𝐁𝐄𝐂𝐎𝐌𝐄 𝐒𝐔𝐁𝐌𝐈𝐒𝐒𝐈𝐕𝐄

04

Kali memilih mengganti pakaiannya dengan kaos hitam dan jeans hitam untuk pergi ke supermarket dengan mobil putih yang ia ambil asal karena ini sudah malam.

(Tesla)

Sesampainya Kali di supermarket, ia mengambil troli belanjaan lalu berkeliling ke rak - rak bahan makanan untuk membeli bahan - bahan yang ia butuhkan dan tak lupa makanan ringan untuk menemaninya saat menonton tv, mengerjakan tugas atau hal lainnya.

Saat Kali ingin membayar belanjaannya, kasir yang melayaninya seketika menatap kagum ke arahnya lalu kembali tersadar saat Kali memanggil dan melambaikan tangan di depan wajahnya.

"Totalnya 300 ribu mba"

"Saya cowok mba"

"E - eh maaf mas, saya kira cewek tomboy"

"Iya gapapa mba"

Mulutnya saja bilang gapapa tetapi batinnya sedang memisuh menahan kesal yang kian melanda. Kehidupan sebelumnya ia juga dikagumi tetapi bukan karena kecantikan. Ia merindukan wajah tampannya.

Setelah membayar, Kali menuju ke mobilnya dan saat sudah di dalam mobil terdengar suara sistem yang memanggilnya dan mengatakan sesuatu yang membuatnya penasaran.

"Tuan, anda memiliki sebuah misi"

"Misi?"

"Benar tuan. Misi untuk mendapatkan mystery box atau hadiah lainnya"

Kali ber-oh ria kala mendengar penjelasan singkat dari sistemnya.

"Apa misinya?"

Setelah Kali bertanya, muncullah sebuah layar yang menunjukan sebuah misi yang harus ia selesaikan.

MISI

Membantu protagonis pria yang sedang dikeroyok di jalan XX

Hadiah : Aroma tubuh vanilla alami tanpa batas waktu

Kali terheran melihat layar di depannya. Tidak ada pilihan? Berarti mengharuskannya melakukan itu kan dan lagi apa pula hadiahnya itu, apakah tidak bisa diganti. Kali menghela nafas lalu segera berlalu pergi menuju jalan yang beritahukan oleh sistemnya.

Setelah sampai, tak jauh darinya terlihat sebuah gang yang berisi beberapa pemuda mengerubungi satu pemuda yang kondisinya terlihat tidak baik. Ah itu dia, pemeran protagonis pria Jaegas Kys De'jackson. Bagaimana bisa ia dikeroyok begitu dan seharusnya tolong menolong seperti ini bukan urusannya tetapi karena atasan bajingan yang disebut sistem di kepalanya ingin dirinya merusak alur dunia novel, merepotkan saja.

Kali turun dari mobilnya lalu menghampiri gang tersebut. Kali memilih bersembunyi di balik tembok dan mengeluarkan handphonenya untuk menghidupkan suara sirine polisi. Ia tidak ingin susah payah turun tangan dengan cara baku hantam disana.