4

141 13 0
                                    

Dua pria dengan umur sekitar tigapuluhan yang ditugaskan untuk melihat apa saja yang terjadi dari CCTV mengenai keadaan yang terjadi diluar lantai 4 bagian kiri sekolah tengah duduk seraya mengawasi beberapa layar yang cukup lebar.

Seraya meneguk sebuah minuman berwarna coklat kehitaman itu,salah satu diantara pria itu mendekatkan kedua matanya ke layar penangkap hasil cctv.

"Pak Rudi,coba lihat ini deh" ucap salah satu pria itu. Sontak seorang pria yang bernama Rudi itu langsung menengok kearah bagian ujung layar yang ditunjuk oleh pria itu.

"Tiga murid itu belum terjangkit virus kan?" Pria itu bertanya.

Pandangan Rudi terus tertuju pada layar yang memperlihatkan ketiga gadis tengah menggedor-gedor pintu besi.

"Sepertinya mereka belum terjangkit pak nas,apa kita suruh buka saja?" Ucap Rudi menatap Anas didepannya.

"Ini mengangkut nyawa pak,jadi.." Anas langsung mengambil handphone nya kemudian menelpon beberapa rekannya yang bertugas mencegah masuknya monster-monster kedalam lantai 4 bagian kiri.

"Halo, tolong segera bukakan pintu pak. Ada tiga murid yang masih selamat diluar" ucap Anas yang langsung disetujui oleh rekannya.

***

BRUK
BRUK
"BUKA!! TOLONG!"

Lagi dan lagi gadis-gadis itu terus menggedor-gedor pintu besi itu. Tidak peduli tangan mereka sudah merah dan sakit karena berbenturan dengan besi kuat dari pintu itu. Harapan mereka hanyalah satu sekarang,mereka harap suara mereka dapat didengar oleh orang-orang didalam sana sehingga membuat mereka dapat masuk kedalam.

Rissa,Asha dan Zoe berbalik kebelakang. Jarak mereka sudah begitu dekat. Kebingungan mulai menghampiri gadis-gadis ini.

"Aghh! Sialan,kita harus apa!? Dipukul gak bisa,lari juga mustahil! ARGHH!" Zoe berkata dengan frustasi.

Asha dan Rissa juga sama. Sungguh pilihan yang salah jika mereka akan melawan Monster-monster ini. Dan mustahil bagi mereka untuk dapat lari. Dihadapan mereka saja sudah begitu banyak monster-monster yang menuju kearah mereka. Arah samping kiri dan kanan sudah tembok kosong. Mereka tidak bisa kabur.

Pada detik ini,rasa putus asa dan pasrah sudah menyelimuti jiwa mereka. Ketiga gadis itu juga menangis. Mungkin akhir kehidupan mereka disini..

Selangkah lagi, monster-monster itu akan dapat mencapai ketiga gadis ini.

Huh..

"CEPAT MASUK!"

Tiba-tiba tubuh mereka tertarik dari arah belakang.

BRUK

"A-aw shh"

Ketiga gadis itu terjatuh pada sebuah koridor dengan suasana dan atmosfer yang sungguh berbeda dari yang mereka rasakan sebelumnya.

Perlahan mereka membuka mata dan berpikir sejenak. Ketika sudah menyadari hal itu,mata mereka serentak berbinar ketika mulai membaca tulisan-tulisan kelas.

Ini..

"Silahkan masuk ke kelas masing-masing. Tolong jangan membuat keriuhan" ucap seorang guru berjenis kelamin pria. Guru inilah yang membawa mereka masuk kedalam tempat aman ini.

THE ZOMBIE Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang