9

96 6 0
                                    


Siswa-siswi itu mulai bekerja sama untuk membuat petunjuk atau penanda agar kedua teman mereka diluar sana tau akan keberadaan mereka.

Ayra memegang krayon hitam sembari menggerakkan tangannya untuk menulis sebuah kalimat pada kemeja putih milik Naka.

'Kita disini'

Itulah kalimat yang ditulis ayra pada kemeja tersebut. Kemudian ia mengambil lakban dan menempelkan lakban tersebut pada empat sisi ujung kemeja. Agar lakban tersebut bisa dengan mudah tertempel pada tembok,ujung lakban dibiarkan tidak tertempel kemeja sehingga memudahkan siswa-siswi itu untuk menempel benda tersebut pada tembok.

"Oke, sudah siap. Sekarang,gue butuh sekitar tiga orang buat keluar dari ruangan ini dan tempelin kemeja ini di tembok. Karena kalau kita semua keluar,takutnya bakal ngundang monster' itu datang. Jumlah kita terlalu banyak" ucap ayra.

Beberapa detik berpikir. Naka mengajukan dirinya untuk keluar. Lalu disusul oleh Zoe.

"Serius ga apa-apa?" Tanya Asha dengan perasaan khawatir.

"It's okay. Kalau gue lihat keadaan Lo semua,aduh..ga memungkinkan buat keluar" ucap Zoe.

Perkataan Zoe memang benar. Kondisi teman-temannya sangat tidak memungkinkan untuk melakukan aksi yang cukup mengancam nyawa ini. Bisa dilihat dari Asha,kakinya sedang terluka. Rissa,jarinya patah. Retha, sedari tadi ia hanya terdiam dengan pandangan kosong. Ara,ia masih memikirkan Rega. Ayra, pergerakannya cukup lambat. Dan..Zoya? Dilihat dari ekspresinya,ia akan menolak jika disuruh. Lalu vely..

"Kurang satu kan? Kalau gitu,gue juga keluar" ucap vely seraya tersenyum tipis.

Yah,dia pribadi yang kurang terbuka dan sedikit dingin. Namun, siswa-siswi itu tau tentang kemampuannya,dia cukup tangguh. Dalam bidang olahraga,ia memiliki nilai yang cukup tinggi dibanding yang lain.

"Kalau begitu.." ucap Asha lalu berjalan dengan langkah tertatih menuju gudang. Ia mengambil dua tongkat bisbol besi yang tersisa dalam gudang. "Kalian harus bawa ini,untuk jaga-jaga"

Naka dan Zoe mengambil tongkat tersebut. Setelah itu,ketiga siswa tersebut melangkah menuju pintu keluar. Membukanya secara perlahan lalu melihat keadaan sejenak.

"Aman" ucap Naka didepan. Lalu ketiga siswa itu mulai melangkah keluar dan menghilang dari pandangan siswa-siswi didalam.

**

Setelah berlangkah keluar dari ruangan,ketiga siswa itu segera mencari lokasi tembok yang pas dan tepat untuk menempel petunjuk ini.

Mereka harus mencari lokasi yang tepat karena jika tidak, khawatir nya lion dan kai tidak bisa melihat tulisan tersebut,apalagi banyak pepohonan yang menjulang tinggi.

"ARGHHHHRZZZZ" terdengar raungan monster dari belakang ruangan.

Sontak ketiga siswa itu bersembunyi dibelakang pohon besar.

"Akh,kaget banget!" Gerutu Zoe dengan detak jantung yang tidak beraturan.

Naka dan vely juga sama. Mereka begitu kaget. Sehingga tidak sengaja terjatuh bersama.

"Aduh..shh" desis vely.

Naka dengan cepat membantu gadis itu. "Ga apa-apa?" Seraya mengulurkan tangannya.

Vely mengangguk. Baru saja vely ingin menerima uluran tangan Naka, tiba-tiba..

"ARGHHHZZZ!" raungan monster yang cukup besar. Membuat ketiga siswa itu kembali bersembunyi dengan detak jantung yang tidak beraturan.

Dibalik batang pohon yang cukup besar,Naka sedikit mengintip. Melihat pergerakan satu monster didepannya.

"ARGHHHhhhhzz" sesuai keinginan mereka, monster itu berlari pergi entah kemana.

THE ZOMBIE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang