Happy reading!!
Sinar matahari pagi menerobos masuk ke dalam pupil mata Chana. Perempuan itu perlahan membuka matanya, mendapati sebuah ruangan asing tempatnya tertidur.
Chanasya langsung tersadar saat merasakan ada tangan kekar yang melingkar di pinggangnya. Gadis itu mulai mengingat apa yang sebenarnya terjadi semalam, namun nihil ia sama sekali tidak mengingatnya. Ia kembali memejamkan matanya menahan sesak. Gadis itu merapatkan selimut untuk menutupi tubuhnya yang tidak tertutup sehelai benang pun. Chanasya mulai menangis saat melihat keadaannya sekarang, gadis itu sudah kotor, gadis itu bukanlah gadis lagi.
Chanasya perlahan melepaskan pelukan pria itu, ia mencoba bangkit dari tidurnya. Semua rasa sakit ia abaikan, ia mulai memakai pakaiannya dengan sangat hati hati.
Sudah selesai dengan pakaian nya, Chanasya tidak berhenti mengeluarkan air matanya, ia menatap Marve. Pria yang masih tertidur lelap dengan damai.
Chanasya merasa Marve yang melakukan ini, dia sangat membenci pria itu. Sebelum menutup pintu kamar pria itu, Chana menatap nanar tubuh pria yang telah menghancurkan hidupnya dalam semalam.
Seandainya Chana mengikuti perintah sahabatnya untuk tidak menemui pria itu.
Seandainya Chana lebih berhati berhati dengan sikap lembut Marve semalam. Ini semua pasti tidak akan menimpa dirinya.
Dengan sisa kekuatan nya, ia perlahan pergi dari apart pria itu dengan tertatih tatih.
"Papa, abang, Chana sudah kotor" lirih Chana di dalam taksi.
•••
Tidur Marve terusik kala mendengar dering ponsel yang cukup keras disampingnya. Cowok itu menyipitkan matanya, menyesuaikan cahaya yang masuk ke dalam pupil matanya.
Pria itu menatap tempat kosong tempat gadis itu sebelumnya.
"Sudah pergi ternyata." lirih Marve sambil menyunggingkan senyum liciknya.
Pria itu mengambil ponselnya, disana sudah banyak panggilan tak terjawab dari sang ibu. Marve pun menatap kearah jam di ponselnya yang menunjukkan pukul 9 siang.
Setelah selesai membalas pesan sang ibu, Marve meletakkan ponselnya. Dan berjalan menuju suatu tempat.
Baru saja ia bangun, ia di kejutkan dengan noda darah di sana. Marve sedikit merasa bersalah saat melihat itu, namun ia mengabaikan dan kembali berjalan.
Marve menyunggingkan senyumnya saat melihat benda itu masih berada disana.
"Dengan ini, hidup lo gak akan tenang Chanasya." ucap Marve.
•••
Teman teman Marve saat ini sudah berada di apartnya karna khawatir dengan keadaan pria itu.
"Lo kenapa senyum senyum gini si marv." ucap Gian saat melihat pria itu.
Marve tidak menjawab perkataan Gian, ia masih teringat dengan tingkah binal gadis itu semalam.
Tiba tiba saja, Hans mengganggu lamunannya.
"Marv, lo harus tau ini." ucap Hans yang membuat Marve mengalihkan pandangannya.
"Ternyata gadis itu mantan pacar Yudha saat smp." ucap Hans yang sangat mengejutkan Marve.
"Marv, lo gak tau? Kalian kan udah sahabatan dari smp." ucap Gian
KAMU SEDANG MEMBACA
MARVELOUS [ Markhyuck ] GS
FanfictionDijodohkan dengan seorang pembully? Hidup Chanasya yang awalnya baik baik saja tiba tiba hancur saat berurusan dengan Marve. Marve sebenarnya hanya pria dingin nan cuek. Namun saat bertemu dengan Canasya ia berubah menjadi 'iblis tampan'. ia tidak...