PROLOG

597 24 0
                                    

"DIKA!" Lelaki paruh baya itu berlari di tengah hujan lebat dengan petir yang terus menyambar di kegelapan malam ini.

Ia menunduk di hadapan putranya yang telah berbaring lemah di atas permukaan tanah. ia memeluk putranya,memegang kepala putranya lalu melihat telapak tangan nya yang dipenuhi oleh darah setelah memeluk putranya itu. Ia sadar,bahwa kepala putranya kini telah bocor. Begitu banyak darah yang mengalir keluar.

melihat kondisi putra tercintanya yang sudah begitu parah.
Seragam sekolah yang dikenakan dika sudah dipenuhi oleh cairan merah,wajahnya penuh luka,ada bekas luka bakar serta luka sayatan pada wajah dan pergelangan tangan anak itu.

"AGHHH! DIKA..." Lelaki paruh baya itu terus menangis melihat kondisi putranya.

Dengan suara lemah,mata yang setengah terbuka. Dika mengucapkan kata-kata yang membuat lelaki itu semakin hanyut dalam kesedihan nya.

"P-pah..m-aafin dik-dika.. t-tapi Dika udah gak k-kuat hidup lagi.." suara bergetar,hujan yang terus membasahi kedua insan itu semakin memperkuat suasana kesedihan yang sedang terjadi sekarang.

Lelaki itu menggeleng. "Jangan ngomong seperti itu Dika..kamu harus kuat nak.."

Dika menangis. Ia kembali berbicara. "D-dika udah gak kuat pah..Dika udah gak mampu untuk t-terus hidup.."

Lelaki itu terus menangis,ia tidak mampu untuk berkata-kata lagi.

Tiba-tiba nafas Dika tidak beraturan. Ia mulai kesusahan untuk bernafas. Bibirnya semakin pucat. Hal itu membuat lelaki paruh baya itu histeris ketakutan dan tegang akan hal yang tengah ia lihat.

"D-dika..?"

Dika tersenyum sekejap lalu menutup matanya perlahan dengan damai.

"..."

*****

Haii semua. Ini cerita kedua aku,semoga kalian suka. Jangan lupa selalu tekan vote nya dan selalu support akun author,babayy👍🏻👍🏻

THE ZOMBIE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang