13. Sekolah lama

204 4 0
                                    

Happy reading 🌼

*********

Ansa menyusuri lorong sekolah SMA JAYA MASUNDRA, SMA yang dulu sangat ia bangga-banggakan,

Ansa menatap sekitarnya,"tumben sepi," ucap Ansa menatap lorong lorong kelas yang sepi

"Ah, mungkin pada ke kantin kalau nggak-,"  Ansa menjeda ucapanya karena mendengar suara teriakan seseorang

KA ZYN SEMANGAT!

"-Lapangan basket," Ansa melanjutkan ucapanya, Ansa menyusuri lorong kelas itu, sampai dimana dia harus melewati lorong yang berhadaapn langsung dengan lapangan basket

Ansa memejamkan matanya kesal, "hah, bisa, lo bisa Ansa," ucap Ansa menyakinkan dirinya sambil merapikan topinya

Ansa pun berjalan dengan cepat di lorong itu, 'gue nggak ada, gue nggak ada' batin Ansa yang rasanya ingin menghilang

Tetapi di sebrang sana.......

"Nat! Oper !" Ucap Hugo

"Ah, iya Sorry-sorry," ucap Siswa yang diketahui namanya Nathan itu mengoper bola ke arah Hugo yang tadi berbicara kepada nya

"Lo lihat apaan sih dari tadi, sampe-sampe lo nggak fokus main," ucap Hugo sambil menatap Nathan bingung

Nathan menggelengkan kepalanya, lalu mengedarakan pandangan ke arah bos dan wakil ketua nya, yang juga sedang menatap nya heran

"Nggak, nggak ada," ucap Nathan sedikit menunuduk ,"udah udah, yuk lanjut main," ucap Ion sedikit berteriak

Kembali lagi ke Ansa.........

"Ah, akhirnya Sampai juga," ucap Ansa sambil mengetok pintu ruangan

Tok tok tok

"Permisi pak, saya boleh masuk?" Tanya Ansa dari luar

"Iya, masuk saja," ucap pak kapsek dari luar

Ansa pun memasuki ruangan pak kapsek, "Sayang sini duduk di dekat mama," ucap ibu Ansa menepuk sofa didekatnya

Ansa pun mengangguk mengiyakan, lalu duduk di samping ibunya,

"Kata pak kepala sekolah, kamu disini punya banyak prestasi," ucap Deva tersenyum kepada Ansa

Ansa tersenyum,"Nggak ko ma, itu kan di non Akademik, aku cuma wakilin sekolah,"

"Iya, walaupun itu cuma non Akademik, itu tetep namanya prestasi Ansa, dan mama bangga,"

"Iya-iya terserah mama, yaudah tadi katanya ada yang penting?" Ucap Ansa mengalihkan pembicaraan

"Oh, sebenarnya cuma karena berkas berkas ini Terlalu banyak, dan mama nggak bisa bawa semua nya," ucap Deva

"Oh yaudah, biar Ansa aja yang bawa," ucap  Ansa membawa berkas berkas itu pergi

"Kamu duluan aja, ada yang mau mama katakan ke pak kepala sekolah, tapi Nggak berat kan?" ucap Deva bertanya kepada Anaknya,

Ansa menggelengkan kepala nya,"enggak ma, kalau gitu saya permis pak," ucap Ansa sopan kepada pak kepala sekolah

See You Again (Lengkap•) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang