6

326 13 0
                                    

Asha mengambil kain putih,kemudian kembali menutupi tubuh Elsa.

"ARGHHHH GRZZZ RGHRGH!!"

Asha sedikit tersentak. Namun tidak apa,ia harus melatih mental mulai sekarang.

"Oh iya,selama gue dan Bu Elsa ada disini,kita sedikit tau informasi tentang Monster-monster itu" ucap ayra.

"Informasi..?"

Ayra beranjak bangun dari duduknya kemudian mengambil sebuah buku yang berada pada laci diujung ruangan.
Kemudian ia memperlihatkan tulisan-tulisan tentang informasi monster' ini.

"Mereka peka terhadap suara" jelas ayra.

"Boleh gue coba?" Ucap Naka kemudian langsung berteriak dengan kencang kearah Bu Elsa.

Sontak monster dengan tubuh Bu Elsa tersebut bergerak kaku dengan raungan yang begitu keras.

"ARGHHHH GRZZ"

hal itu membuat siswa-siswi takut. Tetapi teriakan Naka tidak hanya membuat monster Elsa yang terganggu,tetapi monster-monster yang berlalu lalang disepanjang koridor juga sontak berlari keruangan ini.

Pukulan-pukulan keras kembali berdatangan pada pintu,jendela bahkan tembok ruang kimia.

Melihat hal itu terjadi, siswa-siswi sontak merasa kesal pada Naka.

"Sialan Naka! Maksud Lo apa teriak kayak gitu? Lo mau cari mati?" Gerutu Retha.

"Naka..Lo apa-apaan sih! Kalau jendela dan pintu itu dibuat pecah sama mereka,kita lari kemana?" Lanjut Ara.

"Naka..jangan bikin emosi gue meledak!" Ucap kai.

Amarah demi amarah dari siswa-siswi itu terus terlontar pada Naka.

"Tenang teman-teman. Pintu ruangan ini beda dengan pintu kelas. Bahannya lebih kuat. Dan untuk jendela,kalian bisa lihat sendiri,ada besinya didalam. Jadi susah bagi mereka untuk bisa memecahkan itu" ucap ayra.

"Mereka gak bisa dianggap remeh ayra.. Lo tau,kalau mereka bisa beregenerasi?" ucap Asha.

Ayra mengerutkan keningnya. "Beregenerasi? Maksudnya?"

"Monster-monster itu gak bisa dibunuh. Kalau Lo ngelukain tubuh mereka,luka yang lo buat itu bakal jadi kekuatan bagi mereka. Mereka beregenerasi ketingkat yang lebih kuat. Dan kalau udah ada di tingkat itu,ciri fisik mereka berbeda dan tentunya kekuatan mereka juga akan berbeda" jelas Asha.

Ayra mengangguk setelah mendengar pernyataan itu.

"Tapi meskipun begitu,gue gak yakin kalau mereka gak punya titik kelemahan. Pasti ada.." lanjut Asha lagi.

Rissa mengangguk. "Iya,gue juga ngerasa seperti itu"

"Huammm.." Zoya menguap. "Udah bisa tidur?"

"Tidur aja,gak ada yang larang" ucap rissa ketus.

"Santai aja kali! Ya udah gue tidur dulu.
Zoya langsung merebahkan badannya pada lantai. "Dingin banget..gue butuh selimut"

"Lo pikir ini dirumah? Atau mau gue lempar keluar biar Lo dapat selimut?" Ucap Rissa lagi.

Mendengar itu,Zoya bangun dari tidurnya. "Lo kenapa sih ris?"

"Kenapa?"

Malas menanggapi,Zoya hanya memberi tatapan tajam,lalu mulai tidur lagi.

Rissa memutar bola matanya malas.

"Kenapa?" Tanya kai pada Rissa.
"Ga"
"Kenapa?"
"Ga"
"Kenapa?"
"Shh,anj*** Lo!" Rissa langsung mengambil posisi tidur kemudian dengan cepat memejamkan matanya.

THE ZOMBIE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang