24: Perselisihan

1.2K 145 9
                                    


****

Jangan lupa untuk vote dan comment nya yaa~ 💋

Jangan lupa untuk vote dan comment nya yaa~ 💋

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

-Kilas balik Svarga dan Satya-









Laboratorium, Rumah sakit Bunda Mulia.
Pukul 15.00.


Seorang pria terbaring diatas ranjang rumah sakit tersebut dengan perasaan gelisah. Beberapa waktu yang lalu, tim medis sudah melakukan pengambilan stample darahnya atas perintah dari dokter Juan selaku orang yang akan melakukan test DNA ini.

Pikirannya terngiang dengan omongan Juan sebelum ia memutuskan untuk mengambil stample darahnya beberapa waktu lalu.

"Apapun hasil test DNA ini, saya harap kamu bisa menerimanya. Lebih baik, tanyakan dulu pada orang yang dirasa bersangkutan dengan ini semua. Kamu mengerti siapa maksud saya kan?"

Ucapan Juan terlintas lagi dan lagi, stample darahnya telah diambil, dan stample darah Satya juga sudah disiapkan. Secepatnya Juan akan melakukan tindakan untuk mengecek hasil dari test ini.

Tidak lama kemudian, Mahesa dipanggil ke ruangan Juan. Ada yang ingin lelaki itu bicarakan sebelum ia melakukan test ini.

Mahesa masuk kedalam ruangan Juan, nampak dokter muda itu telah duduk dikursi kerjanya menunggu Mahesa.

"Stample darah kamu telah ada di saya, selanjutnya saya akan memeriksa test DNA ini." ucap Juan.

Mahesa memangguk, "Ya, lakukan yang terbaik untuk test ini. Hanya dengan ini saya bisa membuktikan rasa penasaran dan curiga saya."

Juan menganggukan kepalanya juga, "Tapi, sudah kamu pikirkan apa yang saya ucapkan sebelumnya?" tanya Juan.

Mahesa terdiam, jelas Mahesa masih memikirkan ucapan Juan saat itu. Ucapan yang semakin menjadi tanda tanya baginya.

"Denger, kak. Nggak ada asap kalau nggak ada api."

Mahesa menatap Juan kembali, Mahesa begitu mengerti apa maksud dari perkataan dan pribahasa yang lelaki itu katakan barusan.

Mahesa kembali terdiam, nampaknya memang benar. Tidak akan ada sesuatu tanpa ada sebabnya. Ini semua pasti ada awal dan akar permasalahannya.

"Oke, saya ngerti, Juan. Saya harap untuk kali ini kita bisa bekerjasama. Tujuan kita sama, kan? untuk sama-sama mencari tau ini semua."

"Saya juga berharap, kamu membuang rasa egois dan dendam kamu untuk saat ini. Tujuan kita hanya itu. Jadi tolong, kerjasamanya."

Juan berdehem, menghembuskan napasnya. Untuk kali ini memang ia harus membuang perasaan dendam dan tidak sukanya pada Mahesa. Ia harus bekerjasama dengan lelaki itu untuk memecahkan sesuatu yang berkaitan dengan kakaknya.

kilas balik Svarga dan SatyaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang