkan abang kembarnya mencium pipi sang Bunda hingga air liurnya jatuh di pipi Nata.

Hap...

Tangan kekar Wira memeluk anak perempuannya yang terduduk di perutnya.menggelitik perut gembul anaknya.

" Hihihi yah,geli"

"Jail banget anak ayah ya,ayah sama bunda masih tidur sayang "

"Hihihi habisnya bunda cama ayah tidul telus, twins lapal bunda "rengekan anak lelakinya yang sudah cemberut di angguki adik kembar perempuannya.

"Benel kata abang Zyan,Kia lapal"

Wira dan Nata terkekeh geli melihat mendengar cara beranak kembarnya yang masih cadel tidak biasa huruf R secara benar pasti akan melesat ke arah L.

"Oke sayang, bunda akan buat makanan untuk Zyan dan Zaskia" ucap Nata sambil mengecup pipi gemul kedua anaknya.

"Oke bunda ntik" ucap keduanya senang

"Ayah gendong"teriak keduanya kala Wira ingin beranjak dari kasurnya.

"Pinggang ayah sakit sayang, harus gendong anak-anak ayah yang gendut"ucap Wira berpura-pura tak kuat

"No twins nak endut.ayah yang Endut tuh bunda juga".

"Hahahaha, Oke.oke Ayah ngalah.
Jangan bilang bunda gendut sayang nanti bunda denger terus ngambek sama twins.Gak di masakin ayam goreng deh.Bunda gendutkan karena di perut bunda ada dedek bayinya"jelas Wira yang membuat anak kembarnya menutup mulutnya takut sang bunda mendengar bisa bahaya.

Wira turun dari kamarnya yang terletak dilantai dua dengan twins yang berada dalam gendongannya.celoteh riang dari keduanya membuat hari-harinya terasa bahagia terlebih Nata juga sedang mengandung anaknya kembali sekarang.usia kandungannya juga sudah memasuki bulan 5, Wira bertambah bahagia sekarang.

Zyan dan Zaskia langsung turun dari gendongan Wira ketika sudah mencapai lantai dasar,anak kembarnya sangat aktif sekali. Terlebih ketika mata mereka sudah melihat mainan mereka maka dengan senang hati Zyan dan Zaskia membuat ruang keluarganya menjadi berantakan. Sebenarnya Wira kasihan pada Nata yang harus membersihkan ia sedang di kantor, pernah waktu itu Nata sampai demam dan di rawat di rumah sakit selama tiga hari karena kelelahan.Dan demi kesehatan istrinya Wira mengerjakan asisten rumah tangga,ia menyakinkan Nata agar laki-laki manis itu tak kelelahan.Awalnya Nata menolak karena ia merasa sanggup mengerjakan semuanya sendiri, namun dengan bujukan Wira ia menerima.

Kini keluarga kecil itu sudah berada di meja makan menikmati makanan kesukaan si Kembar yang langsung di buat oleh Nata. Karena sejujurnya apapun yang di buat oleh sang bunda adalah kesukaan mereka.Tak nanyak yang berbeda dari Nata semenjak kehamilan keduanya, hanya saja laki-laki Manis itu semakin dewasa walaupun umurnya baru menginjak 21 tahun. Dan satu lagi yang berubah dari Nata ketika hamil ia suai memeluk Wira sampai tertidur.Dan itu kebiasaan yang mutlak yang harus di laksanakan.

"Bunda, Agi dong"ucap Zaskia memberikan piring yang sudah bersih tanpa ada nasi dan lauk di sana

"Pantes kamu gendut dek, makanya banyak banget"ejek Wira sambil menahan tawanya ketika melihat anak perempuannya cemberut.

"Bunda,ayah bilangin kia Endut.
Hukum ayah Bun. jangan tidul sama bunda"protes Zaskia

"Betul bunda,ayah jahat sama twins"bela Zyan

Nata terkekeh"iya nanti bunda hukum ayah yah"

"Kamu gak bisa tidur tanpa aku sayang setiap malam kamu selalu mencari pelukan ternyaman aku"bisik Wira di telinga Nata, membuat Nata merona malu dan membenarkan ucapan sang suami tercinta.

Ia elus perut yang sudah tampak membuncit itu,ada pergerakan di sana, sepertinya anaknya juga tau jika ia memang tak bisa jauh dari Wira.

"Ayah ngapain bisik-bisik,mau cium bunda di depan twins ya"tuding Zyan membuat Wira dan Nata kelagapan.
Dari mana anak twinsnya itu mendapatkan kosa kata"cium"Ah sungguh anaknya ini sangat pintar sekali, sangking pintarnya Wira di buat pusing oleh ulah mereka.

"Siapa yang mengajari Zyan dan Zaskia berkata seperti itu sayang?"tanya Nata lembut.

"Kak Rey Bun"ucap keduanya serempak

Jeffrey adalah anak dari kakak Wira yang menetap di Jakarta,ia sering bermain juga bersama si kembar.

Sikapnya yang nakal membuat Rey seperti itu.oh sungguh anak kakaknya itu sudah mengajarkan yang tidak-tidak pada anaknya.

"Itu tidak baik sayang, jangan dengarkan kak Rey jika berkata seperti itu, mengerti"

"Mengelti ayah"

Wira dan Nata mengangguk, pagi ini di isi oleh celotehan Zyan dan Zaskia yang baru usia 2 tahun itu.

Sepasang suami istri itu harus mendengarkan cerita keduanya sampai tuntas kalau tidak mereka akan ngambek sepanjang hari dan pastinya akan rewel itu membuat Wira pasrah mendengar suara yang begitu cempreng dari anaknya.

Tapi ia mensyukuri karena tuhan memberikan anak sepintar seperti Zyan dan Zaskia semoga saja anak ketiganya juga cerdas dan baik hati dan tentu saja berbakti kepada ayah dan bundanya.










End







See You Next

Perjodohan||Jeffta^ END Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang