11

90 3 8
                                    


Flashback of Retha's vision

Tengah malam di gedung kolam.

Mereka baru saja tertidur lelah seusai merasa terpukul atas kejadian yang menimpa ayra.

Retha terbangun.

Kepalanya terasa begitu pusing dan dirinya sangat susah untuk tidur. Oleh karena itu ia berjalan sedikit disekitar area kolam.

Ketika sedang berjalan,matanya tertuju pada seorang gadis yang tidak lain lagi,Zoya.

Zoya?

Gadis itu berdiri sendiri diluar gedung kolam. Bisa Retha lihat dari jendela.

Kenapa dia keluar?

Ketika Retha hendak menghampirinya, seseorang dengan almamater superior berjalan mendekati Zoya.

Mata Retha menyipit. Ingin mengetahui siapa orang yang bersama Zoya disana.

Ketika sudah mengenal siapa orang itu,Retha benar-benar membeku ditempat.

Hannah?

Terlihat bahwa Hannah memberikan sebuah botol berisi cairan ungu pada Zoya.

Back to the current incident

"Ini dikasih Hannah kan?" Ucap Retha yang langsung membuat Zoya membelalak ditempat.

Kenapa Retha bisa tau?

"Jawab Zoya!!"

Zoya tidak menjawab. Ia mencoba mengambil kembali botol kecil tersebut,namun tidak bisa. Pergerakan Retha lebih cepat darinya.

"Apaan sih Retha! Balikin!" Ucapnya dengan tangan yang terus berusaha meraih botol itu.

"Gue lihat! Hannah ngasih botol ini ke Lo" tutur Retha yang langsung membuat teman-temannya mengerutkan kening.

"Botol itu persis dengan botol yang gue ceritain ke kalian!" Tutur vely.

"Berarti..itu benar dari Hannah?" Ucap Rissa.

Zoya benar-benar disudutkan. Ia tidak tau harus berbicara apa sekarang.

"jawab zo-"

"AAAGHH!"

Perkataan Retha terpaksa terpotong ketika teriakan Ara mengalihkan perhatian.

"Kenapa Ra?" Ucap Asha kemudian beranjak mendekati Ara. Ketika dirinya berada tepat disamping Ara. Asha benar-benar dibuat kaget.

Melihat tingkah Asha,tentu saja siswa-siswi lain berjalan mendekati Ara.

Ya tuhan..

"Tangan Lo kenapa begitu!?" Ujar Naka yang juga kaget.

Ara terdiam. Matanya terus menatap tangannya yang tiba-tiba membiru, memperlihatkan urat-urat tangan yang muncul mengitari pergelangan tangannya lalu menjalar sampai keatas. Hal aneh itu terjadi pada tangan kanannya,tepat dimana lukanya berada.

"Kenapa tangan g-gue-a-arghh!" Tiba-tiba Ara merasakan sebuah hal aneh. Ia merasa ada sesuatu yang menusuk kepalanya.

Ara terus merintih kesakitan. "Arghh,kepala gue sakit! Tolong!" Kembali ia menangis histeris.

Siswa-siswi lain tidak tau harus berbuat apa sekarang. Namun,ada satu fakta yang mengejutkan mereka.

Ara terus merintih kesakitan.

Teman-temannya berusaha membantu, seperti memberikan obat dan memijat kepalanya. Namun itu tidak berhasil menenangkan Ara.

Gadis itu malah meronta seperti orang gila.

THE ZOMBIE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang