Bonchap - 01

6.8K 305 74
                                    

Hai, saya iseng buat bonus chapter untuk story ini, semoga ada yang mau baca hehehe. Spesial Haechan birthday walaupun telat dua hari🤣🤣 Happy reading yaaa, typo bertebaran!!

💞💞💞💞

Pagi yang cerah, sepasang Ayah dan anak itu turun dari lantai dua menghampiri seorang wanita yang sedang menata makanan untuk sarapan di atas meja makan

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Pagi yang cerah, sepasang Ayah dan anak itu turun dari lantai dua menghampiri seorang wanita yang sedang menata makanan untuk sarapan di atas meja makan. Jung Jaehee tersenyum menyambut dua pangerannya itu.

"Selamat pagi" sapanya tersenyum manis. Pertama, ia menghampiri putranya mengecup pipi Lee Daehan dan kemudian menghampiri Haechan mengecup bibir pria itu yang tentu menciptakan dengusan dari Daehan.

Jika dulu anak laki-laki itu sangat menyukai Ibu dan Ayahnya saling berciuman, berpelukan dan bermesraan. Sekarang, hal itu adalah hal yang paling ia benci.

"Daehan hari ini dijemput Sungchan Samchon kan?"

Anak laki-laki yang kini berusia enam tahun dan berada di  bangku kelas satu sekolah dasar itu mengangguk atas pertanyaan sang Ayah. Daehan kemudian duduk berhadapan dengan kedua orang tuanya.

"Eomma, Minggu depan kelas Daehan akan ikut piknik selama dua hari" ucap bocah itu pada Jaehee.

"Ke mana sayang?" tanya Jaehee.

"Daehan tidak tahu" jawabnya.

"Mungkin ke sungai Han" timpal Haechan yang berhasil membuat Daehan mendelik kesal menatap sang Ayah.

"Appa sok tahu" cibir Daehan.

Jaehee hanya bisa menghela napas, sepasang Ayah dan anak itu kembali seperti biasa. Saling berdebat di setiap waktu, di segala macam kondisi.

"Appa tidak sok tahu," sela Haechan.

"Appa sok tahu!" bantah bocah itu.

"Stop!" sela Jaehee membuat sepasang Ayah dan anak itu terdiam. "Daehan berhenti membantah Appa, cepat habiskan nasi gorengnya nanti terlambat ke sekolah" omel Jaehee.

Daehan menatap kesal Ayahnya yang sangat jelas sedang meledek. Bocah itu akhirnya fokus menghabiskan sarapannya sesekali mendumel kesal karena sang Ibu yang selalu saja membela Ayahnya yang jelas-jelas menyebalkan.

Selesai sarapan Jaehee mengantar dua laki-laki itu ke depan rumah, seperti biasa ciuman selamat jalan diberikan wanita itu untuk Daehan dan juga Haechan. Jaehee mengecup kedua pipi Daehan lalu bibir anak laki-laki itu dengan gemas.

Setelah itu tentu pada Lee Haechan, ciumannya tentu saja berbeda. Jaehee mengalungkan tangannya pada leher Haechan mengecup bibir lelaki itu kemudian saling melumat, tidak memperdulikan keberadaan Daehan di sana.

"Jika tidak akan mengantar Daehan, aku sudah pasti menerkammu sayang" bisik Haechan setelah menyudahi ciuman tersebut, membuat Jaehee memukul dada pria itu.

Married With Enemy (Sequel)  》Haechan ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang