16

13.6K 1.6K 204
                                    

Kali menuruni tangga dengan pakaian santainya seperti biasa, kaos lengan pendek berwarna putih, jogger abu - abu, sandal rumah dan kacamata bening lalu kedua tangan yang ia masukkan ke dalam saku celananya. Kali tidak memiliki gangguan pada penglihatannya, hanya saja dirinya suka memakai kacamata.

Setelah melewati malam dengan perasaan yang menyesakkan, Kali berharap pagi ini perasaannya membaik

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Setelah melewati malam dengan perasaan yang menyesakkan, Kali berharap pagi ini perasaannya membaik. Kali berjalan menuju dapur untuk membuat sarapan. Pagi ini Kali memilih memasak Carbonara untuk sarapannya. Kali mengecek kulkas dan lemari dimana bahan - bahan masakannya diletak, mencari bahan - bahan yang ia perlukan untuk membuat sarapannya.

Selagi Kali berkutat dengan alat masak, terdengar suara langkah kaki dari arah tangga. Kali menoleh dan mendapati seorang pemuda yang ia pungut kemarin malam, ah Kali hampir melupakannya. Kali kembali beralih ke masakannya lalu merasakan keberadaan di belakangnya.

"Lagi masak apa?"

Kali melirik sekilas ke sebelahnya yang terdapat pemuda itu. Kali tak menjawab pertanyaan yang sudah pasti diketahui pemuda itu. Pemuda itu berbinar seakan menunggu masakan Kali dan meletakkan dagunya di bahu Kali.

"Duduk disana"

"Siap!" Pemuda itu langsung saja berlari kecil menuju kursi meja makan dan mendaratkan tubuhnya untuk duduk disana, menunggu Kali selesai dari acara memasaknya.

Tak berselang beberapa lama, Kali berbalik dan berjalan menuju meja makan dengan membawa dua piring berisikan Spaghetti carbonara.

Kali meletakkan kedua piring tersebut di atas meja lalu menderek kursi untuknya di hadapan pemuda itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kali meletakkan kedua piring tersebut di atas meja lalu menderek kursi untuknya di hadapan pemuda itu. Kali menyantap sarapannya tanpa adanya percakapan dan diikuti oleh pemuda di hadapannya.

Kali lebih dulu menyelesaikan sarapannya lalu menatap pemuda yang berada di depannya sembari menopang dagu dengan siku yang menjadi penumpu. Kali menelisik pemuda itu dan berpikir, mengapa ia malah membawanya kesini. Setelah dilihatnya piring pemuda itu bersih, dengan segera Kali mengajukan beberapa pertanyaan.

"Nama?"

"Alfa Archandra kak" Dengan cepat pemuda itu menjawab pertanyaan Kali yang sedari tadi menatapnya.

𝐁𝐄𝐂𝐎𝐌𝐄 𝐒𝐔𝐁𝐌𝐈𝐒𝐒𝐈𝐕𝐄Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang