Happy reading...
Minor plss skip aja part ini ya 🙏🏻🙏🏻
Lanjut....
Bel pulang sekolah sudah berbunyi sedari tadi, Marve dan kedua temannya memutuskan untuk pergi ke basecamp mereka.
Cahaya remang remang sudah mengisi penuh ruangan basecamp mereka.
"Marv, kelanjutan lo sama Chanasya udah sampai mana?" Tanya Gian
Marve yang mendengar itu langsung menengokkan kearah Gian. Marve sedikit menyunggingkan senyumnya, ternyata sudah tiga hari dia membully gadis itu.
"Cewek kayak dia emang gampang buat gue bully. Sisa beberapa hari lagi, sebelum gue bener bener ngehancurin dia" ucap Marve
Gian yang mendengar itu lantas menggelengkan kepala nya.
"Marv, gue masih gak yakin kalau gadis itu terlibat dalam kematian Lucas" ucap Gian.
Sebenarnya Marve memang kurang yakin dengan itu, tapi Marve masih bersikap denial karna bukti yang sudah ia lihat sebelumnya.
"Anjing"
Marve dan Gian menatap kearah Hans yang tiba tiba saja berteriak. Hans langsung berjalan kearah mereka.
"Musuh lo udah gila Marv." ucap Hans sambil menunjukkan ponselnya
"Dia nyuruh lo turun turun ke lapangan malam ini"
Marve menatap layar ponsel Hans dengan lekat.
"Tolak aja si" ucap Gian.
"Gue udah tolak, tapi dia malah ungkit kejadian Lucas" ucap Hans.
Marve yang mendengar perkataan Hans langsung bangkit dari duduknya.
"Gue turun malam ini." ucap Marve.
Gian mendengar itu langsung menahan tubuh Marve.
"Lo gila? Nggak ada yang bakal turun lagi" ucap Gian.
"Lepasin gue Gi!" ucap Marve.
"Gaada, lo berdua jangan pernah turun ke lapangan lagi, kita baru aja kehilangan Lucas karna ulah mereka. Marve, mereka cuma mau mancing lo doang" ucap Gian.
"Gue bakal menang malam ini" ucap Marve sambil mengambil kunci motornya.
Gian masih berusaha berteriak memanggil Marve, namun hanya sautan deru motor menjauh yang menjawabnya.
•••
Arena balapan kali ini ternyata sangat ramai penonton, Gian dan Hans akhirnya ikut untuk mendampingi temannya itu.
Saut sautan suara motor sudah memenuhi arena, Marve sudah bersiap dengan motor hitam kesayangannya.
Mereka semua sudah berkumpul di garis start, Marve terus menatap ke depan menunggu aba aba.3... 2... 1... Mulai!
Dengan kecepatan penuh, Marve terus melajukan motornya dengan penuh ambisi.
Saat ini posisi Marve masih berada di depan, ia melihat kearah spionnya. Marve melihat lawannya sudah mulai mendekat, melihat itu ia menambah kembali kecepatan motornya.
Marve sudah melihat tanda tanda garis finish, ia pun semakin menambah kecepatan motornya.
Sorak sorakan memenuhi area balapan itu, saat Marve melewati garis finish. Gian dan Hans langsung menghampiri temannya itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
MARVELOUS [ Markhyuck ] GS
FanficDijodohkan dengan seorang pembully? Hidup Chanasya yang awalnya baik baik saja tiba tiba hancur saat berurusan dengan Marve. Marve sebenarnya hanya pria dingin nan cuek. Namun saat bertemu dengan Canasya ia berubah menjadi 'iblis tampan'. ia tidak...