5

351 15 0
                                    

3..!

BRUK!

Pernapasan lega berhasil dihembuskan oleh sekelompok siswa-siswi itu. Lemari besi itu berhasil menahan dorongan-dorongan kuat dari Monster-monster itu.

Bangku beserta meja juga sudah mereka susun untuk menahan kaca pada jendela.

"Huftt, Alhamdulillah"

"Kenapa mereka bisa masuk?" Ucap Ara dengan tubuh yang sudah terjatuh kelantai. Ia begitu histeris.

Pintu besi yang mereka anggap dapat  membawa mereka ke kondisi yang aman,rupanya tidak seperti itu.

"Sekarang kita harus apa?..koridor sudah dipenuhi monster-monster itu.." ujar Zoya frustasi.

Saat ini situasi benar-benar riuh. Siswa-siswi terus berdiskusi dengan akalnya,agar dapat menemukan cara untuk keluar.

Sedangkan bunyi raungan dan gedoran monster-monster itu terus terdengar.
Mereka takut jika kaca pada jendela akan pecah karena gedoran itu.

Telapak tangan dengan cairan merah cerah terus menempel pada kaca jendela kelas.

Vely,gadis yang bersandar ditembok dekat jendela yang langsung memperlihatkan keadaan lapangan beserta jalanan perkotaan itu mengarahkan arah matanya ke jendela.

"Diluar udah parah, sekarang kita harus gimana?" Ucap vely dengan mata yang terus memperhatikan kejadian naas diluar sana.

Kota mereka benar-benar hancur. Sangat banyak kendaraan yang terbakar diluar sana. Sedangkan manusia hanya bisa berlari kekiri dan kekanan.

Terkadang, siswa-siswi itu hanya bisa memejamkan mata ketika melihat monster itu memakan manusia.

"Kok suara monster-monster itu hilang?" Ujar Rissa.

Mendengar ucapan Rissa,sontak siswa-siswi itu langsung konsentrasi mendengar suara-suara monster itu. Dan memang benar,suara mengerikan itu menghilang tiba-tiba.

Pada detik ini,ada sedikit harapan yang muncul pada jiwa siswa-siswi itu.

Lion berlangkah perlahan mendekat kearah jendela yang memperlihatkan koridor. Tangannya tergerak untuk membuka horden,Matanya konsen melihat apa yang terjadi pada koridor depan.
"Ga ada monster"

Mendengar ucapan lion,sontak siswa-siswi itu beranjak ikut melihat juga.

"Beneran ga ada njirr,mereka pada kemana?" Ujar salah seorang siswi.

"Apa mungkin mereka pikir mangsa nya udah habis ya?" Ucap salah seorang siswa juga.

"Berarti..kalau kita simpulin, monster-monster itu bisa kita bodohi dong" ucap Zoya.

"Mereka gak secerdas dugaan gue. Kalau begitu,ada peluang untuk kita kabur" jelas lion.

Namun,perkataan lion dibantah oleh kai. "Lo mau kabur? Lihat,sekolah seluas ini sudah dipenuhi oleh monster sialan itu. Terus Lo mau kabur kemana? Sama aja Lo cari mati tau ga"

"Gue tau. Tapi Lo mau mati kelaparan di kelas ini? Lebih baik kita coba untuk bertahan hidup. Dari pada berdiam diri tanpa ngelakuin apapun" ucap lion.

"Iya kai,omongan lion ada benarnya. Bisa aja kita bertemu orang dewasa yang bisa melindungi kita kan?" Ujar Ara Dengan anggukan kepalanya.

Rissa juga mengangguk.
"Gue juga setuju dengan ucapan lion" ucap Rissa.  "Oke, sekarang kita susun rencana kita seperti apa"

Kertas dan juga pulpen telah tersedia ditengah siswa-siswi yang duduk membentuk lingkaran.

Lion memegang pulpen itu kemudian menggambar sesuatu. Tangannya terus tergerak untuk menyambungkan bagian demi bagian.

Beberapa menit berlalu,telah terdapat sebuah denah sekolah diatas kertas itu.

THE ZOMBIE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang